CHAPTER 7

1.5K 129 6
                                    


"JOONIE HYUNG"

"Taeri..baby, Jeon taeri..." jungkook dengan langkah penuh semangat segera memanggil nama putrinya sesaat setelah memasuki mansion "koo jangan teriak mungkin taeri sedang tidur" jin berlari kecil karena tertinggal dibelakang kemudian memukul lengan jungkook agar tidak berteriak lagi. "jinnie aku tidak sabar bertemu taeri".

Setelah tidak menemukan taeri di ruang keluarga dan kamar, mereka berdua bergerak menuju area kolam renang saat mendengar tawa taeri. "taeri ba- tae hyung? Apa yang kau lakukan disini?" jungkook berhenti seketika saat melihat taehyung yang bertelanjang dada, memakai kaca mata hitam serta menggendong taeri yang begitu gembira karena bisa bermain air.

"apa maksudmu jungkook? Apa aku tidak boleh bertemu dengan taeri?" "ekhem, bukan begitu hyung maksudku bukankah kau sibuk diparis mengurus bisnis fashionmu. Jika kau khawatir jin dan taeri ada disini dan ingin mengetahui keadaan mereka berdua tentu saja kau boleh datang". Ucap jungkook namun matanya tertuju pada jin untuk meminta penjelasan mengapa taehyung ada dimansionnya.

"hahaha..jika yang kau maksud aku hanya mengunjungi kalian sesekali kau salah besar kook. Aku dan namjoon akan tinggal bersama disini sampai hari pernikahan kalian. Dady,Ucle dan aunty jeon sudah berangkat ke New Zealand untuk tinggal disana dalam beberapa waktu dan mengenai bisnisku kau tidak perlu khawatir karena aku sudah memindahkan semua urusan bisnis dikantor yang ada di seoul". Melihat reaksi jungkook yang tercengang dengan mulut terbuka dan mata melotot membuat taehyung tersenyum puas.

"koo koo, apa ada masalah jika taetae hyung dan joonie hyung tinggal disini?" jin menarik ujung kemeja yang jungkook kenakan karena jungkook tidak menoleh sedikitpun saat jin memanggilnya " huh? Ahhh.. tentu saja tidak masalah jinnie. Mereka akan menjadi keluarga kita juga kan, aku justru sangat senang kalau kedua hyung ada disini hahaha" jungkook menggaruk kepalanya yang tidak gatal lalu mencium kening seokjin yang tersenyum padanya. "demi jinnie dan baby taeri, sabar jungkook 3 tahun lagi" ucap jungkook dalam hati.

*yoongi's penthouse

"tuan min, saya tidak pernah tau bagaimana caranya menjadi sekretaris", "oleh karena itu jimin, kau akan dilatih untuk menjadi the best sekretaris selama 3 bulan. Kau akan melakukannya dengan baik bukan?" jimin kini berada dipangkuan yoongi yang tanpa sehelai benangpun hanya mengaggukan kepalanya "tuan min..jika boleh saya tau dimana saya akan bekerja?" "TheGoldenIT" yoongi dengan lihai mengangkat bagian bawah tubuh jimin lalu memasukkan miliknya ke dalam jimin "ahhh" lenguh jimin "kau akan bekerja untuk Jeon jungkook".

Ruang keluarga Jeon mansion kini ramai akan sorak dan tawa untuk taeri yang tengah belajar berjalan. Tae dengan kameranya sudah siap menangkap seluruh momen yang tidak akan pernah ia lupakan, sedangkan jungkook dengan kostum kelinci pink nya berada dihadapan taeri mengulurkan tangan nya agar bisa diraih oleh taeri. Setetes air mata jatuh dipipi jungkook saat ia melihat taeri melangkahkan kaki kecilnya berusaha untuk menggapai tangan ayahnya.

*Suara hati jungkook,

My baby.. Jeon taeri, kebahagiaan dan duniaku. Masih teringat jelas bagaimana appa menamparku saat ayah jin menelponya dan berkata bahwa aku menghamili seokjin. Aku tidak pernah menyalahkan reaksinya, jika aku ada diposisi appa pada saat itupun aku pasti akan melakukan hal yang sama.

Kim seokjin, my Jinnie..jin hamil saat usianya 16 tahun, aku dan jin bertemu saat jin sekeluarga berlibur ke korea. Aku mengajak jin kerumahku dan entah bagaimana kejadiannya aku dan jin sudah berada di tempat tidur keesokan harinya, telanjang.

3 bulan setelah kejadian itu, jin dikonfirmasi hamil 2 bulan. Tae hyung adalah orang yang menentang kehamilan jin dengan alasan bagaimana mungkin jin yang masih baby mengandung baby. Namun saat rapat keluarga jin dengan berani mengatakan kalau dia menginginkan bayi tersebut. Tanpa pikir panjang aku segera berlari ke arah sofa dimana jin duduk memeluknya dengan erat serta mengucapkan kata I love you berkali kali didekat telinganya.

Dengan berbagai syarat yang diajukan keluarga jinnie terutama syarat dari tae hyung seperti tidak pergi ke club, tidak menjalin hubungan dengan orang lain selain jin, memiliki nilai kuliah yang jenius dan yang terakhir memiliki perusahaan sebelum aku menikahi jin. akhirnya aku berada disini, memeluk buah cinta ku dan jin. Jeon taeri adalah harta yang paling berharga yang pernah kumiliki dan tentu saja my Jinnie. Sampai kapanpun aku tidak akan menyerahkan kebahagiaan yang sudah ku rengkuh pada orang lain, apalagi kepada Min yoongi walaupun memang benar yoongilah yang mengenalkan ku pada jin.

"tae hyung..apa joonie hyung sudah sampai korea? Kenapa lama sekali bukankah dia bilang akan sampai pukul 4.30 sore sekarang sudah pukul 5.30". jin bertanya pada tae yang tengah sibuk memeriksa hasil jepretannya "entah jinnie, coba telpon ponselnya" jin meraih ponselnya yang berada dibawah karpet dekat jungkook berada "tuttttt.." "joonie hyung sudah sampai dimana? Hyung bilang akan sampai sebelum makan malam?" "jinnie..hyung sudah sampai di-"

"tuan kim, saya yakin seseorang membuntuti mobil kita tuan!" ucap supir namjoon dan berusaha tetap tenang mengarahkan mobilnya menjauhi mobil yang membuntutinya.

"shhiittttt!! Fokus ke depan, aku akan meminta bantuan". "halo hyung.. joonie hyung? Halo!!" teriakan jin yang memanggil namjoon membuat tae dan jungkook segera menghampiri seokjin. "jinnie baby ada apa.." tanya jungkook. Melihat jin yang diam tae mengambil ponsel dari tangan jin" namjoon hyung.. taehyung disini, hyung?"

"ddorr dddoorr!!"

Tak lama setelah tae mendengar bunyi tembakan berkali-kali suara decitan dari kendaaran yang direm secara paksa terdengar. "tuan kim.. tidakkk! Aarrggggg!!"

Tae yang mendengar semua peristiwa menggengam erat ponsel ditangannya "Fuck!".


Author: akhirnya my jinnie update, suara hati jungkook adalah bagian favorit saya dichapter ini. happy reading... and stay safe yaa~

MY JINNIEWhere stories live. Discover now