CHAPTER 20

1.6K 117 16
                                    


"AMPUNAN"


Jungkook membelai punggung dan menciumi kening seokjin tanpa henti. Seokjin yang kini tertidur pulas diatas tubuh jungkook dengan mulut menganga mengeluarkan suara dengkuran yang halus.

Mata jungkook kembali terasa panas, air mata mulai menggenang namun cepat-cepat ia mengusapnya khawatir jika seokjin mengetahui dirinya menangis dan menanyakan alasan disebalik tangisannya.

"I love you baby, I love you so much.." jungkook mencium kening seokjin kembali.

Rasa lega dan bersyukur hadir direlung hati jungkook dan keluarga besarnya, betapa mereka bersyukur karena seokjin telah kembali kedalam pelukan mereka. Meskipun dengan keadaaan yang belum  benar-benar pulih namun setidaknya kehadiran seokjin mampu menghadirkan kembali kebahagiaan setelah beberapa bulan mereka larut dalam kesedihan.

Mata jungkook yang mulai menangkap cahaya matahari terbit dari sela-sela tirai jendela memaksanya untuk menutup matanya untuk sesaat.

"suatu hari nanti tuan seokjin akan mengingat semua kejadian traumatis yang pernah ia alami dan hal ini pasti akan mempengaruhi kondisi mental beliau, oleh karena itu sebelum hal itu terjadi saya harap semua keluarga mendukung proses terapi psikis dan fisik tuan seokjin. Saya tahu hal ini akan sedikit sulit karena kondisi suasana hati tuan seokjin pasti akan mengalami sedikit pergantian secara signifikan dan tiba-tiba, namun dengan dukungan keluarga.. saya yakin tuan seokjin akan pulih dengan lebih cepat".

Air mata yang yang sedari tadi sudah jungkook tahan akhirnya jatuh mengalir dari sudut matanya saat ia mengingat semua pesan dan nasehat dari para dokter ahli yang mengatakan bahwa kondisi mental seokjin tidak dapat diprediksi dan pasti memerlukan lebih banyak waktu dibandingkan dengan proses penyembuhan fisik seokjin.

Lamunan jungkook terhenti saat ia merasakan seseorang menyentuh tangannya beberapa kali.

Namjoon segera meletakkan telunjukknya didepan bibir miliknya saat jungkook membuka kedua matanya sebagai isyarat agar tidak mengeluarkan suara yang bisa membangunkan seokjin.

"letakkan seokjin perlahan lalu ikut denganku" bisik namjoon pada jungkook,

Secara perlahan jungkook mulai meletakkan seokjin dikasur setelah memastikan seokjin dalam posisi nyaman jungkook membetulkan selimut agar menutupi seluruh tubuhnya.

Memakai kaos yang ia lepas tadi malam, jungkook dengan Langkah cepat segera mengikuti namjoon yang ternyata membawanya keruang tamu kamar vip seokjin.

"oh kalian sudah berkumpul, dimana taeri?" tanya jungkook,

"semalam eommamu membawa taeri pulang, terlalu lama dirumah sakit tidak baik untuk taeri" jungkook menganggukkan kepalanya setuju.

"lalu ada apa kenapa berkumpul disini?"

"yoongi tewas bunuh diri" jawab taehyung tanpa basa-basi,

"NO! dia tidak boleh mati! Dia harus dihukum seumur hidup! Dad, namjoon hyung kau harus memastikan mayat bajingan itu hyung! Aku yakin dia berbohong! Aku yakin keluarganya menyembunyikan dia disuatu tempat! Appa lakukan sesuatu! Dia harus mendekam dipenjara seumur hidupnya! Sia sudah membuat jinnie ku trauma! Aku akan mengecek mayatnya sendiri aku tidak percaya dengan keluarga bajingan itu!" 

Jungkook ingin berlari kearah pintu untuk pergi memastikan kematian yoongi namun suara teriakan diiringi dengan suara yang berasal dari barang pecah belah menghentikan langkahnya.

"seokjin ..jinnie!" jungkook beserta keluarga yang lain langsung berlari menuju kamar seokjin namun mereka tidak menemukan seokjin ditempat tidurnya.

"no! no! no! monster! Monster! NOOO!!" hati jungkook seketika hancur ketika ia melihat seokjin terduduk dilantai kamar mandi dengan pecahan cermin melukai telapak tangannya yang sudah berdarah.

MY JINNIEDonde viven las historias. Descúbrelo ahora