"Yoroshiku onegaishimasu."

5.1K 1K 156
                                    

Terima kasih dan selamat membaca 💕

•°•°•

WAKTU nyokap ngasih tahu bahwa Milly MCU di rumah sakit rekanan, gue lega. At least salah satu travel partner gue adalah kenalan baik. Milly adalah presenter, selebgram, dan ibu dua anak yang bisa dibilang panutan emak-emak setanah air. Gue dan Milly lumayan sering terlibat proyek bareng. Waktu gue confirm, dia membenarkan sekaligus lega, dengan alasan yang sama seperti gue.

Hari ini, habis Jumatan dan makan siang, gue berangkat ke Panorama TV buat briefing perdana ATW. Siapa sangka di parkiran gue bertemu Pinandito, temen gue, putra sulung Adiatama Rahagi owner ARTs Entertainment. Kami bertukar sapa, and long story short, dia juga salah satu traveler ATW.

Gue, Milly, Pin. Kurang satu perempuan lagi.

Pin bilang si cewek terakhir adalah anak baru satu manajemen sama dia. Anak baru yang sukses meraup vote masyarakat dan otomatis terpilih sebagai host reality show bertema traveling dengan rating tertinggi satu tahun ini? Gue punya perkiraan.

Dan perkiraan gue nggak meleset. Bahkan nyokap dan Sri nge-vote dia. Pita Janari.

"Nih, travel partner kita, kebetulan gue ketemu di parkiran," jelas Pin, waktu cewek itu bilang dia pengin segera bertemu traveler lainnya.

Sekarang dia menemukannya: gue. Gue mengulurkan tangan dan tersenyum. Dia diam.

Lihat caranya mengangkat dagu, memicingkan mata, dan mengeraskan rahang. Pengin gue kunyah bareng sama gorengan.

"Yoroshiku onegaishimasu," buka gue. Basically means mohon kerjasamanya dua bulan ke depan buat project ini.

Akhirnya dia tersenyum. Terpaksa tersenyum lebih tepatnya. Mengabaikan uluran tangan gue, dia merapatkan tangan di sisi kedua paha dan membungkukkan badan. "Kashikomarimashita."

Jujur aja Bahasa Jepang gue pas-pasan, apalagi gue cuma pernah les satu kali. Gue rasa respons normalnya adalah wakarimashita (aku mengerti). Pin senyam-senyum melihat raut gue dan menjelaskan, "Kalau gue bilang, sih, kashikomarimashita sejenis krama inggil-nya wakarimashita."

Oh. Gue ketawa garing lantas menarik uluran tangan yang percuma. Sial.

"Nihongo ga hanasemasu ka? (Lo bisa Bahasa Jepang?)" tanya gue.

Pita tersenyum hanya mengangkat satu sudut bibir. "Chotto shitte iru (Sedikit)." Dia membenahi posisi sling bag lalu menatap gue dan Pin bergantian. "Iko ka (Ayo pergi)?"

Gue mengikuti mereka sambil garuk-garuk kepala. Perasaan gue doang, atau memang gue selalu kentang tiap ketemu ini anak?

•°•°•

Milly baru duduk di sebelah gue setelah dipersilakan oleh Pak Hamdan, produser ATW yang lagi ngasih materi di depan. Dia merapat dan berbisik, "Dari tadi banget, ya? What did I miss?"

Gue menggeleng tanpa mengalihkan perhatian dari slide proyektor. "Baru introduction, orang lama, lo kenal semua kecuali translator yang WNI domisili Tokyo. Ini bahas itinerary." Gue berbisik balik.

Pak Hamdan selesai menjelaskan prosedur keberangkatan Jakarta-Tokyo. Beliau mengedarkan pandang ke seluruh peserta meeting yang duduk dalam formasi melingkar.

"Sebelum saya lanjut ke teknis custom Haneda airport, zairyū card*, dan IC card**, ada yang mau bertanya?"

* KTP khusus WNA di Jepang

Sakura Kiss 🌸 [END]Where stories live. Discover now