CHAPTER 22 - Ending

1.4K 143 8
                                    

Ooaaa...oaaaa....

Bayi itu lahir dengan selamat dan sehat dengan jenis kelamin laki-laki dengan berat 3,2 kg dan panjangnya 50 cm.

" Alhamdulillah, bayi ibu dan bapak lahir dengan selamat "

" Alhamdulillah " ucap Aldebaran lalu mencium kening Andin yang bercucuran keringat.

" Saya bersihkan dulu ya pak "

" Iya dok "

Selang 10 menit bayi itu sudah dipakaikan baju serta bedongannya.

Selang 10 menit bayi itu sudah dipakaikan baju serta bedongannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Wahh..ganteng banget anak mama " ucap Andin saat melihat anaknya

" Iya dong siapa dulu Papanya "

" Heumm..iya deh "

" Oh iya kita blm kasih nama buat anak kita, kira-kira km mau kasih nama siapa? " Tanya Aldebaran

" Eummm...apa ya " ucap Andin masih memikir

" Alvaro Zaynendra, gimana mas bagus gak? " Tanya Andin

" Subhanallah bagus banget, Alvaro " ucap Aldebaran

" Maaf ya mas, karna aku telah membuat anak itu bukan dari hasil pernikahan kita, maafin aku mas " ucap Andin

" Hei..udah berapa kali aku bilang, walaupun dia bukan darah daging aku, tp aku akan tanggung jawab atas anak ini, aku akan rawat dia seperti anak kandung aku sendiri "

" Tapi tetep aja aku gak enak mas "

" Ssttt...aku ini suami km aku akan lakukan apapun demi kebahagiaan km, km tenang aja ya kita rawat Varo sama-sama, oke "  ucap Aldebaran dan dibalas dengan anggukan oleh Andin.

" Jangan sedih dong nanti Varo juga ikut sedih tuh "

" Hehe..iya "

---

1 Tahun Kemudian

Kini usia Varo sudah menginjak 1 tahun yang dimana Ia mulai aktif-aktifnya bermain.

Terlihat Aldebaran yang baru saja pulang dari kerjanya yang baru berjalan 5 Minggu.

" Varo udah tidur? " Tanya Aldebaran

" Udah mas, baru aja aku tidurin, km mandi dulu ya abis itu kita makan malem " ucap Andin

" Oke, aku mandi dulu ya "

" Aku tunggu di ruang makan ya mas "

" Siap istriku "

Aldebaran langsung menuju kamarnya untuk mandi, di dalam kamar Ia tersenyum ketika melihat Varo yang sudah terlelap dalam tidurnya. Ia tak berani untuk mencium nya karna  dirinya yang baru pulang dari kantor jadi, harus mandi terlebih dahulu.


Andin dan Aldebaran tengah dinner di ruang makan.

" Mas, kalo aku kerja juga boleh gak? " Tanya Andin

" Nggak usah deh sayang, lebih baik km di rumah jagain Varo biar gak berlipat-lipat capeknya "

" Km jg pasti capek cari nafkah buat keluarga ini, makanya aku mau bantu km " ucap Andin

" Kalo menyangkut km dan Varo aku gak akan pernah capek sayang "

" Udah ya km tenang aja, semua pasti aman sama aku "

Andin mengangguk dan tersenyum.

🥀🥀🥀

" Papa...Valo mau beyi bayon icuu.." Varo menunjuk ke arah tukang balon

" Varo mau balon? " Tanya Aldebaran dibalas anggukan oleh Varo.

" Ayo kita beli " Aldebaran menggendong Varo lalu pergi menuju ke arah tukang balon.

" Mama..ayo ikutt "

" Sama Papa aja ya sayang, Mama tunggu disini "

Andin tersenyum memandangi kemesraan antara Aldebaran dan Varo.
Meskipun mereka bukan sedarah tp ikatan cinta itu tumbuh diantara mereka.

' Terimakasih, km sudah menjadi obat dalam setiap luka yang aku alami. Terimakasih sudah menjadi pelengkap dalam setiap kekuranganku. Terimakasih sudah menjadi rumah yang nyaman untuk aku singgah. Terimakasih sudah menjadi kebahagiaan dalam setiap kesedihanku. Aldebaran Alfahri, Terimakasih '

Dan selamanya pasangan hidup ini akan terikat dalam sebuah cinta, sampai mereka menua bahkan saat akhir hayat mereka takkan ada yang mampu memisahkan mereka dari apapun.

T A M A T

Yeayy..akhirnya selesai juga cerita ini, makasih yang udah menjadi readers setia. Maaf kalo sering buat kalian nunggu lama. Maaf kalo masih banyak kekurangan dalam cerita ini.

Terimakasih semuanya 🙏❤️

CINTA DAN LUKANYA [Selesai]Where stories live. Discover now