Bab 17. berkumpul

3.3K 472 5
                                    

"Azzam roby apa benar apa yang mamah kamu kata kan tentang hubungan kalian?" Tanya abi

Sekarang pukul 10 pagi dan mamah juga ayah ku sudah di pesanatren, mamah juga sudah menceritakan kisah ku yang lalu dengan azzam kepada abi dan umi

Semua orang di sini seperti nya berkepala dingin karna tidak ada raut kemarahan pada diri mereka tapi raut kecewa mereka semua terlihat jelas

"Abi kami hanya saling mencintai apa itu salah?" Ucap azzam

"Jika kalian saling mencintai pasti kan tidak untuk menjadi pasangan seperti ini." Ucap abi "apa kalian tau hal ini sangat lah keji? Saya yakin kalian paham akan hal itu."

"Abi kami saling mencintai" ucap azzam

"Roby, saya tanya kepada kamu apa kah kamu mengingin kan surga?"

"Saya mau abi"

"Maka tinggalkan semua ini, tinggal kan juga azzam. Lalu bertaubat lah kalian berdua supaya masuk ke surga dengan bersamaan nanti" ucap abi

"Abi tapi saya tidak bisa meninggal kan azzam begitu saja, kami ingin bersama" ucap ku sambil menunduk

"Astagfirullah, apa kalian tidak takut dengan azab NYA nanti? Saya sangat gagal mendidik kalian jika kalian terus seperti ini" ucap abi

Aku menangis dan azzam memperkuat genggaman nya pada tangan ku. Bukan menangis keras aku hanya menitikan air mata.

"Sudah lah, mereka tidak bisa di beri tahu dengan cara baik. Sekarang cepat bawa barang mu roby lalu kita pulang" ucap mamah ku

"Mah jangan kaya gini lagi, roby bener-bener gk mau pisah sama azzam" ucap ku enggan melepas tautan kami

"Sekarang ayo pulang, mamah gk akan lagi kasih kamu ke sempatan."

"Mah roby gk mau pulang" ucap ku kekeuh

"Untuk sekarang kamu pulang dulu ya, percaya pada saya tidak akan lama kita akan bertemu lagi" ucap azzam berbicara dengan lembut sembari meyakinkan ku

Setelah dia mengatakan itu aku hanya menurut, di sini aku percaya dia, aku benar-benar mempercayakan semua nya kepada nya

"Ini semua gara-gara kamu, anak saya seperti ini gara-gara ketemu kamu" ucap mamah ku

"Mah disini kita saling mencintai jika ini salah maka kita berdua yang salah aku dan juga azzam bukan hanya azzam" ucap ku sedikit tegas, dia adalah orang tua ku aku tidak bisa meninggikan suara ku lebih dari ini
"Roby ikut pulang, ayo jangan buat ribut di sini" ucap ku

"Umi abi saya minta maaf jika ada roby menghancurkan semua nya, mengahancurakan masa depan nya juga. Saya hanya ingin kalian tau bahwa kami benar-benar saling mencintai" ucap ku "kami benar-benar saling mencintai karna Allah bukan hanya hawa nafsu sesaat"

Aku pulang dengan keadaan yang sedikit kacau, aku benar-benar tidak bisa pisah dengan nya walau hanya beberapa hari saja.

Ke khawatiran ku terus bertambah setelah sampai rumah, apakah azzam di marahi habis-habisan oleh umi dan abi? Ya Allah lindungi dia.

Pov azzam

Bahkan semua nya telah terbongkar sebelum waktu nya kami pergi s2 bersama, begitu lah takdir tidak bisa di tebak.

Setelah kedua orang tua kami berbicara dan dia di bawa pulang orang tua nya aku dan abi umi juga mengobrol

"Kamu tau pasti ini salah li" ucap umi "kenapa kamu terus kan kisah lama itu?"

"Umi pasti paham cinta itu seperti apa, kami benar-benar saling mencintai entah sajauh apapun kami berpisah. Bahkan ketika kami bertemu kembali di pertemua ke 2 itu rasa nya masih sama, bahkan hati ini lebih berdebar dari yang sebelum nya"

"Itu hanya sesaat ali, apa perlu abi jodoh kan kamu? Agar kamu juga bisa merasakan hal berdebar seperti itu setelah menikah nati"

"Tidak perlu abi, saya akan menentukan pilihan saya sendiri." Ucap saya dengan mantap

"Abi harap kamu tidak memilih sesuatu yang merugikan mu, dan membuat banyak orang bersedih" ucap abi

"Umi harap kamu tidak mengecewakan" ucap umi

Setelah nya saya pulang dan merenungi semua nya, saya merencenakan semua nya lalu setelah semua nya siap saya akan mengabari nya. Semoga dia tetap menunggu saya dan semoga dia tetap bahagia dengan seharus nya.

Tidak banyak rencana yang saya pikir kan, saya hanya berpikir untuk pergi dengan nya berdua entah itu tanpa izin orang tau atau pun seeizin orang tua.

PERTEMUAN KE 2 (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang