💘JHON AND HIS TRUST💘

132 28 17
                                    

Hari weekend adalah hari bermalas-malasan Laura di rumah.

Tok...Tok...

“Ya masuk!” Kata Laura sedikit berteriak.

Scott membuka pintu kamar anaknya, “Putriku sayang, apa kau sedang bertengkar dengan Jhon, hm?”

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Scott membuka pintu kamar anaknya, “Putriku sayang, apa kau sedang bertengkar dengan Jhon, hm?”

Laura tak langsung menjawab, ia sedikit berpikir dulu untuk mengatakannya.

Mmm, kau tahu dari mana, Yah?”

“Rachel yang memberitahu Ayah. Karena semalam dia menginap di sini kan, jadi Ayah tahu.”

“Itu memang kebiasaan Rachel, menginap di sini, Yah. Karena jika di rumahnya, Rachel bilang sendiri ia akan kesepian.”

“Ehm ... Kau benar juga. Rachel jarang sekali tinggal di rumah yang sudah Ayah belikan untuknya.”

“Kau belum jawab pertanyaan, Ayah. Jadi ... benar, kau sedang sedikit bermasalah dengan Jhon?” Scott kembali pada topik awalnya.

“Hm ... bisa dibilang seperti itu.” Ragu Laura, sedetik kemudian ia menunjukkan ponselnya pada Scott, “Tapi lihat Ayah, Jhon mengirim pesan padaku, katanya akan datang menjemput sore nanti.” Terang Laura, sambil memamerkan senyum khasnya.

Laura memperlihatkan pesan singkat Jhon pada Ayahnya, yang akan mengajaknya jalan-jalan.

Scott mengusap puncak kepala anaknya, “Yasudah, kau jangan lupa sarapan. Ayah masih harus ke tempat beroperasi Geng black Snake. Ada rapat dadakan lagi, untuk membobol rumah gedung di pinggir kota. Kalau begitu Ayah tinggal ya. Sampai jumpa lagi, Laura putri kesayangan Ayah.” Scott mencium kening putrinya sebelum lekas pergi.

“Hm ... Ayah juga hati-hati.”

💎💎💎

Bangun dari tidurnya, Laura langsung menghampiri Rachel.

“Hoamm.” Laura menguap, membuat Rachel yang masih tengah sibuk berdecih padanya.

“Hallo Tuan Putri, baru bangun, hm?” Sindir Rachel.

Laura lalu menatap Rachel yang memakai celemek dapur dan menaruh beberapa hasil makanan buatan sendiri di atas meja makan.

“Kau masak sendirian?”

Laura pagi tadi memang sudah bangun, karena Ayahnya yang masuk ke kamarnya. Tapi karena dia malas keluar dan terus berdiam di kamar dan menempel di kasur miliknya, jadinya Laura tertidur kembali dan berakhir bangun siang.

“Ya Tuan Putri, kau tidak lihat. Aku sudah cocok menjadi asisten rumah tanggamu, 'kan?” Rachel sebenarnya menyindir Laura yang bangun siang. Tapi Laura sungguh pandai menimpali, dan berakhir, mereka malah tertawa bersama.

ROYAL MISSION OF CHEARSONHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin