Melawan

5 3 0
                                    

"Pak, bapak denger gak" Ujar Pak Joyo pada saka sembari menepuk bahunya.

"Iya saya dengar, ini sirine abnormalitas. Sepertinya dari gedung 1 suaranya. Siapa yang menyalakannya, mungkinkah ada orang lain yang masih selamat?" Tanya saka pada Pak Joyo.

"Iya pak mungkin saja, sepertinya bukan hanya kita yang masih selamat di sini" sahut pak Joyo kembali.

"Permisi,Biar saya coba lihat pak" seorang staff muda pengadaan barang maju untuk mengintip dari balik kertas yang tertempel di jendela.

"Silahkan"

Meski agak takut, tapi pemuda itu memberanikan tangannya untuk menyibak sedikit bagian dari kertas itu. Ia melihat para zombie berkumpul ke asal suara yang timbul dari sirine abnormalitas. Tapi satu hal lagi yang membuatnya salah fokus, sebagian dari area gedung 1 lampunya menyala. Yang ia ingat tadi, ruangan itu masih gelap gulita.

"Sepertinya disana memang ada orang yang selamat, sebagian area gedung satu lampunya menyala. Tidak mungkin bukan jika zombie-zombie itu yang tak sengaja menyalakannya?"

"Coba saya lihat" saka ikut mengintip pada celah yang dibuat salah satu staff tadi.

"Sepertinya benar apa yang dikatakan pak Joyo bahwa masih ada orang lain Yang masih selamat didalam sana" ujar sama pada semua orang didalam ruang kantor pengadaan barang itu.

"Pak, sepertinya ini waktu yang tepat untuk kita keluar dari pabrik ini" Ucap pak Joyo pada saka.

"Kamu aja sana joyo keluar dari sini sendiri" sahut Sinis seorang wanita bertubuh gempal.

"Maaf Bu, tapi kalo ibu mau tetap disini silahkan. Tapi saya akan tetap keluar, Ini adalah satu-satunya kesempatan buat kita bisa keluar dari sini dan mencari pertolongan" balas pak Joyo yang sudah muak dengan omongan pedas dari supervisornya itu.

"Benar kata pak Joyo, saya akan ikut Bapak. Siapa lagi yang mau ikut dengan saya dan pak Joyo" saka menawarkan hal itu pada orang-orang disana.

Semua orang diam, mereka menimbang-nimbang lagi ajakan Saka untuk keluar dari sini saat ini juga. Ini mungkin akan menjadi satu-satunya kesempatan untuk mereka dan tidak akan ada lagi kesempatan lain. Bukankah jika melakukannya bersama-sama akan terasa lebih mudah. Setidaknya mereka bisa saling melindungi.

"Baiklah jika tak ada yang mau ikut, saya dan pak Joyo akan melakukannya sendiri. Waktu kita tidak banyak" tegas saka pada semua orang yang ada di ruangan itu.

"S saya mau ikut pak" salah seorang staf wanita mengangkat tangannya menerima ajakan saka, meski dengan sedikit ragu.

"Saya juga pak" orang disebelahnya ikut mengajukan diri.

"Saya ikut" disusul seorang lagi.

Kemudian beberapa yang lainnya juga ikut menerima ajakan saka. Tersisa satu orang saja yang tetap teguh dengan pendiriannya untuk tak menerima ajakan saka keluar dari ruangan ini.

"Baiklah, sekarang bersiap-siap karena waktu kita tidak banyak. Bergerak dengan waspada, jangan panik dan jangan sampai menimbulkan gerakan atau suara yang mengalihkan perhatian zombie-zombie itu. Siapa disini yang membawa mobil?"

"Saya bawa mobil pak" ujar salah satu operator engineering yang biasa bekerja bersama saka.

"Oke Tara, nanti sebagian dari kita akan ikut kamu dan sebagian lainnya ikut mobil saya. Ingat sampai diparkiran kita mungkin akan berpencar menjadi dua kelompok karena mungkin satu mobil tak akan cukup karena jumlah kita yang banyak dan jarak serta letak antara mobil saya dan Tara juga belum diketahui. Patokan kalian disana nanti adalah saya dan Tara, jangan berpencar sendiri-sendiri. Kalian ingat" jelas saka rinci pada orang-orang yang akan keluar bersama dirinya nanti.

zombie in the companyKde žijí příběhy. Začni objevovat