62. Yoongi XXXXXIX

421 31 39
                                    

Perempuan berambut berpotongan pixie cut itu duduk di sofa kulit di sebuah ruang kerja yang cukup mewah. Papan nama hitam bertuljskan huruf emas diatas meja kerja berpermukaan marmer miliknya tertulis "KimJungkook - Direktur Utama"

Ia meneguk teh pahit panas yang dihidangkan asistennya sebelum menatap ke Yoongi dan Seoho yang duduk lesu di hadapannya.

"Baram noona." Yoongi menyapanya pelan.

"Yoongi." Perempuan yang dipanggil Baram menjawabnya tanpa mengangkat wajahnya sama sekali dari kertas-kertas di tangannya.

"Lama tidak bertemu." Yoongi kembali mencoba memulai percakapan.

"Seharusnya kita bertemu di pesta pertunanganmu. Sayang kudengar mempelai prianya kabur." Baram menjawab dingin.

Jungkook yang duduk diantara mereka terkekeh.

Baram memandang keduanya lagi, lalu menghembuskan napas panjang.

"LeeHana ini pacarmu Yoongi?"

"Mantan tunanganku. Dia tinggal di apartemenku sekarang."

Seoho membelalak menatap Yoongi. Yoongi mengerling balik sambil mencebik.

"Hm. Dan kau?" Baram menatap Seoho tajam. Seoho mendadak terlihat canggung, menggeser duduknya ke dekat Yoongi seakan meminta pertolongan.

"A-aku mantan pacarnya."

"Kapan terakhir kau berhubungan dengannya?"

"Awal Juni." Ia menelan ludahnya, melanjutkan pelan. "Kami putus dua hari setelahnya."

"Lalu dia langsung berhubungan denganmu, kurasa." Baram kembali menatap Yoongi tajam.

"Dia ada sejarah percobaan bunuh diri. Dan aku ingin menutupi kalau ia sudah putus. Perusahaan rugi besar waktu mereka mulai berpacaran, aku tidak mau kehilangan uang lagi."

Yoongi mencoba menjelaskan. Tapi akhirnya menyerah dengan cepat. "Things happened. Yeah..."

Baram mengedikkan bahunya. Ia sungguh tidak peduli. Bukan sekali dua kali saudara-saudaranya membawa manusia yang nyaris tidak berbentuk untuk diselamatkan. Cinta segitiga dan kehamilan yang tidak direncanakan adalah mainan anak kecil buat mereka.

Ia kembali memusatkan perhatian pada kertas di tangannya. Membalik-baliknya. Berdehem. Meminum tehnya lagi. Lalu menghembuskan napas panjang.

"Dokumen yang tadi diambilkan Taehyung dari cafe di Gangnam." Ia melambaikan sebuah amplop berwarna coklat. "Kurasa ini dokter langgananmu, Yoongi?"

Yoongi mengangguk.

Baram melanjutkan, suaranya tenang. Tetapi terasa dingin, tanpa emosi.

"Ya, nona LeeHana sedang mengandung."

Yoongi mengerang, mulai menggigiti kukunya. Seoho mengusap wajahnya, tampak bercak darah di tangan, pakaian dan celananya.

"Kami tidak bisa memperkirakan usia pasti kehamilannya, kemungkinan 4 sampai 5 bulan. Kondisi ibu sangat buruk."

"Janinnya sendiri ukurannya termasuk kecil dan detak jantungnya lemah. Mungkin karena selama ini Nona Hana terus mengkonsumsi obat diet dan alkohol dalam dosis besar."

Pandora's Dating Agency: Yoongi's Story [COMPLETED]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