Chapter 48 : Getaran

1.9K 512 109
                                    

Yaya tersenyum, ia teringat ucapan dari ibunya. Memang hati tidak bisa diprediksi. Walaupun dirinya sangat kekeh tidak akan menyukai orang-orang di dunia aneh ini, tetap saja dirinya hanyalah wanita biasa yang bisa mencintai.

"Jika suka, katakan suka. Dulu aku juga mengungkapkan perasaanku terlebih dahulu pada ayahmu." Mengingat ucapan Ming Yue, bibir Yaya melengkung ke atas. Pantas saja ibu menjadi satu-satunya.

Brak!

Jendela kamar Yaya terbanting dengan kerasnya. Yaya yang awalnya tidur di atas tempat tidurnya langsung berlari ke arah jendela. Wajahnya diterpa angin dengan kerasnya, melihat sekeliling suasananya menjadi gelap seperti malam.

"Ya'er! Ya'er!" panggil Ming Yue dengan keras.

Sebenarnya ada apa ini? Bukankah tadi matahari belum sepenuhnya bersarang di tempatnya?

"Ibu! Gege!" Yaya berlari ke arah pintu keluar. Bumi bergetar dengan hebatnya, sehingga menghambat langkahnya untuk mencapai pintu ruangannya.

"System!" panggil Yaya.

"Penguasa binatang telah lahir! Penguasa binatang telah lahir! Nona, dapatkan dia, kau akan mendapatkan poin yang sangat besar!" teriak bola kecil itu.

Yaya tersenyum masam. Ia memanggil system hanya untuk memberi tahu kondisi yang dialaminya, bukan menerima tugas ajaib seperti ini. Getaran masih terasa di kakinya, berjuang langkah demi langkah menuju pintu kamarnya. Kenapa jarak antara tempat tidur dan pintu seperti jarak antara 'aku dan doi?'

"Nona, kau harus segera menuju tempat kelahiran penguasa binatang!"

"Apakah kau ingin aku mati?" sekarang saja dirinya tidak bisa berjalan, apakah harus ia memenuhi tugas itu?

Sialan, sekarang ini dirinya terasa seperti di dalam novel dan komik. Bisa-bisanya ada penguasa binatang, yang ada dirinya akan menjadi makanan binatang.

"Aah!" teriak Yaya. Dalam tubuhnya seperti ada listrik yang mengalir.

"Nona, jika kau tidak segera kesana, aku akan menambah tekanan listriknya," ucap System dengan entengnya.

"Ku kira kita teman, ternyata hanya pemain dan sistemnya." Yaya tersenyum dengan miris. Listrik yang sistemnya setrumkan tadi membuktikan jika ia hanyalah pemain. Sangat bodoh jika menganggap sistem yang ada di dalam tubuhnya menjadi bagian dari hidupnya. Beberapa kali selamat dari sengatan listrik, bukan berarti benda itu menjadi temannya.

"Daddy, mommy .... aku ingin pulang," ucap Yaya menahan sakit di tubuhnya.

"Nona!"

"Aku akan pergi!"

Brak!

"Ya'er!" teriak Ling Joon dan Ming Yue bersamaan saat melihat Yaya yang berlutut kaku di depan pintu.

"Ibu, kau pergilah ke aula terlebih dahulu. Aku dan Ya'er akan menyusul."

Ling Joon langsung menggendong Yaya dengan erat, melangkah keluar dari Lily Paviliun menuju aula kediaman. Semua orang telah berkumpul di sana, mengucapkan doa agar Sang Dewa memberi keselamatan bagi semua makhluk.

"Gege, aku ingin ke hutan." Yaya yang menenggelamkan wajahnya di dada Ling Joon bergumam pelan.

"Ya'er, kau tau ini sangat kacau?" Ling Joon meninggikan suaranya. Saat ini bencana menyapu seluruh daratan, bukan saatnya untuk bertindak secara sembrono lagi.

"Gege, jika ...."

Aula kediaman sudah di depan mata. Ling Joon menambah kecepatan jalannya walaupun kakinya sangat sulit untuk digerakkan.

General's Daughter from FutureWhere stories live. Discover now