penobatan

5.8K 588 17
                                    

Aku menatap pantulan ku dari cermin, berbalut gaun mewah dengan sebuah mahkota kecil di atas kepala. Membuatku terlihat aneh dengan penampilan ku sendiri.

Setelah selesai lagi lagi tanganku di tarik ke arah aula.

Raja itu memandang ku dari atas hingga bawah, lalu tersenyum devil "lumayan" gumamnya

" Lumayan kepala lu peang, gue berasa jadi noni noni" kesalku, membuatnya bingung dengan bahasa ku yang terdengar asing

"Ah lupain" ucap ku, dia mengarahkan tangannya untuk ku gandeng. Aku menghela nafas dan mulai melingkar kan tangan ku di tangannya

" RAJA DAN CALON RATU TELAH TIBA" teriak pengawal yang berada di pintu aula. Dengan susah payah aku berjalan memasuki aula

Semua bertepuk tangan, seolah menyambut ratu. Tapi tatapan, dan tepukan itu bukan untukku. Melainkan untuk ratu yang telah terkubur tanpa ada yang tau kematiannya

" SALAM BAGI YANG MULIA RAJA, DAN CALON RATU" ucap seorang pengawal

"SALAM!!" Ucap para rakyat

Setelah segala adat di lakukan, tibalah di acara intinya.

"Baiklah, dengan ini. Ratu untuk kerajaan eriale, adalah Ratu Elisha" ucap seorang yang bertugas sebagai penobatan ratu

'jadi wanita yang meninggal itu adalah Elisha' batinku

"Silahkan yang mulia" ucap sang penobat. Aku mengerutkan kening 'silahkan apa?' batin ku was was, apalagi saat raja itu mendekat ke arahku dengan sepotong roti di mulutnya

Iya langsung menarik wajahku, dan memasukan roti itu paksa ke mulutku

'raja brengsek First kiss gue babi' batin ku dongkol, masa iya frist kiss yang sudah ku jaga seperti Malika, kedelai pilihan. Harus hilang begitu saja di negeri ntah belatah

Sebuah tepukan tangan terdengar menggelegar, membuat ku segera mendorong nya kasar

" Beri salam pada ratu kalian!" Perintahnya

"SALAM BAGI SANG RATU" ucap prajurit

"SALAM" ucap sang rakyat

~~'''~~

Setelah acara usai, aku segera pergi dari aula dengan rasa lelah. Namun tangan ku di tahan oleh raja itu.

" Apa sih?" Tanyaku kesal, demi apapun. Aku tidak sengaja membentaknya, Ntah darimana kebiasaan buruk ku datang, namun jika sedang lelah aku akan spontan membentak siapapun yang mengganggu ku

Raja itu melihat ku kesal, apa mungkin dia tidak pernah mendengar bentakan di telinganya kecuali bentakan dirinya sendiri?

"BERANI NYA KAU MEMBENTAK KU" ucap nya dengan kesal, aku menghela nafas "baiklah aku minta maaf, aku sedang lelah" ucap ku lesu

Dia masih menatap ku kesal, " beruntung aku sedang membutuhkan mu. Jadi kau tidak mati sekarang"

'tidak mati sekarang? Apa maksudnya aku akan mati suatu saat nanti?' batin ku panik

" Aku ingin memperingati kau. Kau harus segera mencari tau tentang kematian ratu ku. Atau suatu saat kau akan mati di tangan ku" ucapnya segera pergi, aku menatapnya kesal

"Pria brengsek, dia gk bisa apa?! biarin gue istirahat tenang malam ini" dongkol ku, aku segera berjalan ke arah kamar dengan tergesa gesa.

Setelah sampai di kamar yang di sediakan pelayan aku segera membaringkan tubuhku, mataku melihat sekeliling kamar mewah itu

"Yang mulia, lebih baik anda segera berganti pakaian" ucap seorang pelayan memberikan ku sebuah gaun tidur.

Aku terduduk dan menatap pelayan itu "apakah kau pelayan pribadi ku?" Tanyaku, iya mengangguk kan kepalanya

"Nama saya Lily yang mulia" ucap nya sembari menunduk hormat

"Kau manis sekali" ucap ku sembari membelai rambutnya gemas

Aku menghela nafas, aku segera berganti pakaian. Namun tetap tidak bisa tertidur, ucapan raja itu terngiang dalam benak ku.

"ku ingin memperingati kau. Kau harus segera mencari tau tentang kematian ratu ku. Atau suatu saat kau akan mati di tangan ku" aku menggosok wajahku frustasi

Ada baiknya jika aku berjalan jalan keluar sejenak "aku akan berjalan jalan, kau tidur lah deluan" ucap ku pada Lily. Jujur saja aku agak risih jika terus di buntutin seperti kriminal

"Tap_"

"Aku akan baik baik saja, dan aku juga tidak akan kabur. Aku hanya ingin menenangkan diri" ucap ku pada Lily, gadis itu mengangguk patuh "baik yang mulia"

Aku segera berjalan keluar, dengan berbalut gaun pink muda dan rambut di gerai.

"Seperti nya akan enak jika aku keluar sembari memakan mie instan" ucap ku segera mengambil persediaan mie cup di tasku, yang sebenarnya untuk berpesta memperingatkan selesainya ulangan MTK

Aku pun berjalan ke dapur istanah, dan memasak air.

Setelah air mendidih aku segera menyeduh cup mie, lalu memakannya di taman istanah.

Aku menatap bintang yang bertaburan di langit, indah sangat indah.

'apakah ibu sekarang juga sedang melihat bintang? Atau sedang mencari ku. Ibu hanya punya aku, dan aku hanya punya ibu. Apa aku bisa menjalani hidup tanpa nya? Dan.. apakah ibu bisa menjalani hidup tanpa ku?' batinku

Aku menghela nafas, aku tak percaya jika aku akan merindukan Omelan ibuku

Setelah selesai memakan cup mie aku pun berniat kembali kekamar ku. Namun tanpa sengaja aku melihat raja yang sedang melihat sebuah jepitan rambut

"Ratu ku, harusnya hari ini adalah hari bahagia bagi kita berdua. Dimana kita telah di sahkan sebagai pasangan suami istri. Tetapi karena kelalaian ku. Aku harus kehilangan mu. Maaf" ucapnya sendu, jujur saja aku seperti sedang melihat drama romantis. Jika saja ratu itu masih hidup, pasti raja kejam ini menjadi bucin mampus.

Tapi bagaimana bisa dia memiliki sifat bertolak belakang dengan kemaren?

Apakah pria yang sedang aku lihat adalah alien? Apa dia punya dua kepribadian ganda? Astaga tiba tiba bulu kuduk ku merinding.

Raja itu melihat ke arah keluar, aku segera berlari ke arah kamarku. Sebelum iya tau aku sudah melihat sisi lainnya, dan jika di zaman ku bisa di bilang adalah aib.

Aku menghela nafas panjang saat berhasil pergi dari tempat itu, "huft untung gk ketahuan"

Bersambung

Fake Queen (End)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora