48. Yoongi XXXXV

625 27 26
                                    

Segalanya terasa berbeda. Seoho jauh berbeda dengan saat kami berdua saja. Namjoon juga jauh berbeda dibandingkan dulu saat aku bersamanya, meminta agar dimasukkan ke salah satu universitas di bawah kekuasaannya.

Dan Cheri. Oh Cheri. Sungguh nama yang cocok untuknya.

Pertama kalinya aku mencumbu seorang perempuan, dan detik lidahku menyentuh tubuhnya, aku yakin bahwa aku akan merindukan untuk melakukan hal seperti ini lagi dan lagi.

Kulitnya yang halus, parfumnya yang lembut. Rekahan tubuhnya yang merah mengundang dan lembab, dengan aromanya yang khas dan rasanya yang sedikit masam.

Ia yang pertama menarik kepalaku keantara kakinya, saat Seoho sibuk bergumul dengan Namjoon dan tidak lagi mempedulikan kami. Perintah demi perintah mengalun dari bibirnya yang disaput lipstik nude, dan aku mengikutinya dengan patuh.

Setiap jilatan membawaku membenam semakin dalam, menyesap cairan hangat yang membasahi daguku. Saat waktunya tiba, dan jemariku menyelinap memasukinya, saat cairan sewarna susu mengalir ke mulutku, bukan hanya Cheri yang mendesah nikmat.

Aku berusaha menarik napas panjang. Gagal. Seoho menahan kepalaku begitu kencang. "Lick, lick, lick, bitch." Ia bersenandung.

"Love it, baby?" Namjoon mencium Cheri dengan lembut.

"She's great. Bisa dilatih." Cheri mendesah.

Seoho berbaring di sebelah Cheri, mulai menjilati payudaranya. "Kau hanya punya malam ini untuk melatihnya. Nanti siang, dia hanya milikku."

Ia menarik rambutku hingga wajahku terangkat menatapnya. Aku terengah, menarik napas sebanyak yang paru-paruku mampu.

"Fuck, kau basah sekali Cheri. Lihat muka Hana."

Cheri mengelus wajah Seoho lalu mengecup lehernya. "Sudah kubilang dia hebat."

Seoho mengecup lagi puncak dadanya. "Awh, kau baru dapat? Pacarku, hanya dengan bibirnya membuatmu mencapai puncak?"

Cheri tidak menjawab. Hanya menggeliat dan menelisikkan jemarinya diantara rambut Seoho.

Seoho mengusap bibirnya dengan ibu jarinya. "Aku suka kalau perempuan habis orgasme. Lebih basah, kenyal, sensitif..."

Cheri menggenggam kejantanan Seoho, menjilati bibirnya. "Sayangnya aku kurang suka yang empuk."

"I'll get hard inside you, pretty girl." Seoho menarik Cheri berbaring di sebelahku. "Dan permainanku, tidak pernah semanis mukaku."

Aku terdiam. Memandangi Seoho berbaring diatas Cheri, mengangkat kakinya tinggi lalu menhunjamkan kejantananya dalam-dalam.

Keduanya mengerang kencang. Tidak lama mereka mulai berciuman, kuku mereka saling mencakar, gigitan-gigitan kecil mulai dilayangkan.

Tangan yang kasar meremas dadaku, memutus lamunanku. "Kau sebegitu cinta padanya?" Namjoon berbisik dengan bibirnya menempel di telingaku.

Aku merengkuh tangannya. Mengikutinya saat tangan itu merayap turun, menggerayangi lubang-lubang di sela kakiku.

"Matamu tidak pernah lepas darinya." Namjoon melanjutkan. Kini mulutnya mulai merasai bahuku. "Dulu, kau bahkan tidak peduli Yoongi hyung hidup."

Aku berbalik, langsung memagut bibir tebal Namjoon. Mengulumnya dengan bernafsu. Apapun. Aku hanya tidak ingin ia terus membicarakan Yoongi.

"Sini, berdiri depanku." Namjoon menyentakkan rantai di leherku.

Aku berdiri di hadapannya dengan canggung. Memperhatikan dirinya yang duduk pongah di kasur dengan kaki terbuka lebar. Bagaikan raja di tahtanya.

Pandora's Dating Agency: Yoongi's Story [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang