pertunjukan istimewa para figuran.

351 39 43
                                    


I suggest you to listen the audio first and read the lyrics. It describes this chapter perfectly. enjoy!

Menyatukan dua kepala anak manusia merupakan tantangan besar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Menyatukan dua kepala anak manusia merupakan tantangan besar. Ibarat mengaduk tetesan minyak ke dalam gelas berisi air, berharap mereka akan larut atau setidaknya tercampur menjadi satu. Alias, mustahil.

Apa yang terjadi di kediaman Teater Setara saat ini serupa eksperimen kedua senyawa kontras tersebut. Bedanya adalah bukan perselisihan minyak dan air, namun ego satu dengan ego manusia lain. Jika kalian kira skenario drama hanya berlaku pada naskah tertulis, maka kalian sedikit keliru.

Drama semu berlembar-lembar yang setengah nyawa dijiwai oleh para pemain dan dihafal oleh narrator sudau kalah prioritas dari serial drama para figuran. Figuran dalam arti anggota yang bertugas di luar panggung pementasan.

Wildan, selaku sutradara dan penulis naskah 'Mengemis Kepada Bulan' sempat beradu argumen. Terjadi bentrok antara idealisme seorang sutradara yang ingin mentolerir pembawaan khas para aktor, dengan seorang penulis yang ingin mempertahankan orisinalitas karya dan esensi karakter tokoh-tokoh ciptaannya. Akibat debat alot kedua penguasa itu, mereka hampir batal tampil di festival.

Jika kalian masih ingat tragedi tangis bombay Amora di kamar mandi pekan lalu, nah, sosok yang berbincang bersama Wildan terkait lemahnya Amora dalam membawakan peran Nilambari ialah sang penulis naskah itu sendiri.

Yukio, selain sebagai aktor, sering dia terlibat dalam perancangan properti panggung. Yukio sempat mendapat vaksin darah tinggi gratis ketika mendengar keributan di ruang properti, dimana tim artistik bekerja. Terkait desain backdrop, perkara sepele sebenarnya, tetapi kegaduhan yang mereka timbulkan membuat beban moral Yukio semakin berat. Amora juga menyaksikan keributan itu, namun tidak bisa berbuat apa-apa.

"Balik aja ke ruang latihan, gua habis ini nyusul," walaupun terdengar bak genangan tenang, raut Yukio tetap terlihat seperti tsunami hendak menenggelamkan satu benua.

"Lo nggak akan marahin mereka 'kan, Jun?" Yang terputar di kepala Amora bukan adegan Yukio mendamaikan suasana tim artistik, melainkan sebaliknya.

Yukio berupaya meyakinkan melalui senyum terpaksa, kemudian masuk ke ruang properti dengan santai. Namun, selang enam detik, terdengar suara mengerikan dari dalam sana, jauh lebih brutal dari auman raja hutan.

Catatan penting; jangan pernah buat Yukio Junendra murka.

Arini, selaku ketua teater yang tahtanya akan lengser dua atau tiga pekan kelak, mengalami masalah dalam pengajuan reimburse bujet ke pihak kampus. Mengikuti festival skala nasional bukan berarti anggaran pengeluaran menjadi mungil, justru sebaliknya, berlipat ganda dibanding anggaran saat penyelenggaraan pentas lokal. Puji syukur bila bujet tidak membengkak.

Dana penunjang baru berhasil dicairkan 12 hari sebelum hari pementasan. Keadaan itu akhirnya berimbas pada kekacauan budgeting tim produksi. Pasalnya, sponsor yang diperoleh tim marketing hanya dialokasikan untuk tim artistik panggung. Kian terdesak, dilakukanlah rekrutmen lepas, tambahan kru untuk tim yang telah terbentuk.

Paramour Parade [TXT Soobin]Where stories live. Discover now