24.Loser

1K 150 10
                                    

Pemakamam baru aja selesai dilakukan. Semua kerabat terdekat mereka sudah pulang dan sekarang hanya ada Chaeyoung,Seulgi dan Seojoon. Orang tua Jennie awalnya juga berada disana namun sekarang mereka sudah pulang.

Hati Chaeyoung sudah hancur gara gara kehilangan Minyoung dan hatinya malah semakin hancur karna Jennie menghadiri pemakamam itu bersama Kai.

"Chae,mendingan lo ngomong sama Jennie duluan. Mama elo baru aja meninggal,tidak seharusnya Jennie bersama Kai saat ini"bisik Seulgi

Chaeyoung menggangguk lirih. Dia berpamitan dari Seojoon dan berganjak menghampiri Jennie yang berada sedikit jauh dari pemakamam itu"Ikut aku!"ujarnya menarik Jennie menjauh dari Kai

"Apa apaan si!?"kesal Jennie

"Kenapa kamu kesini bareng cowok itu!? Kita belum cerai Jen! Kamu tidak bisa seperti ini! Kalo kamu tidak bisa menghormati aku,kamu seharusnya menghormati orang tua aku!"Chaeyoung tidak marah namun nada suaranya tinggi

"Kalo gitu kamu ceraikan aku!"sahut Jennie tersulut emosi

Tangan Chaeyoung sudah terangkat. Dia sudah bersiap untuk melayangkan tamparannya itu"CHAEYOUNG!"teriakan dari Seojoon menghentikan aksi itu

Seojoon sama Seulgi menghampiri mereka"Disini bukan tempat untuk kalian berantem"datarnya menatap anak dan menantunya bergantian"Mama kalian baru aja meninggal dan kalian sudah bikin keributan hah!?"marahnya

"Maaf Pa"lirih Chaeyoung"Chae hanya tertekan. Chae kehilangan calon anak Chae,Chae kehilangan Mama dan sekarang rumah tangga Chae hampir musnah"lanjutnya

Seojoon menghela nafasnya dengan kasar. Dia menepuk pundak Chaeyoung"Tenangkan pikiran kamu duluan dan selesaikan masalah kalian dengan baik. Papa harap kalian menemukan jalan keluarnya"ujarnya berganjak pergi dari sana.

"Jen,yuk pulang"Kai menghampiri Jennie dan memegang tangan Jennie namun Chaeyoung langsung menepisnya.

"Dia istri gue dan gue tidak mengizinkan elo untuk menyentuh dia. Lo pulang aja,dia pulang bareng gue!"datar Chaeyoung

Kai ingin protes namun tatapan tajam dari Seulgi itu mengurungkan niatnya. Akhirnya dia berganjak pergi dari sana.

"Mendingan kalian selesaikan urusan kalian"ujar Seulgi menjauh dari mereka.

Chaeyoung menghela nafasnya dengan kasar"Sampai kapan kamu mau seperti ini Jen? Aku tahu kalo aku salah tapi kenapa kamu menghukum aku seperti ini? Aku capek Jen! Kamu egois!"

Jennie terbelalak"Aku egois!? Ck,yang egois itu kamu Chae!"

"Okey,fine! Aku egois. Aku minta maaf"pasrah Chaeyoung menarik Jennie kedalam dakapannya namun Jennie malah menjauh darinya.

"Kata kata kamu itu bikin aku sadar kalo kamu sudah capek sama aku. Jadi untuk apa kita pertahankan semuanya lagi? Aku juga capek seperti ini terus Chae! Kamu ceraikan aku aja dan kita berdua bisa bebas!"teriak Jennie marah

"Aku tidak akan menceraikan kamu Jennie!"tegas Chaeyoung mengepalkan tangannya

"Kamu pecundang!"seru Jennie

"IYA AKU PECUNDANG! AKU PECUNDANG KARNA AKU JATUH CINTA SAMA KAMU! AKU PECUNDANG KARNA AKU TERLALU BEGO! AKU PECUNDANG KARNA AKU TIDAK BISA MENJADI SUAMI DAN CALON AYAH YANG BAIK BUAT KELUARGA AKU! AKU PENCUNDANG KARNA AKU GAGAL MEMPERTAHANKAN RUMAH TANGGA AKU!"teriak Chaeyoung dengan air matanya yang sudah mengalir keluar itu.

