🎂THE PRINCE'S BIRTHDAY🎂

109 16 0
                                    

Kejadian seminggu lalu sudah berlalu, Laura pun dalam seminggu itu tak bertemu dengan Pangeran Jericho langsung. Ia hanya bisa berkomunikasi lewat pesan atau telepon genggam. Alasannya, karena Jericho sangat sibuk setelah pulang dari kegiatan amal kemarin.

Ting!

Laura menerima pesan dari Jericho. Seulas senyumnya, tiba-tiba terpancar begitu saja. Apalagi ketika membuka pesan dan mengatakan bahwa Jericho merindukannya.

Laura aku merindukanmu|
Tidakkah kau merindukan kekasihmu?|

|Aku juga merindukanmu
|Apa pekerjaanmu sudah selesai?

Hm... Belum bisa dikatakan selesai|
Tapi aku merindukanmu, aku butuh kau|
Aku juga besok berulang tahun|

|Kau ulang tahun?

Iyaaa|

|Kenapa tidak bilang dari kemarin?
|Aku 'kan bisa siapkan kado untukmu!

Aku tidak butuh kado yang kau maksud|
Aku butuh kau, kau kado terindah bagiku|

Laura tersipu, tapi sayang, Jericho tidak melihatnya. Jika bisa lihat keadaannya, mungkin pipi Laura jadi santapan bibirnya.

|Kau ini!

Tapi aku serius ehee|

|-_-

Besok malam pestanya|
Aku akan menjemputmu!|
Laura dandan lah yang cantik|
Aku ingin pacarku mengalahkan|
semua kalangan Putri yang ada di pesta|

|Tapi aku hanya gadis biasa
|Bukan sandingan Putri
|Tapi, jika itu yang kau inginkan..
|Tentu saja, sesuai perintah Pangeran!

Baiklah aku tunggu|
See you tomorrow, honey 😘❤️|

|See you, Chiko
|Good night ❤️💋

Night too|
Sweet dreams baby ❤️❤️❤️|

Keduanya menyudahi sesi kirim pesan itu.

💎💎💎

Malam ini, Laura ikut bergabung riuhnya pesta ulang tahun Pangeran Jericho, sangat megah dan mewah, banyak orang-orang kalangan bangsawan sampai pejabat tinggi datang meramaikan pesta ulang tahun.

Kini Laura sedang berbincang dengan Pangeran Felix, sejak dijemput Jericho ke pesta ulang tahunnya. Ia tidak bisa terus bersama Laura, karena perlu menyambut tamu-tamu yang datang, karena ini berkaitan dengan pekerjaannya juga sebagai seorang Pangeran. Jericho tentu saja enggan meninggalkan Laura sendiri, apalagi ia seminggu ini merindukan kekasih hatinya. Tapi apa boleh buat, urusan pekerjaan menyangkut Kerajaan juga sangat penting demi kesejahteraan Chearson.

“Pangeran Felix, di mana kau waktu acara amal kemarin? Kenapa aku tidak melihatmu?”

Ahh ... Aku lebih dulu pulang ada urusan mendadak, maaf tidak memberitahumu dulu. Tapi aku sempat pamit pada Raja Jonathan.”

“Oh begitukah? Kukira kau kenapa-kenapa. Syukur kalau tidak apa-apa.”

"Memangnya ... kau khawatir padaku?" Felix memamerkan senyum manisnya.

ROYAL MISSION OF CHEARSONKde žijí příběhy. Začni objevovat