16+| [END✓]
Story tentang kerajaan dengan mengulik kisah cinta sang pangeran dengan seorang gadis biasa. Namun bukan hanya biasa melainkan seorang pencuri handal, yang terkenal ditakuti masyarakat kota setempat, karena kelihaian mencuri yang sulit...
John yang kesal, langsung melajukan mobil itu menjauh dari Istana.
“Aku cerita setelah sampai di rumah saja yaaa,” tukas Laura yang mulai menyamankan posisi duduknya.
“Baiklah, tapi ... bagaimana dengan Mahkotanya?”
“Mahkotanya ada di dalam bajuku, di sini.” Laura menunjuk ke tubuhnya, di mana Mahkota Chearson disimpan.
“Apa kau merasa aneh?” Tanya Rachel lagi.
“Tidak, kau ingat 'kan, gaun ini sudah di setting senyaman mungkin di tubuhku,” tutur Laura.
Rachel mengangguk paham.
Tak terasa, ternyata sudah satu jam perjalanan pulang ke rumah.
Dan akhirnya mereka sampai.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
“Sudah sampai!” Ujar Jhon, saat menengok bangku di samping dan belakang, ternyata kedua gadis itu tertidur pulas. Satu jam yang lalu, Laura dan Rachel sibuk saling lempar lelucon, sedangkan John hanya fokus memperhatikan jalanan sambil menyetir, tak terduga keduanya terlelap pada akhirnya.
Rachel mulai menggeliat ketika mobil terhenti.
“Hoam ... Sudah sampai ya?”
“Hm.”
Setelah membuka kedua matanya, Rachel langsung melihat kursi yang di duduki oleh Laura, ia baru saja berinisiatif membangunkannya. Namun... aksinya itu langsung dicegah Jhon.
“Jangan bangunkan, Laura pasti kelelahan. Kau masuklah lebih dulu,” sergahnya.
“Ooo ... Lalu Laura mau kau apa, 'kan?”
“Maksudku, biar aku saja yang bawa ke dalam.”
“Kalau begitu, hati-hati yaa,” pesan Rachel pada Jhon. Sedang Jhon menanggapi dengan berdeham.
Rachel kemudian lebih dulu masuk ke rumah Scott, ayah Laura.
John pun segera membuka pintu mobil Laura, dan mengangkat tubuh Laura untuk ia gendong bridal style.
Baru saja akan melewati pintu masuk, Scott melihat putri semata wayangnya tertidur dipangkuan John. Buru-buru Scott mengambil alih tubuh Laura dari pangkuan John.
“Paman—biar aku saja,” cegah Jhon.
Tak mendengar ucapan Jhon, Scott tetap mengambil alih Laura ke pangkuannya. “Aku Ayahnya, kau masuk saja ke dalam. Biar aku yang gendong sampai ke kamarnya,” final Scott.
