Kini anya sudah berada dibawah,tepatnya di ruang tamu.Dan ada dawin tentunya
" Kok cepet banget sampe sininya ? " Tanya anya
" Namanya juga kangen,gunungpun ku daki " jawab dawin dengan jiwa lakinya
" Gunung doang ? Laut engak ? " Entahlah anya ingin meneruskan pembahasan ini
Dawin mengengam tangan anya,matanya menatap mata anya dengan serius
" Apapun itu sayang,gunung,laut.Bahkan hujan meteor sekalipun,bakal aku lewatin kalau itu buat ketemu sama kamu "
Anya tertawa,wajah dawin sangat mengemaskan jika seperti ini
Cup
Satu kecupan langsung mendarat di bibir anya,membuat gadis itu terkejut " Kak,dilihat ayah " peringat anya,pasalnya saat ini mereka berada dirumah
" Gak dilihat juga " kilah dawin
" Jangan gitu ihh,mau dilarang ayah kesini ? "
Dawin mengeleng " Itu pasti lebih susah,daridapa lewatin,gunung,laut dan hujan meteor "
" Makanya itu "
" Abisnya kamu gemesin,iman aku lemah "
Anya mengusap wajah dawin,lelaki ini kalau bicara tidak bisa di pilah
" Tapi beneran sayang,kalau liat kamu tuh bawaanya mau cium terus " dawin menjeda kalimatnya,lalu mengelus pipi anya
" Nikah yuk " ajaknya tanpa beban
Mata yang terbelalak " Ngaco,nikah tuh gak gampang kak.Lagian kita masih sekolah "
" Kan banyak yang nikah tapi masih sekolah "
" Yaa,itu karna di jodohin mungkin "
" Tapi kan namanya nikah juga "
Anya menghela nafas " Udah dehh,bahas yang lain "
Dawin mendelik " Kamu gak mau nikah sama aku ? "
" Kak.Ngapain sih bahas nikah.Fokus sekolah dulu aja,kita masih dini buat bahas gituan "
Dawin menatap anya sendu,kepala lelaki itu tertunduk lesu " Kamu gak mau nikah sama aku berarti "
" Bukan gitu,tapi kan sekarang ini belum saatnya kita untuk bahas nikah kak " anya menangkup wajah dawin agar menatapnya
Dawin mencebik " Terus gimana kalau nanti si kum.." ucapan dawin terhenti
" Kum apa ? " Tanya anya dengan alis terangkat
Dawin mengeleng,hampir saja " Maksud aku,ayah kamu.Gimana nanti kalau dia malah jodohin kamu ?"
" Gak mungkin laah,ayah gak akan maksa kehendak dia sendiri.Kakak tenang aja "
Dawin langsung memeluk anya,entah kenapa dia takut sekarang ?
" Gak akan tinggalin aku kan ? "
" Engak "
" Sayang aku kan ? "
Anya menganguk " Hmm "
" Yang bener jawabnya ? "
" Iya kak,anya sayang sama kak dawin "
" Mau kan nikah sama aku ? " Pertanyaan itu muncul lagi
" Sayang ? "
Anya menghela nafas,lelaki ini ngebet nikah apa gimana ?
" Iya kak,kalau jodoh "
" Harus jodoh laah,aku maksa "
" Emang kakak tuhan ? "
Dawin melepas pelukanya " Kamu pernah denger gak quotes ini ? Bunyinya kaya gini " dawin menarik napas dalam dalam,mencoba mengingat sedikit akan quotes yang dia maksud
" Takdir itu emang milih Allah,tapi doa milik kita.Kalau kita terus berdoa meminta sama Allah,bisa aja Allah ubah takdir itu dengan apa yang kita doakan "
Anya terdiam sesaat,apakah ini benar dawin si ketua geng motor ? Entah dimana dia mendapatkan quotes ini ?
" Paham kan ? "
Anya mengulum senyum " Dapet dari mana ? "
" Kamu paham kan ? " Dawin tak memperdulikan pertanyaan anya
" Iya iya paham "
Dawin menganguk " Dan aku akan berdoa supaya jodoh sama kamu "
" Tapi kalau gak jodoh gimana ? Sekalipun kakak udah berdoa ? "
" Kamu remehin kekuatan doa ? "
" Ya engak,kan gak semua apa yang kita mau bisa kita dapetin "
Dawin mengeleng tak setuju " Gak ada di kamus aku,apa yang aku mau.Pasti aku dapatin " dawin diam,menatap anya dengan sedikit curiga
" Tapi dari tadi kamu tuh selalu bertentangan dengan aku loh nya ? Kamu emang gak ada niatan mau sama sama aku terus ? Atau kamu udah ada yang lain ? Orang mana dia,sekolah dimana.Biar aku robek perut dia,enak aja main ambil pacar orang " omel dawin tak jelas,hal itu membuat kepala anya mulai pening
" Apaan sih ? Gak ada yang lain,anya mau kok sama sama kakak.Jadi udah ngomelnya "
" Abisnya kamu gak ngedukung impian aku " dawin mencebik dan kembali memeluk anya
Anya terkekeh.Impian apanya ? " Iya maaf "
Anya mengelus punggung lebar dawin,lelaki yang seratus persen akan berubah jika bersamanya.Berubah menjadi cerewet,merengek,bahkan seperti anak kecilAnyyooongggg
Up ya
Selamat membaca♥️
आप पढ़ रहे हैं
Mine
किशोर उपन्यास" Halo.." ucap seorang gadis bernama anya saat menjawab telfon " Hmm.. " dehem seorang lelaki dari sebrang sana " Udah gak marah ? " tanya anya hati-hati " Masih,aku masih marah " jawab lelaki bernama dawin tersebut " Terus kenapa nelfon ? " " Kang...