Bab 13. rencana s2

4.1K 526 16
                                    

Aku sedikit merenung untuk hari ini, karna hubungan ku dan dia cukup lama tapi tidak ada kemajuan kami seperti menunggu waktu entah akan tetap menyatu atau berpisah dengan ikhlas.

Aku benar-benar takut kehilangan nya, takut jika hubungan terlarang kami di ketahui tapi seperti nya tidak mungkin jika aku dan azzam hanya jalan di tempat seperti ini. Tak sering aku atau dia kelepasan bersika manis di depan umi atau abi, tapi untung nya mereka tidak pernah menaruh curiga

Seperti tadi pagi aku dan azzam di suruh ikut makan di tempat abi, azzam tidak jarang menunjukan perhatian lebih nya untuk ku

"By kamu mau nambah nasi atau lauk ?" Tawar azzam saat kita sedang makan bareng dengan umi dan abi

Aku hanya meloto ke arah nya, apa ada teman yang seperti itu? Apa Tidak terlalu perhatian?

"Udah cukup ko" ucap ku

"Tamabah aja nak biar makin berisi" ucap umi

Mau tak mau aku mengiyakan karna umi yang menawari, azzam mengisi piring ku lagi dengan nasi yg tidak terlalu banyak juga lauk nya.

Masih banyak hal lain yang tidak bisa kita tahan untuk tidak kami umbar,l sebenar nya, tapi sejauh ini itu semua masih di batas wajar. Coba bayangkan jika azzam tidak bisa menahan gemas nya terhadap ku lalu mencium ku di umum kan gawat.

Aku tidak banyak berharap dengan hubungan seperti ini, tapi aku juga tidak mau pesimis dengan hubungan ku dan dia.

Kami sudah berhubungan sejauh ini tidak mungkin kan berhenti di tengah jalan?

Malam ini aku dan azzam sedang mengobrol serius,

"Bagaimana jika kita melanjut kan kuliah tapi ke negri orang yang cukup terbuka?" Tanya nya

Maksdu nya mungkin ke belanda atau amerika atau negara lain nya yang sudah melegalkan hubungan sesama jenis

"Aku ikut kamu aja, aku juga bingung soal nya"

"Kalau kamu mau kita bisa ke belanda atau amerika atau kamu mau ke jerman? Australia?" Tanya nya lagi

"Apa kamu sudah ada rencana?" Tanya ku

"Saya hanya memikirkan s2 di luar negri yang negara nya membebaskan hubungan seperti ini, setelah nya kita bisa menikah di sana lalu menetap di sana"

"Lalu orang tua kita?" Tanya ku, tidak mungkin kan kita pergi lama sekali tanpa memberi tau segala nya, orang tua juga pasti akan menyuruh menikah cepat atau lambat setelah kita lulus nanti bahkan mungkin mereka pasti memaksa kita pulang

"Sampi kita lulus kuliah kita tidak perlu memberi tahu nya dulu" ucap azzam, begini lah hubungan kami hanya bisa di tunda dan terus di tunda

"Aku ingin ke australia, mungkin kita bisa masuk universitas sydney?" Aku mengajukan saran

"Saya ikut dengan mu saja kalo begitu" ucap nya sambil memegang tangan ku

"Kapan kita mulai bicara sama umi dan abi?" Karna jika dia mulai bicaran dengan orang tua nya aku akan langsung memberitahu mamah ku juga

"Setelah setahun bagaimana? Kita baru beberapa bulan di indonesia." Ucap azzam lagi

Kami usahakan akan mengikuti tes beasiswa agar tidak terlalu berat juga biyaya nya. Mungkin juga kami akan bergantian kerja part time di sana, entah lah yang jelas aku harus punya uang dan membeli rumah di sana agar bisa menetap dengan azzam nanti.

Yang aku tau tinggal di sana itu tidak murah, bahkan aku dengan-dengar harga rumah kisaran 4m paling murah.

"Ayo bekerja sembari kuliah nanti di sana." Ucap ku

Dia hanya mengangguk setuju, bahasa inggris ku tidak buruk bahasa arab ku juga bagus aku juga bahkan bisa beberapa bahsa lain nya. Jadi tidak akan sesulit itu mungkin jika kita keluar negri

Setelah banyak mengobrol untuk masa mendatang kami hanya tiduran saja karna sama-sama belum mengantuk.

Kami banyak mengobrol dari hal sepele hingga hal-hal besar. Inti nya tekad s2 kami keluar negri sudah bulat tidak akan goyah lagi, tapi mungkin untuk negara nya kami blm bisa menentukan sekarang, itu hanya rencana masih bisa berubah pikiran.

Semoga kami benar-benar bisa bersama selama di dunia ini, dan semoga juga amalan yang kita perbuat tetap di terima oleh-NYA.

_______

PERTEMUAN KE 2 (Tamat)Where stories live. Discover now