Ruza terlalu senang melihat ponselnya yang kini penuh notifikasi. Baru viral sehari langsung banyak yang menawarinya kerja sama, dari mulai iklan sampai podcast.
"Ruza! Fiks gue ngelamar jadi manajer lo! Gue, harus gue Za, gue bisa apa aja. Bela diri lumayan bisa, bahasa Inggris, Korea, China, Thailand, gue bisa Za, gue bisa!" ucap Restanti dari telepon, heboh sendiri.
Ruza hanya tersenyum saat mendengar ocehan sahabatnya. Gadis itu memilih melihat galeri ponselnya. Melihat-lihat foto Theo.
Sebuah notifikasi pesan dari Theo mengalihkan perhatian Ruza.
Kak Theo
| Nanti sore, jam 6 ada mobil yang jemput. Kakek minta ketemu sama kamu |Ruza tidak membuka pesan tersebut, hanya membaca melalui notifikasi pesan.
"Eh Res, aku nanti mau ketemuan sama kakeknya kak Theo. Gimana nih?" tanya Ruza pada Restanti.
"Dandan anjir, lo harus pertahanin Theo kalau misalnya lo dikasih cek kosong. Inget, Theo cucu tunggal!"
Ruza menggigit bibirnya, merasa khawatir. "Waktu kecil dulu aku pernah nyuri kucing kakek, sampe kakek dibawa ke rumah sakit. Kira-kira kakek benci aku ga ya?" tanya Ruza.
Terdengar suara mengumpat dari Restanti. "Hmmm, lo gitu banget sih Za! Intinya dandan aja yang cakep."
Kak Theo
| Gausah dandan, kakek gausaka lihat yang dandan-dandan|Sorot mata Ruza berubah saat melihat notifikasi pesan dari Theo. "Tapi Res, kak Theo bilang gausah dandan! Kakek gasuka dandan."
"Yaudah, yaudah, lo dandan tipis-tipis aja, yang alami. Terus baju, bajunya jangan yang lebay. Okey? Apa perlu gue ke sana?"
"Oke, dateng aja." Ruza mematikan telepon lalu membuka pesan dari Theo. Setelahnya gadis itu bersiap, mencari baju juga perlengkapan lainnya.
•xxxxx•
Ruza pergi ke mansion keluarga Theo bersama Restanti. Restanti meminta ikut dan berniat menunggu di luar, takut Ruza pulang menangis karena disiram air oleh kakek Theo,seperti di film-film. Ruza terkejut saat sampai gerbang mansion Theo, pasalnya halaman mansion itu kini penuh gemerlap lampu, dan beberapa hiasan menakjubkan lainnya.
"Apanih?" ucap Restanti, merasa bingung.
"Jangan-jangan acara lamarannya Theo. Jangan-jangan Theo di jodohin?" Restanti merasa gelisah, Restanti menduga yang mengirim pesan tadi adalah kakek. Kakek sengaja melarang Ruza menggunakan make up agar Ruza terlihat kumel. Lalu kakek akan mempermalukan Ruza, yah begitulah pemikiran Restanti saat ini.
"Nggak mungkin, kan yang WA tadi kak Theo sendiri," ucap Ruza.
"Za! Lo gatau konflik orang kaya."
Ruza tidak memedulikan Restanti, gadis itu melangkah masuk melewati gerbang mansion itu.
Ruza disambut oleh beberapa pelayan.
"Zaaa gue takut lo diapa-apain," ucap Restanti dari luar gerbang, dilarang masuk oleh penjaga.
Ruza menghela napas. "Nggak Res!" ucao Ruza. Walaupun tidak sangat dekat dengan Kakek namun Ruza tau bahwa kakek itu baik. Jadi kakek tidak mungkin menjodohkan Theo, karena Kakek sangat sayang pada Theo, cucu tunggalnya.
Bagaikan sebuah film, tiba-tiba di depan Ruza ada cermin. Lalu datang beberapa orang yang memasangkan baju. Ruza hanya diam, menatap dirinya di cermin sambil mengikuti instruksi orang-orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THEORUZ
Teen Fiction- Devinisi jagain jodoh sendiri - "Gue kira jagain bocil biasa, eh ternyata jagain jodoh sendiri. Ternyata gini rasanya jagain jodoh sendiri, seru juga" __________ Antheo Killian, cowok yang sudah berulang kali dikeluarkan dari sekolah dan pindah ke...