Jadi babu

3.7K 410 1
                                    

Sudah 6 hari aku di perbabu oleh raja sialan, aku di suru ngasih makan ikan, nyabut rumput di tengah terik matahari, oke itu masih normal. Tapi ada yang lebih sinting, aku di suruh ngasih makan anjingnya yang galaknya setengah mati, udh galak, sensitif, Haah~ hampir sama lah sama pemilik nya

Namun penderitaan ku tidak sampai dianjing, pria jahanam itu masih menyuruhku memanjat pohon kelapa, mengupas apel yang akhirnya iya buang karena tidak Sudi memakan buah yang sudah aku pegang. Asu memang, gk tau diri, andai ini dunia ku. Sudah ku Jambak rambutnya itu hingga botak

Dan sekarang aku di suruh memijat bahunya, tentunya sebelum itu aku disuru cuci tangan pakai kembang.

Terkadang aku berfikir aku ratu apa babunya, tetapi saat aku bertanya begitu iya akan berkata kau adalah tahanan beridentitas ratu dan bertugas sebagai babu

" Pijatan mu lemah sekali, seperti tidak di kasih makan" ucapnya,

Ya menurut Lo? Lo nyuruh gue mijatin lu selama 3 jam bgst. Gelud lah kita yok taik!

Aku pun menguatkan cengkraman tanganku, lagian mengapa raja setan ini tidak tidur tidur. Andai dia tidur aku bisa melarikan diri

"Hei! Ambilkan minum ku" ucapnya

Nah mulai berulah, itu minum depan mukanya anjir. Apa perlu tu mata gue congkel biar dia bisa liat tu minuman pakai mata batinnya. Bahkan minuman itu ada pas di sebelah tangannya, emang suka berulah ku tengok manusia satu ini

"Apa kau tuli?" Tanya nya dengan kesal, jujur saja aku lebih kesal daripada dirinya

"Ini yang mulia"-yang paling jahanam

Aku pun menyerahkan segelas air yang sebenarnya ada di depan muka dia. Pria itu meminum air itu hingga tandas

Apa aku harus memasukan sianida di minuman itu? Dosa gk sih? Tapi kan aku mengurangi populasi manusia yang menyusahkan, bukankah harusnya tidak dosa?

Tapi sianida ada tidak ya di zaman ini?

"Hei! Kenapa kau bengong? Cepat pijat aku" ucapnya lalu meletakkan gelas yang kosong itu di meja

Aku menghela nafas, mengucapkan segala rasa sabar untuk menghadapi setan modelan seperti Nathan

'~'~'~

Aku akhirnya bisa lepas karena katanya sih-- dia sudah bosan melihat wajah cantikku. Mungkin jiwa setannya memanas saat melihat wajah malaikat pada diriku hohoho

Aku meregangkan otot ototku, tapi perjuangan ku tidak sia sia pengawalan terhadap diriku sudah mulai meregang.

"Yang mulia ratu? Apa anda lapar?" Tanya Lily menghampiri ku yang berjalan di lorong

Aku melihat para pelayan yang sedang beramai ramai, "huh? kalian sedang apa" tanyaku

Lily tersenyum "kami ingin bermain di sungai belakang istanah, apakah boleh yang mulia, jika saya ikut?" Tanya Lily

Aku mengangguk "silahkan, aku juga ingin ikut main" ucapku

"Tapi sepertinya anda kelihatan lelah, apa anda yakin ingin ikut?" Tanya Lily, aku mengangguk semangat "ingin!! Inginn!!" Ucapku dengan antusias

Lily pun mengangguk "baiklah mari yang mulia" ucapnya

Kami pun beramai ramai berjalan ke belakang istanah yang ternyata cukup jauh. Sampai kami berjalan 30 menit terlihat lah sebuah sungai yang mengalir

Aku mengatur nafas ku yang ngos ngosan, seperti nya aku salah satu remaja jompo.

Aku pun terduduk bermain air bersama pelayan yang lain, "ternyata istanah ini luas sekali. Sampai ada sungai di belakang nya" ucapku sembari memasukan kaki ku ke dalam sungai itu

Fake Queen (End)Where stories live. Discover now