6'4

2.4K 186 6
                                    

᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃

Seorang laki - laki berjaket hijau army bersender di tembok menunggu pengecut yang akan dihabisinya nanti.

"Ngapain lo manggil gue kesini?" ucap dingin sasarannya.

Ia menatap tajam sebentar dan langsung menerjang laki - laki yang menyakiti 2 perempuannya sekaligus.

Bugh!

"Bajingan lo." rahangnya mengeras.

Gabriel yang merasa bersalah pun hanya bisa tersungkur ke belakang setelah mendapat tendangan di perutnya.

Bugh!
Bugh!
Bugh!

Kelvin menghajar habis - habisan laki - laki brengsek yang sekarang berada di bawah kungkungannya.

Gabriel tidak membalas sedikit pun, membiarkan tubuhnya dihajar tanpa ampun.

Kelvin menarik kerahnya dengan kasar. "LEMAH. ANJING." umpatnya.

"Hajar gue sepuas lo." pasrah Gabriel dengan perasaan bersalah yang besar.

"Cuih." ludahnya ke samping.

"Kalo bisa gue bunuh lo sekarang." satu pukulan mendarat lagi di pipinya.

Bugh!

"LO NGGAK PANTES HIDUP BANGSAT!" kini emosinya sudah tidak bisa ditahan.

Wajah mulus laki - laki itu sudah babak belur akibat ulah brutalnya.

"NGGAK CUKUP APA LO BIKIN TASYA MATI HAH?! SEKARANG LO BIKIN SASHA KAYAK GINI! ANJING." geramnya dengan menendang perut lawannya lagi hingga kini jatuh tergeletak di bawah.

Tasya. Satu nama itu mampu membuat emosinya tersulut ditambah rasa perih yang dirasakannya.

Dirinya berusaha untuk berdiri. "GUE NGGAK BUNUH TASYA."

"CK. LO NINGGALIN DIA DISAAT DIA BUTUH LO BANGSAT!"

Bugh!

Gantian, kini Kelvin terhuyung ke belakang karena pukulan mendadak mendarat di pipinya.

"NGGAK TERIMA LO HAH?! HARUSNYA GUE YANG NGGAK TERIMA! MATI LO."

Bugh!
Bugh!
Bugh!
Bugh!

Keduanya saling menyerang hingga seluruh wajah mereka penuh luka. Tidak ada yang ingin mengalah. Kedua laki - laki itu saling mengeluarkan rasa emosi yang sudah tertahan selama satu tahun.

Deru napas masing - masing memburu. "Hoshhh.. LO SENDIRI KEMANA ANJING. JANGAN NYALAHIN GUE!" ucap Gabriel tak terima dianggap pembunuh.

"GUE LOMBA GOBLOK! GUE TITIP KE LO, TAPI LO MALAH NEMENIN BECCA JALANG IT-"

Bugh!

Sedikit darah langsung mencuat keluar dari mulut Kelvin, akibat pukulan keras di perutnya.

"BECCA BUKAN JALANG!" emosi Gabriel dengan napas sedikit tersenggal.

"BRENGSEK." balas Kelvin hendak membalas brutal.

Dirinya sudah tidak peduli dengan keselamatannya. Kali ini pembalasan dendam atas kematian gadis yang sangat dicintainya harus terbalaskan.

"KELVIN! GABRIEL!" teriak perempuan yang terkejut melihat keduanya.

Agatha berlari ke arah keduanya yang tampak ingin membunuh satu sama lain.

"ASTAGA! KALIAN APA - APAAN!" pekiknya tak karuan melihat wajah biru serta darah segar di sudut bibir masing - masing.

ARSHAVINA [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang