8. Exhibition 1

34 7 1
                                    

Andrew memutuskan pergi menyusul Joe ke Salzburg, setelah ia menyelesaikan semua pekerjaannya.

Tadinya ia tidak berminat untuk datang ke peresmian hotel di Salzburg. Namun ia memilih menyusul sepupunya itu karena ia merasa jenuh dengan hirup pikuk di LA, ditambah Olivia terus mendatangi dan menghubunginya.

Joe cukup terkejut ketika melihat Andrew berada di hotel yang akan diresmikan dalam waktu dekat ini.
Ia sedikit tak menyangka sepupunya itu datang ke Salzburg, sehari sebelumnya Andrew menghubungi Joe dan meminta jika peresmian hotel dilakukan oleh Joe saja.

Then?

Apa yang terjadi sekarang, sepupunya itu berada di negara dan tempat yang sama dengannya. Memang tidak bisa ditebak.

"Ku kira kau benar-benar tidak akan datang kemari". Kata Joe.

Andrew hanya tersenyum nyugging menanggapinya.

Joe menyerahkan kunci kamar Andrew yang berada di lantai paling atas hotel ini yaitu lantai tigapuluh enam hanya beda satu lantai dengan Joe yang berada di lantai tigapuluh lima.

Joe menceritakan program yang sedang dijalani hotel yang belum diresmikan ini, termasuk dengan mengadakan pemotongan harga untuk setiap pengungjung hotel.

Hotel ini termasuk hotel mewah dan elit, sebelum grand opening sudah banyak pengunjung yang berdatangan karena keindahan hotel ini.

"Kau akan datang ke peragaan musim dingin kan?". Tanya Joe pada sepupunya itu.

"Kapan acaranya berlangsung?".

"Selama tiga hari, dimulai dari sore ini". Ucap Joe.

"Akan ku pikirkan". Kata Andrew.

Setelah berbincang dengan Joe, Andrew segera memasuki kamarnya.
Merilekskan semua tubuhnya. Kamar yang ditempatinya sangat mewah.

||||||||||||||||||||||||||||||||

Sekarang sudah memasuki waktu dimana peragaan busana akan digelar, dihari pertama Claire dan kedua rekan kerjanya disibukan dengan mempersiapkan busana yang dirancang beberapa designer diperusahaannya.

Ia juga sibuk membantu beberapa model yang akan tampil di catwalk.

"Well done, Claire". Ucap Alice ketika Claire berhasil membantu model mengenakan busana dari perusahaannya.

Claire tersenyum puas begitu juga Jovanka.

Berbeda dengan Alice dan Jovanka, Claire menyaksikan beberapa model yang tampil dicatwalk dari belakang layar, ia hanya melihat dari monitor yang ada di ruangan yang disediakan untuk para tamu.

Claire masih belum terbiasa berada diruangan yang sama dengan banyak orang terlebih menjadi pusat perhatian. Ketika ia diwisuda dulu ia sangat gugup dan menyebabkan dirinya pingsan. Claire tidak ingin hal itu terjadi lagi.

Hari pertama berjalan lancar, Claire bersama kedua temannya itu segera merapikan semua busana dan mempersiapkan apa yang akan ditampilkan untuk sore besok.

Beberapa model berterimakasih karena Claire, Alice dan Jovanka karena sangat membantunya.

"Thanks, you'll help me a lot". Ucap salah satu model.

"Take it easy, it's our job". Kata Jovanka.

Model itu sedikit berbincang dengan ketiga designer yang membantunya.

LOVE LIESWhere stories live. Discover now