Chapter 19 : Just My Feelings

9.3K 1.6K 95
                                    

Selamat Menikmati!

❤️






Setiap langkah Yaya lakukan untuk menuju tempat dimana ibunya berada, istana ini sungguh sangat membuat dirinya kesusahan untuk mencari tempat. Semua ruangan hampir memiliki segi arsitektur yang sama, jadi orang yang tidak terbiasanya dengan tempat ini akan kesulitan menemukan ruangan tujuan.

Yaya sedikit mengangkat bibirnya ke atas setelah berhasil menemukan keberadaan ibunya, Ling Joon sudah terlebih dahulu berada di sisi Ming Yue. Tangan Yaya ia angkat ke atas untuk memanggil ke dua orang itu.

"Ibu!" Suara halus Yaya membuat semua orang yang berada di situ memperhatikannya.

Yaya berjalan dengan langkah riang, seolah apapun bahaya yang akan menyerangnya dapat ia kalahkan.

"Ibu, apakah ibu menikmati hiburannya?" Yaya bertanya dengan Ming Yue dengan mata yang menatap para penari yang melenggak-lenggok kan tubuhnya.

"Kali ini tidak." Hembusan napas Ming Yue dapat Yaya dengar dengan jelas. "Ketika permaisuri tidak ada, banyak wanita dari kediaman bangsawan yang memamerkan apa yang mereka miliki." Lanjutnya.

"Kenapa ibu tidak ikut pamer?" Pertanyaan itu berasal dari mulut Ling Joon.
Yaya memelototi Ling Joon.

"Hah? Apakah kau menyuruh ibu berbuat seperti mereka?" Yaya menimpali pertanyaan Ling Joon.

"Kenapa tidak?"

Ming Yue tersenyum karena terhibur oleh ocehan Yaya dan Ling Joon. Sebelum mereka datang menemaninya di sini, ia tidak memiliki teman lawan bicara.

"Ibu, jangan ikuti apa yang dikatakan manusia bodoh ini! Ibu seharusnya melakukan hal yang lebih baik." Yaya memegang kedua tangan Ming Yue.

"Apakah kau memiliki cara?" Ming Yue berbicara dengan senyum yang menghiasi bibirnya.

Yaya melirik ke atas melihat atap istana, sedangkan Ling Joon menunggu rencana apa yang akan diucapkan oleh gadis gila di depannya.

"Aha! Ibu, ketika mereka pamer, diamlah. Ketika mereka bertanya pada ibu apa yang ibu punya, katakan jika ibu punya Jendral utama Ling yang setia pada ibu." Ucap Yaya dengan nada yang nakal.

Ming Yue memelototkan matanya terkejut, berbeda dengan Ling Joon yang memperlihatkan wajah ingin protesnya.
"Heii... Bagaimana hal itu bisa dipamerkan?" Protes Ling Joon tidak tahan.

Yaya menggembungkan pipi halusnya, yang membuat Ling Joon gemas seketika. Tangan pria itu menepuk pelan pipi Yaya dengan tujuan mengempeskan balon pipi itu.
Tangan Yaya segera memegang tangan Ling Joon yang akan menepuk pipinya kedua kalinya. Sorot matanya memperlihatkan rasa meremehkan.

"Bagaimana kau tidak tau? Di sini satu-satunya yang memiliki satu istri hanya jendral utama Ling. Bukankah hal itu pantas dipamerkan? Wanita-wanita itu tidak memiliki cinta yang tulus." Jelas Yaya.

Ling Joon membuka mulutnya lebar-lebar, tidak percaya bahwa Yaya akan berpikir hingga ke arah sana.

Ming Yue tertawa pelan, apa yang dikatakan Yaya adalah benar. Ia satu-satunya yang menjadi keluarga bangsawan tanpa adanya selir di kediaman.

"Ibu, Yaya ingin menjadi ibu!" Ucap Yaya riang seperti biasa.

"Kau masih muda, ibu sudah tua." Timpal Ling Joon.
Tangan Ling Joon yang belum Yaya lepas ia arahkan ke dagunya untuk menopang wajahnya, hingga Yaya melepas pegangannya.

Yaya melirik Ling Joon sebentar, selanjutnya tatapannya ia arahkan ke wajah tua Ming Yue.

"Sangat susah memiliki cinta yang romantis seperti ibu." Perkataan Yaya membuat Ming Yue tersipu malu.

General's Daughter from FutureOnde histórias criam vida. Descubra agora