CHAPTER 3

2K 180 22
                                    


JEON TAERI

"jinnie.. bagaimana dengan setelan jas kemarin apa sudah fit ditubuhmu?" taehyung bertanya kepada adiknya mengenai setelan jas yang akan seokjin kenakan untuk kelulusan sekolah menengah atas yang akan diselenggarakan minggu depan. "aku rasa sudah fit hyung, bagaimana dengan milik koo koo?" taehyung yang sedang menikmati sarapan paginya berhenti sejenak saat mendengar nama yang disebutkan adiknya tersebut. "huufft!! Dengar jinnie kalau bukan karena mu hyung mu ini tidak akan membuatkan setelan jas untuk jungkook "tae hyungie please jangan seperti itu,sudah hampir 3 tahun apa hyung masih tidak bisa akur dengan koo koo?" melihat mata adiknya yang mulai digenangi air mata taehyung langsung mendekatkan kursinya ke arah seokjin lalu memeluknya "baby.. hyung is sorry. Hyung Cuma belum bisa melupakan apa yang dia lakukan padamu itu saja."

"ada apa ini, kenapa kau membuat seokjin menangis tae? Apa kau tidak malu membully adikmu diusiamu sekarang?" seokjin yang tahu ayahnya akan memarahi taehyung segera berlari ke arah ayahnya "appa..tae hyung tidak membully, aku hanya rindu dengan koo koo dan tae hyung sedang menenangkanku". "hhmm jinnie bersabarlah, mungkin ada suatu hal yang harus jungkook kerjakan dulu di seoul oleh karena itu ia terlambat datang".

"appa, jinnie good morning .. dan ada apa ini kenapa suasananya tegang?" Namjoon yang sedang berjalan menuruni anak tangga sembari membetulkan dasinya bertanya kepada ayah dan adiknya. "morning joonie hyung, tidak ada apa-apa, hanya saja koo koo belum menghubungi ku. Seharusnya koo koo sudah ada disini dari dua hari kemarin" seokjin yang sedari tadi menahan tangisnya Akhirnya pecah juga setelah memikirkan banyak kemungkinan mengapa jungkook tidak menghubunginya selama dua hari.

Melihat adiknya menangis baik tae maupun namjoon segera berlari kearah seokjin lalu memeluknya "shuushh kenapa kau menangis? Jinnie... tidak sepantasnya kamu menangisi jungkook, akan aku beri pelajaran nanti jika dia berani menampakkan wajahnya!". "tae bisakah kau diam!" gertak namjoon saat tahu tae tetap memojokkan jungkook bahkan disituasi seperti ini. "jinnie baby, jungkook sedang dalam perjalanan dia akan sampai pukul 8 malam nanti". Mendengar apa yang barusan dikatakan oleh kakaknya seokjin langsung mendongakkan kepalanya, matanya tajam menatap mata milik Namjoon seakan mencari kebenaran dari perkataanya.

" hah! Seharusnya ini menjadi kejutan untuk mu tapi melihatmu menangis hyung jadi khawatir, jungkook terlambat datang ke italy karena salah satu proposal perusahaanya ditolak, dan penolakkan itu dikarenakan kurang kuatnya perjanjian hukum antar kedua belah pihak oleh karena itu jungkook menelpon hyung dan meminta nasehat hukum. Tapi kau tidak perlu khawatir masalahnya sudah selesai dan saat jungkook lulus kuliah nanti hyung yakin semua dokumen perijinan perusahaanya akan rampung." Namjoon menjelaskan Panjang lebar agak seokjin tidak lagi khawatir.

