"Fisika itu berhubungan dengan logika. Bukan seperti Biologi yang merupakan ilmu pasti."
***
Za membuka salah satu pintu lemari yang berada dipojok kelas olimpiade IPS. Ini adalah lemari angkatan 54 yang digabung dengan angkatan 53 dan juga angkatan 52.Angkatan 54 sendiri adalah angkatannya waktu ia berada dikelas 10. Sudah lebih dari satu tahun pintu lemari yang terbuat dari kaca seluruhnya itu tak pernah ia buka.
Terakhir kali, waktu kenaikan kelas. 20 Desember, dimana pembagian Lapor di Antariksa dilaksanakan.
‘Bye, 20D. 15.00 WIB.’
Tulisan hitam dilabel putih itu tertempel tepat dipojok kanan bawah pintu lemari Za. Sedangkan namanya masih terlihat jelas dipojok kiri bagian atas, NIUS.
Nama itu masih terlihat indah dan tak memudar, bahkan tak ada debu sama sekali didalamnya.
Ini adalah lemari yang sengaja dibuat untuk mengenang para anggota yang pernah bergabung di kelas olimpiade IPS, tapi tak ada disetiap angkatan. Ini dibuat khusus ketika angkatan 52 akan lulus, dan tentunya itu ide dari angkatan tersebut.
Isinya terlihat jelas dari luar, ada beberapa medali dan piala pribadi yang mereka letakkan disana sebagai kenang-kenangan. Tapi juga ada beberapa barang lainnya yang tersusun rapi dengan tatanan yang terlihat aesthetic.
Berbeda dengan lemari lainnya, bagian lemari Za yang terletak dideret kedua dari atas dan juga ke 5 dari samping itu berisikan beberapa buket bunga sintetis yang nampak indah dan juga menawan diwaktu yang bersamaan.
Jika kalian menebak itu milik Za, selamat kalian memang benar. Tapi itu bukan dibelinya, melainkan bunga tersebut diberikan oleh The Legend Of O.IPS yang paling di anak emaskan di angkatan 52.
Sieera Lavana dan pasangannya Resas Abiyuachzel.
Tak ada yang tahu maksud dibalik itu kecuali semua anak kelas Olimpiade IPS angkatan 52, 53 dan 54. Sekarang beberapa pintu lemari kaca itu sudah jarang dibuka, hanya anak angkatan 54 yang masih membuka lemari mereka masing-masing.
Za mengangkat kotak hitam dengan pita putih ukuran menengah yang ada didalam lemari nya. Bunga-bunga sintetis itu ia geserkan kebagian belakang. Sekitar 5 buah buku ia keluarkan, kemudian meletakkan kembali kotak dan juga bunga sesuai tempatnya.
"Wow, legenda IPS balik lagi ternyata." itu suara Winda, ia berdiri tepat disamping Za. Ini adalah waktu yang paling ia nanti. Seorang Nius kembali membuka lemari nya, itu pertanda ia siap untuk kembali secara sempurna ketempat yang telah lama ia tinggalkan.
Sekarang The Legend Of O.IPS angkatan 54 sudah lengkap kembali. Ada keyakinan besar dalam diri mereka, bahwa sejarah akan kembali ditorehkan oleh kelas olimpiade IPS. 1 tahun kehilangan Nius, bukan berarti perwakilan olimpiade IPS dari Antariksa tak pernah lagi membawa pulang piala kemenangan. Hanya saja, jika tak ada Nius itu terasa kurang lengkap bagi mereka.
Nius itu berbahaya. Namuntak semua orang mengetahuinya. Hanya anak olimpiade IPS angkatan 54 dan juga guru pembimbing olimpiade IPS beserta kepala sekolah yang mengetahuinya, dan juga hanya mereka yang berani berlawanan dengan seorang Nius.
"Gue gak balik, cuma jalanin tugas yang belum terlaksana." mereka berdua tak sadar, jika puluhan pasang mata sedari tadi menatap kearah mereka.
Bagaimana tidak? 2 orang yang berada dipojok kelas itu sama-sama seorang legenda.
Jika Winda, mereka mengetahuinya. Namun Nius, mereka hanya bisa mendengar dari para senior. Tapi itulah yang membuat rasa penasaran mereka bertambah besar mengenai Nius.
KAMU SEDANG MEMBACA
My (Bad) Life-END
Teen FictionIni tentang Za. Gadis yang terkesan tidak peduli dan bodoamat dengan lingkungan sekitar tempat ia berada. Sengaja menarik diri agar kehadirannya tak disadari oleh banyak pasang mata. "Gue benci manusia. Tapi gue lebih benci fakta bahwa gue juga manu...