-Epilog-

1.5K 155 9
                                    

Kepergian Chaeyoung memberi luka yang amat dalam dihati Jennie. Dia belum sempat meminta maaf sama suaminya itu namun takdir berkata lain. Chaeyoung telah pergi dengan mengorbankan nyawanya demi sang istri.

Sudah 2 bulan sejak kepergian Chaeyoung,hidup Jennie seakan berubah. Tidak ada lagi pelukan hangat dari sang suami. Tidak ada lagi panggilan sayang dari sang suami. Tidak ada lagi sosok yang menjadi sandarannya. Semuanya pergi bersama sosok Chaeyoung.

"Bukan gara gara kamu?! Ck,semuanya salah kamu Chaeyoung! Aku kehilangan anak aku gara gara kamu! Aku benci kamu dan aku mau kamu pergi dari hidup aku!"

Jennie mencengkram rambutnya dengan frustasi. Kata kata yang dulunya dia lontarkan kepada Chaeyoung itu kembali memenuhi pikirannya"Hiks aku tidak membenci kamu Hubby"isaknya

Sekeras apa pun tangisan Jennie,dia tetap sudah terlambat. Seperti yang dia mau,Chaeyoung pergi jauh dari dia dan Chaeyoung tidak akan kembali lagi.

"Wifey~"

Jennie menatap kearah sumber suara. Terlihatlah sosok Chaeyoung yang berdiri didepannya dengan pakaian serba putih dan rambut blonde nya bersinar indah"H-Hubby"panggilnya.

Sosok itu tersenyum"Seperti yang kamu mau, aku akan pergi jauh dari kamu dan tidak akan kembali lagi. Tolong maafin semua kesalahan aku. Kalo kepergian aku adalah kebahagiaan kamu,maka kamu harus berbahagia. Hidup lah dengan baik Jennie-ah.Kalo posisi aku dihati kamu sudah terganti sama sosok Kai,aku akan coba mengikhlaskan semuanya. Tapi posisi kamu dihati aku tidak akan pernah terganti. Hanya kamu istri aku. One and only, Jennie Heraya binti Jiyong Suhardi. Aku pamit,selamat tinggal istriku"

Perlahan lahan sosok itu mula menghilang








"HUBBY!"Jennie terbangun dari tidurnya dengan nafas yang memburu. Mimpi yang dialami olehnya itu seakan nyata"Hiks Hubby"isakannya mula kedengaran. Dipeluknya figura foto pernikahannya bersama Chaeyoung itu dengan erat seakan dia lagi memeluk Chaeyoung.

"Jen"Jisoo berjalan menghampiri Jennie. Dia mendudukkan dirinya disamping Jennie dan mengelus kepala sang adek

"Hiks aku mau suami aku"isak Jennie

Jisoo menggigit bibir bawahnya bagi menahan isakannya yang hampir keluar itu. Sebagai seorang kakak,hatinya sakit ketika melihat adeknya menderita. Sejujurnya dia merasa bersalah atas apa yang terjadi. Andai dia tidak ikut campur dalam rumah tangga sang adek,mungkin sekarang adeknya sudah bahagia bersama Chaeyoung. Seharusnya dia memberi nasihat kepada Jennie untuk mempertahankan rumah tangga adeknya itu,bukannya malah sebaliknya. Hah~ penyesalan dia juga sudah tidak berguna. Semuanya sudah terlambat.

"Kai menunggu kamu dibawah"ujar Jisoo pada akhirnya

"Aku tidak mau ketemu sama siapa siapa"sahut Jennie menyeka air matanya.

"Sudah 2 bulan kamu mengurungkan diri kamu dikamar. Apa kamu tidak bosen hurm?"

"Apa kak Jisoo pikir aku bisa hidup bahagia dengan rasa bersalah ini!? Andai aja aku tidak mengeluarkan kata kata sialan itu,Chaeyoung tidak akan pergi tinggalin aku! Suami aku tidak akan pergi kak!"

"Disaat aku keguguran,dia juga sedih! Tidak seharusnya aku menyalahkan dia atas apa yang terjadi! Disaat dia butuh sandaran,aku malah salahin dia! Aku egois kak!"

Cukup! Jisoo sudah tidak mampu menahan isakannya lagi. Dia langsung membawa sang adek kedalam dakapannya"Maafin kakak. Seharusnya kakak mengerti kamu"lirihnya











Jennie dengan mata sembabnya itu menghampiri Kai yang duduk di bangku taman belakang mansion.

"Gimana keadaan kamu?"tanya Kai

"Aku tidak baik baik aja. Aku butuh Chaeyoung"sahut Jennie dengan tatapan kosongnya.

Kai menghela nafasnya dengan kasar dan tersenyum tipis"Chaeyoung sosok yang hebat ya"

"Hebat banget"sahut Jennie"Disaat orang orang pada menjauh dari aku,dia malah menjadikan aku istri dia. Selama ini dia yang mengurus aku tapi aku sosok yang tidak tahu berterima kasih ya"dia terkekeh miris diakhir kata.

"Cinta kamu buat dia akan kekal selamanya?"tanya Kai

Jennie mengangguk"Hanya Chaeyoung dihati aku. Tidak ada yang bisa menggantikan posisi dia dihati aku. One and only, Chaeyoung Hermadi bin Seojoon Syah,my Hubby"

"Umur kamu masih muda. Apa kamu yakin tidak mau membuka hati kamu buat mana mana cowok?"

Jennie menutup matanya untuk menikmati angin yang menenangkannya itu"Aku sudah mengikhlaskan kepergian dia. Dan aku juga akan terus setia bersama dia. Prinsip di hidup aku hanya 1. Nikah hanya 1 kali sama orang yang benar benar aku cintai dan orang itu adalah Chaeyoung. Sendirian tidak akan bikin aku kesepian. Kalo aku tetap aja kesepian,aku bisa mengadopsi seorang anak dipanti asuhan"ujarnya. Dia membuka matanya dan menatap Kai"Aku tahu kamu suka sama aku tapi maaf,aku tidak bisa menerima cinta kamu"

Kai tersenyum tipis"Tidak apa apa,aku mengerti. Aku juga akan coba move on dari kamu. Chaeyoung berhak untuk mendapatkan cinta kamu"

Jennie bernafas lega. Akhirnya dia sudah bisa mengikhlaskan kepergian Chaeyoung dan dia hanya akan menikmati waktunya sebelum takdir membawanya ke dunia yang ditinggali oleh Chaeyoung.









The Real End

Om Preman,I Love You!✅Where stories live. Discover now