10. Exhibition 3

29 7 1
                                    

Hari ini adalah hari terakhir Claire menyelesaikan pekerjaannya sebagai designer yang membantu para model mengenalkan karya dari perusahaannya.

Ia akan sangat lega jika pekerjaannya telah selesai, sesuai dengan niat awalnya ia akan ke Vienna menemui keluarganya jika semua pekerjaan sudah terselesaikan.

Dihari terakhir Claire sangat mempersiapkan dirinya. Ia berdandan cantik serta memakai dress berwarna biru navy yang sangat pas dibentuk tubuhnya. Seperti yang sudah diketahui para designer yang hadir akan naik ke catwalk sebagai penutupan acara akan banyak media yang hadir.

"You look so gorgeous". Goda Alice begitu melihat Claire keluar dari dalam kamarnya. "Of course.. you too". Balas Claire.

Mereka bebarengan menuju tempat acara, berbeda dengan Jovanka yang sudah ada lebih dulu.

Setelah selesai dengan peragaan busana yang ditampilkan oleh para model kini tiba saatnya untuk penutupan acara satu persatu designer dipanggil untuk maju ke arah catwalk.

Sangat banyak tepuk tangan dari pada model dan juga penonton. Claire tidak menyangka akan menjadi bagian dari acara yang besar ini.

Berakhir sudah pekerjaan para designer selama tiga hari berturut-turut ini. Mereka membubarkan diri dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya.

"Aku sangat berterimakasih pada kalian yang telah memilihku sebagai partner untuk perusahaan kalian". Ucap Jasmine pada Claire, Alice, dan Jovanka.

"Kami juga sangat berterimakasih padamu Mrs. Clarkson atas kerjasama nya". Kata Claire. "Sangat senang bekerjasama dengan kalian". Jasmine memeluk mereka satu persatu.

"Mrs. Farnley kau sangat cantik dengan riasanmu yang seperti ini". Kata Jasmine yang memeluk Claire. "Thanks". Bisik Claire.

"Untung kekasih ku tidak ada disini, jika dia ada ia pasti akan menggodamu Mrs.Farnley". Claire dan kedua temannya tertawa mendengar ucapan seorang Jasmine Clarkson. Gadis ini sangat menghibur.

Setelah berbincang lumayan lama dengan Jasmine ketiganya memutuskan untuk kembali ke hotel dan mempersiapkan rencana masing-masing. Claire yang akan ke Vienna, Alice yang akan langsung melakukan penerbangan ke Spanyol dan Jovanka yang akan langsung pulang ke LA.

"Kenapa sangat ramai sekali?". Tanya Claire pada Jovanka dan Alice begitu mereka sampai di lobby hotel.
"Aku baru ingat, jika mereka malam ini mengadakan peresmian hotel ini". Jawab Jovanka. "Apa kita bisa kesana untuk melihatnya?". Alice penasaran.
Jovanka mengangguk.

Karena penasaran dengan kemewahan dan keramaian hotel ini, Claire mengikuti langkah kedua temannya menuju lobby utama tempat peresmian hotel.

Sangat banyak sekali awak media dan para tamu yang datang. Claire mengedarkan pandangan sekelilingnya.

Tidak ada yang ia kenal selain Alice dan Jovanka.

But, wait...

ia seperti melihat seseorang yang dikenalnya yang berada ditengah-tengah para tamu.

Alice mengajak Claire untuk mendekat menuju tempat pemotongan pita. Namun Claire menolak.

Claire menyalakan handphone nya dan menekan salah satu kontak di handphone nya untuk ia hubungi, jika ia salah maka orang itu tidak akan memeriksa handphone nya.

Panggilan pertama masih tidak ada reaksi, panggilan kedua sampai panggilan ke tiga seseorang diserang sana tidak bereaksi apapun bahkan tidak mengecek handphone nya.

Claire mengetikan sesuatu dilayar ponselnya.

"Hi, bagaimana kabarmu? Dua hari ini kau tidak mengabari ku". Ketik Claire dan langsung menekan tombol 'send' dilayar handphone nya.

LOVE LIESWhere stories live. Discover now