Mine

7K 388 11
                                    

Anya kini berada dirumah sakit,dia datang bersama tania

" Tante ini ada buah " anya memberikan parsel buah pada mama fernand

" Makasih ya nak " ucap mama fernand tersenyum

Anya dan tania menganguk,mereka melangkah pada tiga lelaki yang masih tertidur diatas karpet

" Astagfirullah " anya dan tania kaget melihat wajah dawin, angelo dan sanio yang penuh lebam

" Dari semalem mereka kaya gitu,waktu Tante tanya mereka gak jawab apa-apa.Cuma nyengir gak jelas " mama fernand memberitahu tentang kejadian semalam

" Mereka dari semalem gitu tante ? " Perjelas tania

" Iya,semalem mereka banyak kesini.Dan pada bonyok semua "

Anya menghela nafas,pasti mereka sudah bertemu dengan orang yang membuat fernand seperti ini

" Kak " anya menepuk bahu dawin,dan hal yang sama dilakukan tania pada angelo

" Kak dawin "

Dawin mengerjab,perlahan matanya terbuka

" Nya " ucap dawin serak

Anya menganguk " Udah pagi "

Dawin menghela nafas,baru bangun dari tidur sudah disuguhkan wajah datar anya.Sungguh bukan pagi yang indah





____________________

Dawin kini duduk menghadap anya,dan angelo duduk menghadap tania.Sementara sanio,duduk menghadap ponsel.Kasian si jomblo,sanio termasuk spesies yang tidak suka berurusan dengan wanita.Apalagi harus ribet dengan masalah cinta

" Shh_pelan-pelan anya " ringis dawin saat anya mengobati lukanya yang sudah mengering

Anya tidak merespon,dia telaten mengurus luka di wajah dawin

" Udah puas ? " Tanya anya

" Jangan marah " lain ditanya lain jawaban

" Sakit ? " Tanya anya lagi

Dawin menunduk " Maaf "

" Anya didepan kamu,bukan dibawah " tegas anya

Dawin dengan ragu mendongak " Jangan marah " dawin menatap anya memelas

" Anya khawatir kak " lirih anya,matanya sudah berkaca-kaca

" Iya maaf,tapi kamu pasti ngerti kenapa aku dan teman-teman lakuin ini " dawin menatap fernand yang belum sadarkan diri

" Lihat tante linda nangis tuh seperti liat mama,jadi aku gak tahan buat gak bales perbuatan mereka.Dan kalau aku cuma diem liat fernand seperti sekarang ini,itu sama aja gue gagal jadi pemimpin mereka "

Anya menghela nafas,dia kehabisan kata-kata.Ternyata seperti ini konsekuensi pacaran dengan ketua geng,sangat luar biasa.Panik,marah, khawatir semuanya campur aduk

" Sayang,kamu marah ? " Dawin mengengam tangan anya

Anya mengangkat kedua bahunya " Gak tau,campur aduk "

" Lagian kan aku gak kenapa-napa "

" Untuk sekarang.Emang kamu gak takut liat kak fernand sekarang ? Kalau itu terjadi sama kamu gimana kak ? "

" Aku bingung mau jelasin kaya gimana " jujur dawin pusing harus menjelaskan pada anya bagaimana, statusnya dengan ketua geng memang seperti ini

" Semisal kamu di posisi kak fernand sekarang,gimana ? Kakak gak mikirin gimana sedihnya mama sama papa kakak ? Kakak gak mikirin perasaan anya ? "

" Kita bicara diluar " dawin menarik tangan anya,lalu beranjak keluar dari dalam ruangan inap fernand


___________________

" Kakak berhenti ya " anya menatap dawin memohon,kini mereka sudah berada ditaman rumah sakit

" Berhenti ? Dari geng aku maksudnya ? "

Anya mengaguk " Iya,anya gak mau kakak kenapa-napa "

" Gak bisa anya " tegas dawin

" Apa susahnya sih kak ? "

" Kamu gak bakal ngerti "

Anya menarik napas dalam " Pertanyaan aku tadi belum dijawab,kalau andaikan kakak yang ada di posisi kak fernand sekarang.Gimana ? "

" Itu lebih baik,aku lebih baik ngerasain sakit daripada teman-teman aku "

" Kamu gila kak,kehidupan kamu bukan cuma persolan itu doang kak " marah anya

Dawin mengusap wajahnya kasar " Semua sekarang tergantung kamu nya,dan aku gak bisa ninggalin apa yang udah jadi kebahagiaan aku selama ini.Kalau kamu emang gak bisa lagi sama aku karna status aku,ya terserah kamu "

" Terserah ? Maksud kakak "

" Kamu milih tetap sama aku,atau pergi "

Anya terkekeh miris " Semudah itu kakak ngomong gini ? "

" Ya aku harus gimana lagi,ngejelasin gimanapun juga kamu gak bakal ngerti.Ini dunia aku anya,sebelum kenal kamu.Aku udah disini, status aku sebagai ketua geng.Dan konsekuensi yang harus aku terima memang seperti ini "

Anya mengusap air matanya,entah kenapa mendengar pernyataan dawin tadi membuatnya merasa jika dawin tidak benar-benar mencintainya

" Oke,kakak yang nyuruh aku pergi " setelah mengatakan itu anya langsung berlari meninggalkan dawin

" AKKHH..ANJING " dawin mengacak rambutnya frustasi,ia menendang apa saja yang ada didepannya.Pikiranya saat ini benar-benar kacau, melihat fernand yang belum sadarkan diri membuat rasa bersalah selalu menghantuinya










Yang egois siapa sih ?

Anya atau dawin ?

Gimana preen🤔

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang