12. Embitteret

22 1 0
                                    

Claire terdiam duduk diujung ranjang kasurnya, cuaca di Vienna saat ini terasa sangat dingin.

Jam masih menunjukkan pukul empat sore. Apa yang dilihatnya kemarin mulai memasuki pikirannya.
Masih tidak percaya jika Kendrick menyelingkuhi nya.

Apa yang akan ia katakan pada keluarganya? Bagaimana reaksi keluarganya nanti? Claire tidak ingin membuat mereka sedih. Apalagi sang ayah yang sudah mengharapkan Claire untuk segera menikah dan Kendrick.

Air mata Claire kembali terjatuh, sampai saat ini bahkan Kendrick tidak ada menghubungi nya. Tentu saja pria itu sedang bersama kekasih barunya. Pikir Claire.

Bagi Claire sudah tidak ada lagi harapan untuk hubungannya dengan Kendrick. Bahkan jika pria itu berlutut untuk kembali padanya. Kebohongan dan apa yang Kendrick lakukan kemarin dibelakang Claire itu benar-benar tidak bisa diterima.

Walaupun keluarganya akan kecewa karena hubungannya dengan Kendrick berakhir, Claire bersumpah tidak akan mengemis cinta terhadap pria itu.

Ia mengusap air matanya, bangkit dari duduk nya mengambil mantel miliknya dan memutuskan untuk keluar mencari udara segar.

'when there is a successful lie even if only once then it will continue many times'.

||||||||||||||||||||||||||||••••••••••••••|||||||||||||||||||||||

Andrew tiba di Vienna dalam waktu satu jam kurang. Setibanya di Vienna ia segera mengunjungi undangan dari kolegannya itu.


Tidak sedikit orang yang mulai menyambut kedatangannya, walau Andrew terkesan dingin orang-orang itu tetap maju mendekat untuk berjabat tangan.

"Selamat datang di resepsi pernikahan putri ku, Mr. Axton. Aku tidak menyangka kau menepati janjimu". Ucap pria setengah paruh baya yang baru saja mendatangi Andrew yang tengah berdiri ditengah-tengah suasana pesta pernikahan.

Mr. Arnold, ia adalah kolega yang Andrew maksud itu yang telah mengundangnya ke acara pernikahan anaknya.

Andrew berjabat tangan, menyunggingkan senyumannya.

"Kau mempunyai putri yang cantik". Kata Andrew. Andrew tidak bisa berbohong menerima fakta jika putri dari ptia tua ini cukup cantik. "Terimakasih, Mr. Axton. Senang mendengar pujianmu untuk anak ku". Jawab Mr. Arnold.

Mereka cukup banyak berbincang membicarakan, bisnis. Sesekali Mr. Arnold menyinggung Andrew tentang hubungan cintanya.

"Mr. Axton, apakah kau akan menyusul putriku dalam waktu dekat?".

Andrew mengernyit tidak mengerti maksud Mr. Arnold.

"Maafkan aku Mr. Axton. Maksudku apa kau akan segera menikah menyusul putriku?".

Andrew tertawa kecut, yang benar saja pertanyaan dari pria tua ini.

"Yes I do". Jawab Andrew singkat.

Tentu saja ia akan menikah, walau tidak tahu kapan dan dengan siapa.

Andrew segera mengakhiri percakapan nya dengan Mr. Arnold. Dan pergi meninggalkan tempat itu.

Orang-orang selalu menanyakan apa yang bukan urusannya. Dan itu kadang membuat Andrew merasa jengkel.

Setelah berbicara dengan beberapa orang yang hadir sebagai partner bisnis perusahaan nya, Andrew segera berpamitan pada Mr. Arnold.

LOVE LIESWhere stories live. Discover now