Bersembunyi

12 3 0
                                    

Di bagian sudut lain pabrik, di sebuah ruangan berukuran sedang yang difungsikan sebagai ruang untuk staff pengadaan barang sedang disibukkan oleh beberapa orang yang saling bergotong royong menempelkan kertas pada kaca besar ruangan yang mengarah langsung pada tempat vaksinasi dimana kejadian mengerikan itu bermula.

"Tempel kertasnya yang bener, jangan sampai mereka bisa lihat keberadaan kita disini. Joyo..itu masih ada bagian yang kelihatan. Gimana sih kamu"
Seorang wanita berbadan gempal berusia 40 tahunan yang sedang berdiri ketakutan disudut ruangan itu terus mengoceh, membuat beberapa orang didalam sana muak melihat kelakuan buruknya yang suka memperlakukan orang lain semena-mena, belum lagi mulutnya yang sangat bawel membuat orang disekelilinya selalu merasa tidak nyaman saat berada di dekatnya.

"Duh apes banget deh kejebak satu ruangan sama nih orang" gerutu salah satu staff yang berada dalam ruangan itu.

"Iya anjir, kek.. kenapa dia tadi gak dimakan duluan aja sih sama tuh zombie" timpal staff lain yang saling bersebelahan.

"Heh..kalian ngomongin saya ya" rupanya wanita dengan jabatan senior supervisor itu merasa jika dirinya sedang dibicarakan.

"E enggak kok buk, ini kita lagi atur rencana biar bisa keluar dari sini" salah satu dari staff itu mengelak untuk terhindar dari tuduhan atasannya itu.

"Udah jangan berisik, mau kalian disamperin makhluk gila itu gara-gara berisik Mulu" wanita itu kembali menegur bawahannya.

"Ya ibu juga bikin berisik ini" balas salah seorang staff yang sudah muak melihat tingkah atasannya itu.

"Berani kamu y-"

"Ssssst..ssst tolong diam sebentar. Suara kalian mancing makhluk itu Dateng kesini" tegur salah seorang pria dengan jabatan supervisor engineering dengan suara yang berbisik.

Beberapa orang maju untuk mengintip dari balik kertas yang tertempel.

"H hah..m makhluk itu..makhkuk itu mencoba masuk"salah satu dari mereka langsung terjingkat mundur saat mendapati beberapa makhluk itu mencoba masuk dengan mendorong badannya pada kaca besar ruang tempat mereka bersembunyi saat ini. Orang itu langsung menutup kembali celah kecil yang ia buka tadi seperti semula.

"Maka dari itu..tolong kerja samanya untuk jangan membuat kebisingan apapun agar tak memancing perhatian mereka yang ada diluar sana" terang supervisor engineering bernama Saka itu dengan suara sepekan mungkin.

"Baik pak" jawab beberapa orang serentak dengan suara pelan.

                          *******

Langit mulai berubah warna, matahari telah kembali ke peraduannya digantikan tugasnya oleh bulan. Suasana di area pabrik ini semakin mencekam. Lampu-lampu di beberapa tempat ada yang sudah menyala. Namun sebagian besar area pabrik terutama area produksi di tiga gedung masih mati karena listrik area produksi tidak menyala secara otomatis dan dinyalakan dengan cara manual oleh karyawan yang bertugas.

Alin dan Pras masih terjebak didalam kamar mandi. Mereka belum  menemukan solusi untuk bisa keluar dari sini. Keadaan membuat mereka semakin putus asa saat tadi siang Pras mencoba menghubungi kantor polisi terdekat, namun tak bisa dihubungi. Ia sudah mencoba menelpon damkar, petugas damkar sudah bisa dihubungi dan mengatakan akan menuju ke tempat mereka. Namun sampai saat ini petugas damkar tak kunjung sampai.

Sedangkan alin saat ini hanya bisa pasrah dengan keadaan. Ia tak bisa menghubungi siapapun lagi, karena ponselnya sepertinya terjatuh saat dirinya diserang oleh zombie tadi. Alin gelisah, ia teramat ingin menghubungi keluarganya, menanyakan keadaan apakah diluar sana baik-baik saja.

Krrrrkk..

Sekotak susu rasa coklat tersodor dihadapan Pras yang duduk berselonjor dengan menekuk satu lututnya untuk tumpuan tangan.

zombie in the companyWhere stories live. Discover now