Bab 16. gara-gara Aldi

3.7K 505 23
                                    

Malam ini aku dan azzam solat tahajud bersama dan setelah nya mengaji surat ar-rahman, sekarang ini sudah pukul 3.30 sudah mau adzan subuh.

Tahajud dan ngaji bersama sudah mejadi kebiasaan untuk kita berdua. Aku sering mendengar nya berdoa meminta ampun untuk apa yang kami perbuat, tak jarang juga Azzam menangis dalam sujud nya.

Aku tau pasti bahawa ini adalah dosa terberat yang sedang kita hadapi, tapi di antara kita tidak ada yang mau meninggalkan dosa ini. Maka dari itu kita terus meminta ampunan walaupun masih melakukan dosa tersebut.

"Tidur mu nyiyak?" Tanya nya kepada ku setelah tadarus

"Alhamdulillah, selagi ada kamu di sampingku" jawab ku sedikit menggoda nya hanya iseng saja ya

"Selagi saya mampu dan mempunyai kesempatan saya akan terus berada di sampingmu" ucap nya sambil mengusak kepala ku

"Aku juga mau begitu, kamu terus ada di sisiku"

"Insyaallah, bahkan jika waktu nya tiba mari kita saling mendampingi untuk mengucap syahadat" ucap azzam

Pagi ini aku dan azzam sedikit sibuk karna harus mengisi kelas kosong di sekolah, tapi untuk siang ini azzam sudah berjanji akan mengajak ku makan di luar

"Ayo, kita naik motor saja agar tidak kena macet" ucap nya

Kami tidak mencari makanan yang mewah, kita hanya akan makan nasi padang karna kebetulan makanan kesukaan dia dan aku sama ya itu nasi padang.

Setelah makan saat kita mau pulang dan di pertengahan jalan tiba tiba hujan, mau tak mau kita meneduh sebentar

"Maaf ya kamu jadi ke basahan" ucap azzam

"Gk papa ko, lagian ini gk terlalu basah" ucap ku "udah mau sampe tapi, apa gak mau di terobos hujan nya?"

"Nanti kamu sakit karna hujan-hujanan"

"Gak bakal lah, habis ini langsung keramas kan kita"

"Mandi bareng?" Tanya nya

"Kamu mau? Kalo mau boleh" ucap ku sambil sedikit tertawa, dia itu emang benar-benar mesum

"Ya sudah ayo pulang kalau begitu, kita lewati saja hujan nya" ucap azzam semangat

Jadi kami pulang dengan kondisi hujan deras, sampai rumah kami berdua langsung mandi dan saling menghangatkan diri.

Hujan belum berhenti tapi kami sudah selesai membersihkan diri, sekarang aku dan azzam sedang tiduran sambil berpelukan di kamar karna cuaca yang hujan jadi membuat kami terjebak di kamar seperti ini.

"Jika nanti kita ketahuan lagi apa yang akan kita lakukan?" Tanya ku

"Percaya lah pada ku aku akan terus bersama dengan mu" ucap azzam dengan mantap

"Aku benar-benar takut akan perpisahan" ucap ku

"Perpisahan itu selalu ada, entah itu berupa kematian atau kepergian lain nya"

Drett

Bunya hp ku, ternyata mamah yang menelfon sudah lama tidak berbicara dengan mamah tiba-tiba sekarang nelfon

"Assalamualaikum," tanya ku

"Waalaikumsalam,gimana kabar mu?"

"Baik mah, kenapa? Tumben"

"Roby, apa benar kamu bertemu lagi dengan azzam? Aldi bilang dia bertemu dengan mu dan sedang belanja dengan teman yang bernama azzam"

"Maaf mah, tapi roby bener ketemu lagi sama azzam. Bahkan azzam anak dari umi teman nya mamah" ucap ku berkata jujur

"Bilang sama mamah kalo kamu gk ngulang kejadian seperti dulu by"

"Mah aku dan azzam saling mencintai, bahkan kami bertemu untuk ke dua kali nya seperti takdir"

"Astagfirullah roby, mamah sudah bilang jika itu hal yang salah bagaimana jika kedua orang tua azzam tau? Itu akan menjadi masalah besar untuk kamu dan juga azzam"

"Mah roby mohon, kita tidak melakukan apa pun kita hanya hidup bersama"

"Mamah tidak percaya, mamah akan bilang ayah mu dan juga orang tua azzam. Kamu jangan kemanapun besok mamah akan ke sana sekalian menjemput mu" Setelahnya mamah mematikan telfon nya, azzam melihat ku

"Kenapa?" Tanya nya

"Aldi memberi tahu bahwa dia bertemu dengan ku juga kamu"

"Bukan kah dia tidak tau hubungan kita?"

"Tapi mamah masih ingat dengan hububgan kita waktu lalu" ucap ku "mamah bilang besok akan ke sini sambil menjemput ku, dia juga bilang akan membicarakan hal ini kepada kedua orang tua mu" ucap ku lagi sambil menunduk lemas

"Jangan menangis, percaya lah kita tidak akan berpisah lagi" ucap nya sambil memeluk ku

___________




PERTEMUAN KE 2 (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang