CHAPTER 20 - kelulusan

905 139 12
                                    

Tangis Andin lalu memeluk kepala Aldebaran dan sesekali menciumnya.
Tanpa sadar air matanya menetesi mata Aldebaran.

Andin mengehentikan tangisnya kala Ia merasakan pergerakan jari-jari tangan Aldebaran lalu Ia menoleh kan matanya ke arah tangannya.

" Al? "

" Jari km bergerak "

Andin keluar dari ruang ICU untuk memanggil Dokter.

" DOKTER! DOKTER! "

Ghea, dan Vera terkejut mendengar teriakan Andin memanggil Dokter. Bersamaan dengan itu Dokter pun datang.

" Dok, tadi jari Al bergerak Dokter " ucap Andin

" Mba tunggu diluar dulu ya, biar saya periksa "

Andin menuruti kata Dokter dan membiarkan Dokter itu masuk dan memeriksa keadaan Aldebaran.

Tak butuh waktu lama Dokter kembali keluar.

" Gimana dok? " Tanya Andin

" Alhamdulillah pasien sudah keluar dari masa keritisnya dan sebentar lagi pasien akan sadar untuk penyakitnya akan saya periksa lebih lanjut "

" Alhamdulillah, terimakasih Dokter " ucap Andin tersenyum lega mendengar ucapan Dokter, begitu pula dengan Ghea dan Vera.

---

Seminggu Kemudian

Aldebaran pun sudah siuman dan kondisinya yang semakin hari semakin membaik.

Dan yang lebih menggembirakan lagi penyakit tumor otaknya sudah dinyatakan sembuh, entah ini mukjizat atau apapun yang jelas Ia sangat bersyukur sekali.

Kini Aldebaran ditemani oleh Ghea karena Andin belum datang untuk berkunjung kesini semenjak Aldebaran sadar.

" Adek seneng bgt Abang akhirnya sembuh "

" Iya dek, Abang juga gak nyangka klo abang bisa sembuh padahal sebelum ini Abang bener-bener udah pasrah udah bener-bener nyerah "

" Abang harus bersyukur karna semua ini mukjizat dari Allah, adek juga waktu itu liat Abang mukanya pucet waktu masih di ICU pokoknya kayak orang gak hidup lah tp sekarang muka Abang keliatan lebih seger " ucap Ghea

" Abang tau gak sih, Abang sembuh juga berkat kak Andin "

" Andin? Dia udah pulang? " Tanya Aldebaran

" Iya udah, dia langsung kesini abis dari Bandara "

" Terus waktu Kak Andin nyampe ke sini kondisi Abang makin buruk dan dokter udah gak tau lagi apa yang harus dilakuin tp begitu Kak Andin masuk kondisi Abang langsung stabil dan Abang udah gak kritis lagi " ucap Ghea

" Km serius dek? " Tanya Aldebaran meyakinkan

" Serius lah Bang, masa adek ngarang "

" Eh bang, adek ke toilet dulu ya Abang gpp adek tinggal? " Tanya Ghea

" Gapapa, hati-hati " ucap Aldebaran

" Iya bang " Ghea pergi ke toilet yang ada di luar, sebenarnya di dalam ruang rawat Aldebaran ada toilet tapi itu khusus untuk pasien.

Gak lama Ghea ke toilet, datang Andin membawa sebungkus makanan untuk Aldebaran.

Cklek

CINTA DAN LUKANYA [Selesai]Where stories live. Discover now