Jennie hanya membeku. Dia sadar kalo dia sudah keterlaluan tapi dia masih belum bisa menghilangkan gengsinya itu. Dia juga merasa marah sama dirinya sendiri gara gara gagal mempertahankan calon anaknya itu dan dia malah melampiaskan rasa marahnya pada Chaeyoung yang tidak bersalah itu.

"Sepertinya aku memang tidak pantas bahagia ya"Chaeyoung terkekeh miris"Lakukan aja apa yang kamu mau. A-aku akan pergi jauh dari kamu. A-aku akan mengirim surat penceraian kita itu dengan segera"lanjutnya

Chaeyoung beralih menatap Seulgi"Gi,tolong hantar Jennie pulang dengan selamat ya"dia menyerahkan kunci mobilnya kepada Seulgi dan berganjak pergi dari sana.

Seulgi menghela nafasnya dengan kasar. Dia pengen marah sama Jennie yang sudah tega menyakiti hati Chaeyoung itu tapi dia tidak punya hak untuk ikut campur dalam masalah rumah tangga Chaeyoung"Jen,yuk pulang"ujarnya berganjak menuju kemobil disusul oleh Jennie yang berjalan dengan langkah longlainya.















Suasana didalam mobil benar benar hening. Jennie hanya melamun tanpa mempedulikan Seulgi yang menyetir itu. Mereka sudah hampir tiba dimansion keluarga Jennie karna Jennie meminta untuk dihantarkan kesana.

"Kasian ya sama Chaeyoung"Seulgi akhirnya memecahkan keheningan"Dia kehilangan calon anaknya terus dia kehilangan Mama nya. Dan elo malah menambah rasa sakit Chaeyoung itu"lanjut Seulgi walaupun Jennie tidak memberinya respon namun Seulgi tahu kalo Jennie mendengarkan omongannya.

"Ini semua tidak akan terjadi kalo dia jujur soal kecelakaan itu"sahut Jennie pada akhirnya

"Memangnya kalo dia jujur dari awal juga elo mau ngapain? Ck. Asal lo tahu ya,Chaeyoung benar benar merasa bersalah pas menabrak elo. Dia bahkan mencari tahu soal orang yang dia tabrak itu dan ternyata orang yang dia tabrak itu adalah sosok yang terus menempel bersama dia itu. Gue masih inget banget pas Chaeyoung ceritain soal elo. Dia bilang dia jatuh cinta sama sosok Nini yang menggemaskan itu. Dia ingin menikahi elo dan disaat itu juga dia dapat tahu kalo elo adalah cewek yang dia tabrak. Dia memang ingin bertanggungjawab sama elo tapi dia juga mencintai elo Jen"

Jennie hanya diam. Dia membiarkan Seulgi menceritakan segalanya"Coba lo pikir,apa selama ini ada cowok yang jagain elo? Kai bilang kalo dia suka sama elo tapi dimana dia pas elo kecelakaan itu? Hey,kalo dia suka sama elo dengan tulus,dia pasti sudah disamping elo. Bahkan waktu itu teman teman elo aja pada jauhin elo dan hanya Chaeyoung yang sudi kenalan sama elo. Elo nikah sama Chaeyoung sudah hampir 1 tahun Jen. Lo lebih mengenali suami elo itu. Jangan biarin gengsi elo terus bersarang dihati elo. Percaya aja sama gue kalo elo bakalan menderita setelah dia benar benar pergi meninggalkan elo"nasihat Seulgi ditemani oleh air mata Jennie yang sudah mengalir keluar itu.













Setuju sama Seulgi ✅

  Tekan
   👇

Om Preman,I Love You!✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang