6. Contention

25 6 1
                                    

Claire tengah sibuk mempersiapkan meeting yang akan berlangsung bersama jajaran designer untuk memutuskan siapa saja yang akan menjadi perwakilan untuk berangkat ke Salzburg, Austria untuk peragaan busana musim dingin.

"Bagaimana jika kau saja yang berangkat ke Salzburg, Claire?". Tanya seorang teman Claire bernama Alice. Claire tersenyum menanggapinya, sebenarnya ia sangat ingin berangkat kesana, Austria merupakan tempat kelahirannya. Keluarganya tinggal disana, Claire merindukan mereka. Akan sangat bahagia jika Claire terpilih untuk mewakili perusahaan ini dalam peragaan busana.

"So, semuanya sudah berkumpul disini, kita akan mulai pembahasan tentang model yang kita pilih dan juga akan ada beberapa designer yang akan menemani mereka serta mewakili perusahaan kita untuk bertemu tamu lainnya disana". Ujar wanita yang terlihat tua tapi masih sangat fashionable yang merupakan direktur Utama perusahaan ini.

Meeting berlangsung cukup lama, dua nama untuk mewakili pergi ke Salzburg sudah terpilih tinggal satu nama yang tersisa, semuanya terlihat santai. Termasuk Claire yang akan ikut senang siapapun yang terpilih.

"Ms. Farnley".

Semuanya memberi tepuktangan ketika nama Claire disebut yang artinya ia menjadi salah astu dari tiga designer yang akan hadir di Salzburg.

Claire tersenyum bahagia.

"Sudah ku duga kau akan ada disana, Claire". Alice merangkul pundak Claire saat keluar dari ruangan meeting. "Kau akan menemui keluargamu di Hallstatt bukan?". Tanya Alice.

"Tentu, dan kau juga harus ikut. Kau harus mencoba makanan yang ibuku buat". Mereka tersenyum penuh arti, untuk pertama kalinya Claire melakukan perjalanan sebagai rekan kerja bersama Alice.

Claire tidak pernah melakukan liburan atau perjalanan selain bersama Breanna.

Peragaan busana musim dingin Salzburg akan berlangsung tiga hari. Claire mulai mengemas apa saja yang ia perlukan, Breanna ikut membantu merapikan koper Claire.

"Sangat bersemangat sekali, sahabatku ini". Breanna melempar bra milik Claire ke hadapan Claire. "Astaga jangan lakukan itu Bry". Claire tersenyum kesal.

"Kau sudah mengabari Kendrick?".
Claire menggeleng. "Apa jadinya jika dia tau kau berangkat tapi tidak memberitaunya?".

"I don't know". Ucap Claire acuh. sudah beberapa hari ini Kendrick tidak mengabarinya, walaupun begitu Claire sangat yakin hubungannya akan tetap baik-baik saja.

"Seadainya aku bisa ikut denganmu". Breanna mendengus.

"Tinggalkan pekerjaanmu, dan kau bisa ikut denganku".

"Dan aku kehilangan pekerjaanku begitu? Jangan bodoh, Claire. Lagipula aku tidak akan kemana-mana terlebih masa depanku ada didekatku".

"Terlalu percaya diri itu tidak baik".  Claire tau persis siapa yang Breanna maksud. Pria yang sudah melecehkan Breanna masih menjadi idaman Breanna.

"Whatever". Breanna memutar bolamatanya.

Claire merapikan semua perlengkapan yang akan ia bawa, ia akan bertemu Alice dibandara nanti.

Tentu saja Breanna mengantarkan Claire ke bandara.

"Tolong jaga, sahabatku ini". Kata Breanna pada Alice.

Alice menggangguk menanggapinya. "Hanya lima hari, Bry". Claire memeluk Breanna.

"Sampaikan salam ku pada keluargamu".

"Tentu".

Claire segera melepas pelukan Breanna dan bergegas bersama Alice memasuki area yang di dalam Bandara.

LOVE LIESWhere stories live. Discover now