Chapter 15 : Are You Kidding?

9.8K 1.7K 170
                                    

Yaya berada di gendongan Pangeran Han Yu Xia, air matanya masih menetes membasahi pundak pria yang menggendongnya. Jika saja dirinya memakai make up yang tebal, mungkin sekarang eyeliner nya sudah berantakan.

"Ting'er... Buka pintunya! Ini gege!" Han Yu Xia berteriak namun di dalam suaranya tersimpan kelembutan.

Gadis muda berparas keriput membuka pintu kediamannya, memperhatikan kakaknya yang menggendong gadis lain di punggungnya. Wajah Ting'er bersemu merah, belum pernah gege-nya menyentuh wanita apalagi membawanya ke rumah.
Senyum lembut ia tujukan pada Han Yu Xia, seolah memberi kode 'apakah ini calon kakak ipar?'. Yu Xia malu, ia tidak pernah menyangka jika adiknya bisa sedemikan nakalnya.

Ting'er mempersilahkan pangeran mahkota masuk, Han Yu Xia akhirnya merebahkan tubuh mungil Yaya di tempat tidur adiknya. Menyelimuti tubuh Yaya hingga lehernya, namun Yaya masih menggigil seperti ketakutan. Dahi Han Yu Xia mengernyit, seolah bertanya 'Apakah yang membuat nona Ling begitu takut dengan tempat gelap?'

"Gege, apakah dia tidak apa?" Tanya Ting'er. Gadis itu menatap cemas ke arah Yaya yang masih menggenggam tangan Han Yu Xia.

"Dia takut tempat gelap, mungkin sebentar lagi akan baikan." Kata Han Yu Xia menenangkan, namun di perkataannya terdengar jelas kekhawatiran.

Ting'er menatap curiga ke arah Han Yu Xia, pikiran yang tidak-tidak menyergap di dalam otaknya. Merasa ditatap seperti itu oleh adiknya, Han Yu Xia menautkan kedua alisnya.

"Ada apa?" Tanya Han Yu Xia.

"Gege, kau dan dia tidak melakukan hal aneh-anehkan?" Yu Ting menjawab dengan pertanyaan kembali. Han Yu Xia melebarkan matanya, seolah tidak percaya bahwa adiknya bisa berprasangka buruk kepadanya.

Tangan Yu Ting terpaut di depan, bertingkah seperti anak kecil yang berpikiran polos. "Gege--"

Menghembuskan napasnya pelan Han Yu Xia menatap ke arah Han Yu Ting. "Ting'er kau terlalu jauh, kami hanya berteman." Kata pangeran mahkota, ada rasa tidak rela ketika menyebutkan kata teman.

"Gege, dia lebih baik dari putri Bai." Yu Ting menundukkan kepalanya, seolah takut jika itu menyinggung perasaan kakaknya.

"Sangat." Ucap singkat Yu Xia yang membuat adiknya tersenyum.

Yaya mengerjapkan matanya menyesuaikan pencahayaan, di depannya terlihat Han Yu Xia yang menatap dirinya khawatir. Melihat ke samping pria itu, seorang gadis yang memiliki tubuh kurus kering. Yaya tersenyum ramah, seolah-olah yang gemetar ketakutan tadi bukanlah dirinya.

"Ku kira kau kerasukan." Suara Han Yu Xia terdengar mengejek di telinga Yaya.

"Siapa yang kerasukan? Kau itu yang kerasukan!" Heii dirinya baru bangun, dan tiba-tiba pria ini ingin bergulat dengannya?

"Lepaskan tanganku!" Perintah Han Yu Xia. Yaya seketika melihat ke arah tangan kirinya. Benar saja, tangannya menggenggam erat tangan Han Yu Xia. Lagi-lagi cengiran khas Yaya keluar seraya melepaskan tangan pangeran.

Yaya tidak menggubris tatapan tajam dari Han Yu Xia, sekarang dirinya asik tersenyum dengan adik orang yang sedang menatapnya.
Tangan kanannya menjulur ke arah Han Yu Ting, namun lama uluran tangannya tidak disambut.

"Mari berteman, namaku Maria--ah maksudku Ling Yaya." Ucap Yaya yang keceplosan tentang dirinya. Ia lupa jika sekarang namanya memakai marga Ling. Walaupun sudah dikoreksi, kebohongan bisa Han Yu Xia tangkap dari sikap Yaya yang gugup.

"Aku Han Yu Ting." Jawab Yu Ting dengan suara lemah lembut. Huah..., seorang putri sangat jauh dengan seekor singa. Namun tidak ada penyambutan untuk tangan terulur Yaya, hingga ia merasa pegal sendiri terlalu lama menggantung tangannya.

General's Daughter from FutureOnde histórias criam vida. Descubra agora