19.Happiness

893 139 6
                                    

Chaeyoung keluar dari ruangannya dengan membawa testpack ditangannya. Dia menghampiri Suzy yang fokus mengerjakan kerjanya"Suzy"

Suzy sontak bangkit"Iya Tuan?"

Chaeyoung kelihatan ragu buat ngomong"K-kamu tahu apa itu testpack ?"

Suzy mengernyit"I-iya,saya tahu. Kenapa Tuan?"

Chaeyoung memperlihatkan testpack yang dipegangnya kepada Suzy"Kamu tahu artinya?"tanya Chaeyoung

Suzy menatap testpack itu. Sedetik kemudian dia melotot"Woahh,selamat Tuan!"serunya antuasis.

"H-ha?"beo Chaeyoung

"Pantesan aja Nyonya Jennie kelihatan kesal. Suaminya modelan seperti ini" batin Suzy

"Cewek kenapa suka basa basi si? Jujur aja kenapa si"gerutu Chaeyoung

Suzy terkekeh kecil"Di testpack itu menunjukkan garis dua. Itu berarti kalo Nyonya Jennie hamil"jelasnya pada akhirnya

Chaeyoung mengedipkan matanya berkali kali. Matanya secara tiba tiba berkaca kaca. Dengan segera dia berlari pergi dari sana.











Jennie yang lagi memainkan ponselnya itu tersentak kaget ketika pintu mobil dibuka secara tiba tiba dan masuklah Chaeyoung"Hubby kenapa!?"panik Jennie ketika menyadari mata berkaca kaca suaminya itu.

Chaeyoung menangkup kedua pipi Jennie"K-kamu hamil? Wifey nya aku hamil?"tanyanya. Melihat anggukan Jennie itu sontak membuatkan air mata yang menggenang dipelupuk matanya itu mengalir keluar.

"Hubby senang?"tanya Jennie

Chaeyoung mengangguk berkali kali dan mengecup dahi Jennie"Makasih Wifey. Aku senang banget"dia menunduk dan beralih mengelus perut Jennie"Hai anaknya Ayah. Baik baik aja didalam sana ya. Ayah menunggu kelahiran kamu. Ayah menyayangi kamu sama Bunda kamu"Jennie tersenyum hangat ketika mendengar kalimat yang dilontarkan oleh suaminya itu.













*

Seojoon sama Minyoung tersenyum bahagia ketika mendengar penuturan anak dan menantu mereka itu.

Chaeyoung menggenggam tangan hangat Mama nya"Mama harus bertahan ya. Mama pasti pengen main sama calon cucu Mama bukan?"

Minyoung tersenyum dengan tangan lemesnya yang mengelus pipi anaknya itu"Mama berharap kamu bisa menjadi sosok suami dan ayah yang baik buat keluarga kamu. Jadi lah cowok yang bertanggungjawab Chae. Kamu harus siap untuk resikonya. Apa pun yang terjadi,Mama yakin kamu bisa mengatasinya"

Chaeyoung tersenyum tipis. Dia mengerti kalimat yang dilontarkan oleh sang Mama itu. Cukup sulit namun dia akan berusaha untuk menjelaskan semuanya kepada Jennie. Lagian sekarang Jennie sudah hamil jadi dia yakin Jennie tidak akan tinggalin dia.

"Jen,bisa Papa ngomong sama kamu?"tanya Seojoon

"Bisa Pa"sahut Jennie

"Yuk ikut Papa"Jennie bangkit dan berjalan mengikuti langkah Seojoon menuju ketaman belakang mansion.

"Duduk Jen"ujar Seojoon mempersilakan Jennie duduk dibangku kosong yang ada dihadapannya itu.

Dengan patuhnya Jennie mendudukkan dirinya dibangku itu"Jadi,Papa mau ngomong apa sama aku?"

Seojoon tersenyum tipis"Ingatan kamu sudah kembali jadi Papa mau tahu sesuatu. Apa kamu mencintai Chaeyoung?"

Jennie ikut tersenyum"Walaupun ingatan aku sudah kembali,perasaan aku tetap sama Pa. Chaeyoung suami aku dan aku mencintai dia"

"Tetap lah bersama Chaeyoung. Papa bisa melihat kalo Chaeyoung begitu bahagia bersama kamu. Kamu hidup Chaeyoung. Apa pun yang terjadi suatu hari nanti,Papa harap kamu bisa maafkan dia"

"Maksud Papa apa?"