"oh.. hyung jadi sekarang kau sudah resmi menjadi kuasa hukum perusahaan The Jeon ?" tanya tae dengan muka yang seakan mengejek "tae.. jika bukan aku lalu siapa lagi yang akan membantu jungkook?, kau tahu tidak mudah untuk membangun perusahaanya sendiri apalagi diusia jungkook yang baru 21 tahun". "kau tahu hyung jika bukan karena persyaratan dariku aku yakin jungkook sekarang sibuk keluar masuk klub malam." "hmm..kau benar tae, dan jika lelaki yang kau beri persyaratan itu bukan jungkook aku yakin lelaki itu akan menyerah untuk mendapatkan seokjin. tapi lihat jungkook, sekarang dia memilih focus membangun masa depannya Bersama seokjin. Sejujurnya tidak ada laki-laki lain yang bisa ku percaya untuk menjaga seokjin selain jungkook. Jadi behentilah untuk bersikap keras kepada jungkook, aku tidak mengerti alasan apa yang membuatmu tidak bisa akur dengan jungkook." Taehyung memutar bola matanya dengan malas seraya berpikir didalam hatinya bahwa semua orang dirumah ini sudah memihak kepada jungkook.

"kau tanya apa alasan ku tidak menyukainya hyung? Yang benar saja hah!" Namjoon yang faham arah pembicaraan taehyung pun menyuruh seokjin masuk kekamarnya, setelah melihat seokjin yang sudah menutup pintu kamarnya Namjoon berkata kepada taehyung "semua manusia pasti melakukan kesalahan yang tidak disengaja tae, apalagi diusia remaja lagipula mereka sudah mendapatkan pelajaran dari apa yang mereka lakukan dan mempertanggung jawabkannya."

"apa kau sedang bercanda hyung, dengar baik-baik hyung. Pertama, saat itu usia jungkook sudah 19 tahun. Kedua, dia mengambil kesempatan dari kepolosan seokjin, dan yang ketiga apa kau yakin bahwa apa yang jungkook lakukan adalah kelalaian atau ketidak sengajaan!." Selesai melontarkan semua perkataan yang ingin ia katakan taehyung bergegas kearah kursi dimana ia meletakkan jas nya lalu berjalan menuju pintu utama mansion untuk menuju kantornya.

*20.00 waktu Italy

Kim dowon, Namjoon, taehyung dan seokjin sudah berkumpul diruang keluarga untuk menyambut kedatangan jungkook. Taehyung hanya menggelengkan kepalanya saat melihat seokjin yang sedari tadi tidak bisa duduk dengan tenang. Ayahnya bahkan sudah menyuruh adiknya itu untuk tenang namun sepertinya hal itu sia-sia karena seokjin tetap saja berjalan kesana kemari dengan mata yang selalu tertuju ke pintu utama. "tuan besar.. tuan jeon sudah sampai." Mendengar salah satu pelayan rumahnya menyampaikan berita tersebut seokjin segera berlari menuju pintu tanpa menghiraukan suara Namjoon yang menyuruhnya untuk tidak berlari.

"baby..Taeri.. dada is coming, ughh opsss!!!" ucapan jungkook terhenti saat seokjin menghempaskan tubuhnya kearah jungkook yang dengan sigap menangkapnya lalu memeluknya erat. Setelah berputar beberapa kali akhirnya jungkook menurunkan tubuh seokjin "sekarang yang kau cari hanya taeri? Apa kau tidak merindukan-" jungkook segera mencium bibir seokjin sedalam yang ia mampu, menghisap bibir bagian bawah seokjin seperti hidupnya hanya bergantung pada hal itu." "plaakk!!! Oh my GOD, JEON !!!bisakah kau berhenti memakan wajah adikku?!!! Anakmu ada disini, apa kau tidak malu!!!". Jungkook yang terkejut karena menerima pukulan dikepalanya segera melepaskan tautan bibirnya dari bibir seokjin dan melihat ke arah belakang dimana suara calon kakak iparnya menggelegar namun senyuman segera terukir diwajahnya saat melihat gadis kecil yang mengulurkan tangan padanya " JEON TAERI".


author: Okay sampai disini, apa ada yang terkejut kalau JK dan JIN sudah memiliki baby? karena saya sendiri pun terkejut hahaha.   Dan apakah kalian sudah faham alasan mengapa tae tidak menyukai JK??

Enough for tonight, byeeee. Happy reading.



MY JINNIEWhere stories live. Discover now