11. Skeptical

37 6 1
                                    

Claire terbangun dari pingsannya, dengan tubuh yang terbaring dikasur ia membuka matanya sedang mengingat-ngingat apa yang telah terjadi dengannya.

Claire terdiam cukup lama, sampai ia berganti posisi menjadi duduk. Setelah mengingat semuanya matanya mulai terasa panas lagi, hatinya terasa sakit, air matanya pun perlahan turun membasahi pipinya. Ia mengingat bagaimana cara kekasihnya mengkhianati nya tepat didepan matanya.

Claire menghapus air matanya, ia berniat untuk segera bertemu Kendrick dan meminta semua penjelasan dari pria itu walaupun hungungannya berakhir.

Ia menatap sekelilingnya, cukup lama Claire memperhatikan kamar hotel yang kini ditempatinya.

Ini bukan kamarnya.

Kamar ini sangat luar bernuansa putih tulang dengan balkon tepat dipinggirnya yang menghadap langsung ke pemandangan kota Salzburg

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Kamar ini sangat luar bernuansa putih tulang dengan balkon tepat dipinggirnya yang menghadap langsung ke pemandangan kota Salzburg.

Claire, bertanya-tanya kenapa ia bisa sampai dikamar ini? Kamar siapa ini?

"Oh, you wake up?".

Terdengar suara pria yang menghancurkan lamunan Claire. Claire menoleh ke sumber suara itu.
Pria yang ditemuinya ditangga lagi.

Claire segera menghampiri pria itu yang sedang berdiri diarah balkon menggenggam segelas champagne.

"Aku tidak ingat apapun, bisa kau jelaskan apa yang terjadi padaku? Dan kenapa aku berada dikamar yang bukan kamar hotelku?". Tanya Claire.

Claire tidak sepenuhnya ingat tentang apa yang terjadi setelah ia melihat Kendrick.

Tanpa mempedulikan pertanyaan Claire pria itu memalingkan wajahnya, sedikit melangkahkan kakinya hingga menuju pembatas pagar balkon.

Pria itu terdiam lama, tidak terlihat jika ia akan menjelaskan atau menjawab pertanyaan Claire.

"Tuan...?? Apa kau mendengar ku?". Tanya Claire lagi.

Pria itu menoleh dan menatap Claire tajam.

"Can I get the answer?". Tanya Claire lagi.

Pria yang akrab disapa Andrew itu masih belum menjawab. Claire berbalik mengambil ponselnya yang berada dikasur berniat menghubungi Jovanka dan Alice.

"Kau pingsan di lift, aku hanya menolongmu". Kata Andrew tepat dimana Claire baru menyalakan ponselnya.

Claire menatap mata Andrew. Keduanya saling bertatapan dari kejauhan.

Apa dirinya benar-benar pingsan? Claire mengingat-ingat.
Claire mengusap wajahnya, astaga ini karena Kendrick yang mengkhianati nya.

Ia terduduk ditepi ranjang, air matanya kembali jatuh mengingat apa yang dilihatnya dipesta peresmian hotel tadi.

Andrew melihat Claire yang menundukan kepalanya.

Apa jawabannya tidak memuaskan sampai wanita itu menunduk kecewa seperti itu? Pikirnya.

LOVE LIESDonde viven las historias. Descúbrelo ahora