Prologue

81 7 0
                                    

Aku menatap datar sekelilingku, mataku sembab, pipiku mulai memerah karena dinginnya badai salju yang sedang terjadi sialnya aku tidak mengenakan mantel atau apapun untuk sedikit menghangatkan tubuhku. Aku sedikit terisak mengingat kejadian beberapa hari yang lalu.

Masih tidak bisa ku bayangkan bahwa aku mengkhianati orang yang ku sayangi. Aku tidak bisa mengelak jika aku seorang pengkhianat.

Julukan itu kini melekat pada diriku. Sangat menyedihkan bukan?

Hari semakin gelap dan aku masih terduduk lesu ditengah-tengah halte mengabaikan beberapa bus yang datang yang akan membawaku ke tujuan utama ku sebelumnya.

Setelah cukup lama berdiam diri di halte ini sebuah mobil berwarna hitam berhenti tepat didepan mata ku. Ada seseorang yang keluar dari mobil itu. Aku menoleh, ah si pengacau itu ucapku dalam hati.

********

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

********

Hi, jgn lupa follow untuk tetap melanjutkan perkembangan cerita pertama ku ini☺️

Thx udh mampir. Sangat menerima saran & kritik🙏

LOVE LIESWhere stories live. Discover now