10. "Blackwolf"

13K 726 1
                                    

"Kau siap untuk bertarung?" Tanya prince Dexter.

"Ya, aku siap" jawab Tasya.

--------

Kedua serigala itu mulai menyerang mereka satu persatu, Tasya yang lincah dengan gerakan-nya mudah untuk menghindari serangan serigala itu, satu persatu mereka potong, kaki, ekor, dan badan. Hal yang paling mereka sulit untuk di-incar adalah kepalanya, "sepertinya serigala itu tau kalau kepala mereka dipotong, maka mereka akan mati" kata Tasya kelelahan,

"Ya, lihat saja setiap kita ingin mengincar kepalanya pasti dia langsung menghindar atau langsung dilindunginya, ternyata melawan-nya sangatalah susah" jawab prince Dexter.

Walaupun tanpa anggota tubuh, serigala itu masihlah hidup dan dia masih lincah, tanpa disadari serigala yang menjadi lawan Tasya menyerang Tasya dan membuatnya Jatuh kedalam Jurang, "Tasya!!!" Prince Dexter yang melihat Tasya, ikut jatuh kedalam jurang yang dalam dan mencoba untuk meraih tangannya.

Kedua serigala itu mengira bahwa prince Dexter dan Tasya mati karena masuk jurang, oleh karena itu mereka kembali untuk memberi tau nona Layla tentang kematian mereka berdua.

Yang sebenarnya, prince Dexter dan Tasya selamat karena memegang ranting pohon, Prince Dexter berhasil meraih tangan Tasya dan langsung menangkap ranting pohon dihadapannya. "Tasya kau tak apa?" Tanya prince Dexter, tetapi tidak dijawab oleh Tasya,

"Perasaan apa ini? Kenapa jantungku berdetak terus? Dan kenapa mukaku merah panas?" Batin Tasya.

"Tasya?" Panggil prince Dexter.

"Ah! Iya aku tak apa" jawab Tasya.

Mereka pun mencari cara bagaimana untuk turun sebelum ranting yang mereka pegang patah, Karena terlalu lama bergantungan dengan ranting itu, akhirnya ranting itu patah dan mereka jatuh kebawah. Tanpa disadari, saat Tasya terbangun dia tidak merasa sakit sama sekali dan dia melihat Prince Dexter dihadapannya dengan sangat dekat dan Tasya berada diatas badannya. Muka Tasya makin merah dan semakin merah, Tasya pun langsung menghindar dan berusaha untuk membangunkan prince Dexter, "Dexter??? Ayolah bangun" kata Tasya sambil menggoyangkan badan prince Dexter.

"Dexter? Bangunlah" panggil seseorang yang ia kenal.

"Vanessa?" Jawab prince Dexter.

"Bangunlah" katanya.

Prince Dexter pun membuka-kan matanya dan melihat Tasya dihadapannya, "Tasya? Auch!" Teriak prince Dexter.

"Sakit ya? Pasti karena aku menimpamu tadi" kata Tasya, "maaf, karena aku kau harus mengalami kesakitan seperti ini" kata Tasya sedih dan menangis.

Prince Dexter tidak tega melihat Tasya, dia teringat dimana ia pernah membuat Princess Vanessa menangis,

"Kau jahat!" Teriak princess Vanessa sedih.

"Vanessa, kau jangan salah paham dulu, tadi itu Clara langsung memeluk-ku tiba-tiba dan dia tidak ingin melepaskannya" jawab prince Dexter.

"Cukup! Aku benci padamu!" Teriak princess Vanessa dan langsung berlari meninggalkan ruang musik.

"Kalau mengingat itu semua rasanya aku sangatlah bersalah sampai sekarang" batin prince dexter. Melihat Tasya menangis prince Dexter pun menarik Tasya dan memeluknya.

"ini bukanlah salahmu, memang sudah seharusnya aku menolongmu" kata prince Dexter dan melepaskan pelukan-nya memegang tangan Tasya. "jangan khawatir denganku, aku tidak apa-apa" lanjutnya.

Tasya yang menyadari tangannya dipegang oleh prince Dexter merasa malu dan mukanya mulai merah dan jantungnya mulai berdetak kencang, "Sebaiknya kita beristirahat disini dulu" kata Tasya langsung melepaskan tangannya dari genggaman prince Dexter.

The Lost Princess (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang