💛FELIX'S HELP TO MEET JERICHO💛

118 13 0
                                    

Istana pagi ini ramai dengan orang-orang penting, Jericho tengah berbincang dengan para pejabat tinggi yang lain, sedangkan Raja Jonathan dan Lady Irene sibuk menyambut tamu dan sesekali ikut bercengkrama.

Laura datang dengan taksi, ia turun dari mobil taxi tersebut dan berniat masuk. Tapi baru saja ingin masuk untuk melewati pintu gerbang utama Istana Chearson, dua pengawal yang berjaga di sana dengan cepat menutup akses masuknya.

“Heyy! Aku ini kekasih Pangeran Jericho, biarkan aku masuk,” decak Laura.

“Maaf Nona, tapi mandat dari Kerajaan mengharuskan mengusir semua orang asing yang berbicara omong kosong.” Laura berdecih tak percaya. Lalu pengawal lainnya kembali mengatakan, “Acara di dalam sedang berlangsung, jika tidak ada hal yang penting, dimohon pergilah, Nona. Pangeran Jericho kini sedang sibuk dengan pertemuannya,” usir si pengawal.

“Kumohon perbolehkan aku masuk. Aku janji hanya sebentar saja. Aku ingin menemui Pangeran Jericho, tolong bantu aku,” Laura kemudian meminta dengan memohon.

“Tidak bisa, Nona!”

“Kumohon.” Laura mengerjap-ngerjapkan kedua matanya sambil menautkan kedua tangannya, memohon dengan memelas.

“Pergilah Nona, sebelum kami bertindak kasar padamu.”

“Aku tetap ingin masuk!” Laura tetap keras kepala ingin masuk. Kemudian dua sisi lengan Laura ditarik paksa untuk pergi menjauh dari Istana Chearson oleh kedua pengawal Istana. Laura menahan kedua kakinya agar tetap berada di tempat ia semula berdiri. Dirinya meronta-ronta untuk dilepaskan, kala tangannya ditarik-tarik secara paksa untuk menjauhi gerbang utama Chearson. Ia masih berusaha memberontak, tapi apa daya, tenaga Laura jauh lebih kecil dibanding dua pengawal yang mencekalnya.

“Tidak ada cara lain, selain mengusi_” ucapan salah seorang pengawal yang menarik Laura terpotong begitu saja.

“Apa yang kalian lakukan?” Dua orang pengawal Istana mendongak menatap pada orang yang baru saja menghentikan kegiatan mengusirnya.

“Berhenti! Kalian menyakitinya.” Suara bariton seorang Pangeran, membuat dua pengawal itu melepaskan cekalannya pada Laura, lalu menunduk hormat.

Seorang Pangeran lalu membalas mendorong kedua pengawal itu sampai tersungkur ke bawah. Keduanya kembali bangun, berdiri dengan menggunakan lutut sebagai pijakan di atas tanah, tatapannya menunduk ke bawah, menghadap seorang Pangeran yang sekarang menjaga Laura di belakang punggung kokohnya. “Kenapa kalian lakukan itu?”

“Ka-kami ...” Keduanya menunduk takut menghadap Pangeran dan Laura.

“Pantaskah memperlakukan wanita seperti tadi?” Marah sang Pangeran.

Kedua pengawal itu menggeleng lemah dengan kepala menunduk. Mereka berdua tak berani menatap lawan bicaranya, matanya hanya bisa menatap sepatu Pangeran di depannya.

“Kenapa juga tidak membiarkannya masuk? Kau tahu dia siapa?” Pangeran bergeser sedikit lalu memperlihatkan Laura pada kedua pengawal Istana yang sudah gelisah karena takut.

Keduanya menggeleng. “Omong kosong! Jawab dengan jujur?!” Desis Pangeran.

“Kami tidak membiarkannya masuk, karena Raja Jonathan mengirimkan pesan pada seluruh pengawal Istana, jika ada orang yang kemari dengan alasan yang kurang jelas, tidak diizinkan masuk, kecuali pejabat tinggi dan nama tamu yang sudah tercantum. Dan soal Nona ini, k-kami ... kami ... benar tidak tahu siapa dia. Karena kami, pengawal baru di sini.” Salah seorang pengawal Chearson menjawab dengan gugup, yang kemudian diangguki oleh temannya.

“Apakah seorang Pangeran harus percaya pada kalian?”

Dia seorang Pangeran, iya, Pangeran Felix yang datang seperti pahlawan membela Laura yang tengah ditarik-tarik oleh dua pengawal Istana.

ROYAL MISSION OF CHEARSONWhere stories live. Discover now