09. "Springhole Village"

14.1K 750 5
                                    

Desa Springhole,
1784,

"Woow, desa ini kecil, tapi suasana di desa ini indah sekali" kata Tasya yang telah tiba di desa pertama. Tasya pun mengenakan jubah tudungnya dan mengelilingi desa itu. Udara yang segar di atas puncak jurang sangatlah indah dan untuk sementara Tasya beristirahat disana untuk menikmati pemandangan indah.

Suara kereta kuda terdengar sangat keras, berlari ke desa sepringhole. Prince Dexter turun dari kudanya dan membawanya masuk ke dalam desa dengan menggunakan jubah tudungnya untuk menutupi wajahnya.

"Permisi tuan? Apakah anda mau mampir di toko kami?" Tawar seorang pelayan restaurant,

"Ah! Tidak terima kasih, saya sedang mencari seseorang" kata prince Dexter,

"Seperti apa orangnya?" Tanya pelayan,

"Dia seorang wanita, wajahnya seperti princess Vanessa" kata prince Dexter,

"Saya rasa, saya tidak melihat orang seperti itu, tetapi tadi ada seseorang yang mengenakan jubah tudung seperti anda" kata pelayan,

"Ke arah mana dia pergi?" Tanya prince dexter,

"Dia pergi ke arah puncak jurang" kata Pelayan sambil menunjuk ke arah barat,

"Terima kasih" kata prince Dexter menaiki kudanya dan langsung pergi ke arah barat,

"Ya, sama-sama" jawab pelayan itu.

****

"Waaw, aku tidak menyangka desa ini memiliki pemandangan seindah ini" kata Tasya sambil duduk-duduk di atas rumput-rumput hijau. Tiba-tiba Tasya mendengar suara kuda sedang mengarah kesini, Tasya pun langsung sembunyi dibalik pohon hingga dia tau siapa yang datang.

Kuda itu berhenti tepat di tengah-tengah dan orang itu turun dari kudanya membuka tudug hitamnya, "prince Dexter!?". Tasya akhirnya keluar dari balik pohon dan menghampiri prince Dexter, "Dexter? Kau kah itu?" Tanya Tasya, prince Dexter langsung berbalik dan melihat Tasya dihadapan-nya, "Tasya? Akhirnya aku menemukanmu" kata prince Dexter,

"Kenapa kau disini?" Tanya Tasya bingung,

"Aku kesini, karena ingin menyusulmu" jawab prince Dexter,

"Untuk apa kau menyusulku?" Tanya Tasya,

"Kau ingin ke gunung Drago untuk mengambil kembali Diamond Sword kan?" Tanya prince Dexter,

"Ka-kau tahu dari mana?" Tanya Tasya,

"Aku tahu dari ayahmu, makanya aku ingin menyusulmu untuk membantumu mendapatkan kembali Diamond Sword" kata prince Dexter,

"Tapi Dexter, itu sangat bahaya" kata Tasya,

"Lebih bahaya lagi jika kau sendiri" kata prince Dexter dan membuat Tasya ter-diam. "Tenang saja aku pasti akan menemanimu" kata prince Dexter mengusap-usap kepala Tasya sambil memeluknya, "Vanessa" batin prince Dexte.

"Dexter, apakah aku benar-benar mirip dengan princess Vanessa?" Tanya Tasya menatap prince Dexter,

"Jika menurutmu begitu" jawab prince Dexter,

"Soalnya waktu pertama kali kita bertemu kau mengira diriku sebagai Princess Vanessa, terus kakek yang di kebun apel pun juga mengira kalau diriku adalah princess Vanessa, apakah semirip itu muka kami berdua?, setelah aku melihatnya difoto" kata Tasya yang kelihat-an sedih.

Dan itu membuat prince Dexter teringat dengan kata-kata Mira (princess Vanessa), "jangan beri tau kepada Tasya soal ini, bersikaplah biasa terhadapnya".

"Mungkin saat itu aku masih sedih karena kehilangan princess Vanessa, jadi mungkin penglihatanku kurang-lah jelas, begitu pula kakek itu" jawab prince Dexter,

The Lost Princess (END)Where stories live. Discover now