"Papa tidak berhak buat ngomong soal ini sama kamu. Papa yakin Chaeyoung bakalan ngomong sama kamu soal ini. Apa pun yang terjadi,jangan pernah tinggalin Chaeyoung karna Chaeyoung membutuhkan kamu dihidupnya"

Jennie mengangguk walaupun nyatanya dia lagi penasaran. Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh suaminya itu? Tapi gimana pun juga,dia akan menunggu Chaeyoung yang menjelaskan semuanya kepada. Iya,dia mempercayai Chaeyoung. Dia yakin Chaeyoung tidak akan mengkhianatinya.















Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam dan sekarang Chaeyoung sama Jennie lagi berduaan didalam mobil. Suasana dimobil benar benar hening karna Jennie sudah tertidur dan Chaeyoung pula fokus menyetir. Mereka baru aja pulang dari rumah sakit untuk memeriksa kandungan Jennie.

Hah~ Chaeyoung benar benar bersyukur karna kandungan Jennie baik baik aja dan istrinya itu ternyata sudah hamil selama 3 minggu.

"Gue bakalan menjadi hot Daddy nih"gumam Chaeyoung dengan pelan agar tidak mengganggu tidur Jennie.

Drttt drttt

Chaeyoung melirik ponselnya yang mengeluarkan bunyi itu. Terlihatlah nama Seulgi yang terpampang disana. Setelah memakai earphone, Chaeyoung menerima panggilan itu"Napa lo nelfon gue jam segini?"tanyanya tanpa basa basi

"Tidak kenapa napa si. Gue sudah lama tidak ketemu sama elo si. Kangen nih"

"Dih. Lo pasti butuh gue untuk menjadi teman curhat bukan?"

"Nah,lo memang pengertian deh. Eh by the way,apa benar istri elo sudah ingat semuanya?"

"Iya"

"Terus,lo sudah jujur soal kecelakaan itu?"

Chaeyoung melirik Jennie. Istrinya itu masih tidur"Belum. Gue takut Seul. Apa perlu gue jujur?"

"Menurut gue si,elo harus jujur. Gimana kalo dia tahu dari orang lain kalo elo yang menabrak dia? Dia pasti marah banget. At least,dia harus tahu dari elo"

"Gue belum siap si. Sekarang dia hamil"

"Hamil!? Wihh,selamat calon Ayah!"

"Makasih. Ohya,lo juga mau curhat apa si sama gue?"

"Chae,gue broken masa"

"Huh?"

"Gue terus dekatin Irene tapi dia menghindar dari gue mulu. Akhir akhir ini,dia kelihatan dekat banget sama seseorang"

Chaeyoung menjadi iba ketika mendengar penuturan sahabatnya itu. Dia sudah sahabatan selama 3 tahun sama Seulgi dan dia benar benar mengenali Seulgi. Seulgi memang kelihatan santai aja tapi kalo dia serius menyukai seseorang,dia bakalan memperjuangkan cintanya Itu"Lo sudah jujur sama dia soal perasaan elo?"

"Gue tidak bisa jujur Chae" lirih Seulgi" Kasta gue sama dia berbeda. Gue hanya bekerja di bengkel" lanjutnya

"Gue pernah memberi tawaran buat elo bekerja di perusahan gue dan elo malah menolaknya. Tapi kali ini gue tidak menerima penolakan! Besok pagi elo ke perusahan gue dan mula bekerja! Lo dulu kuliah di jurusan business dan gue percaya sama elo!"tegas Chaeyoung

"Tapi Chae-"

"Tidak ada penolakan! Gue lakuin semua ini demi masa depan elo!"potong Chaeyoung

Terdengarlah helaan nafas Seulgi diseberang sana"Baiklah. Makasih karna terus ada buat gue Chae"

"Lo sahabat gue. Santai aja"sahut Chaeyoung. Tidak butuh waktu yang lama,panggilan itu akhirnya berakhir bersamaan dengan mobil yang dikendarai oleh Chaeyoung terparkir di parkiran mansionnya.

Dia memilih untuk tidak membangunkan Jennie dan menggendong istrinya itu dengan berhati hati. Dibaringkan sosok Jennie itu diatas kasur dengan perlahan lahan"Selamat tidur,Wifey"dikecupnya jidat Jennie itu dengan lembut"Selamat tidur juga,anak Daddy"lanjutnya






  Tekan
   👇

Om Preman,I Love You!✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang