6'7

2.4K 203 20
                                    

᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃

"Loh.. Kok nggak ada.." Sasha menyusuri satu per satu rak boneka untuk mencari wish bearnya.

Kelvin melihat gadis itu sedikit riweh. "Kenapa, Sha?"

"Inii, nggak ada.. Mana sih?"

"Sini gue bantu, warnanya apa?"

"Hijau, Kak. Di tengahnya ada gambar bintang gituu.."

Kelvin tak membalas lagi, melainkan dirinya ikutan mencari ke tempat lain.

"Sha! Ini?" tunjuknya seraya mengangkat boneka itu tinggi.

Sasha mengerucutkan bibirnya dan berlari kecil menghampiri sang ketos. "Bukan, kak.."

"Terus yang mana, hm?" tanya halus Kelvin.

Matanya melihat sekeliling lagi untuk memastikan. "Nggak ada..." ucapnya sembari menghela napas pelan.

Terlihat raut wajah gadis itu lesu, ia pun memutar otak untuk mencari akal.

"Duduk dulu, yuk?" ajaknya berusaha mengalihkan.

Sasha mengangguk malas seraya berdiri di samping kakak kelasnya itu.

"Itu ada kursi," tunjuk Kelvin yang mendapat anggukan.

Setelah berada di depan kursi kosong. "Lo tunggu sini. Biar gue yang cari." putus Kelvin tak tega.

Sasha mencekal pergelangan tangannya. "Nggak usah, Kak. Udah nggak papa, kayaknya emang stoknya habis.." tuturnya.

Dengan cepat, Kelvin menurunkan tangan mulus nan mungil itu dan berjongkok di depannya. "Gue nggak suka ditolak, Princess. Tunggu sini dulu ya? Jangan kemana - mana." pintanya sembari bangkit berdiri.

Deg.

"Princess...?"

Perlakuan manis itu benar - benar berhasil membuat hatinya luluh tak karuan.

"Rasanya disayang tuh gini ya?" ucapnya dalam hati seraya menatap punggung kokoh yang mulai hilang dari pandangannya.

᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃

Selang 15 menit, terlihat laki - laki dengan kaos putih dibaluti jaket berwarna hijau army sedang berjalan ke arahnya.

"Kak!" panggilnya dengan memicingkan mata melihat kedua tangan berurat bersembunyi di belakang.

"Tutup mata dulu." suruh Kelvin.

Senyum kecil mulai tercetak di wajahnya. Buru - buru, dirinya memejamkan mata.

"Dalam hitungan ke-3, buka mata ya," suruhnya yang mendapat anggukan.

"1.."

"2.." tangannya mulai berpindah ke depan seraya memegang benda yang akan menjadi moodbooster bagi gadis itu.

"3!" ucapnya tepat, membuat Sasha langsung membuka kedua mata.

"It's special for you, Princess."

Sasha sudah tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya yang begitu luar biasa. Dirinya mengambil boneka berwarna hijau dengan pola gambar bintang jatuh di tengah itu dengan mata berbinar.

"KAKK!! MAKASIH YAA!!" ujar Sasha seraya mendekap bonekanya dengan penuh sayang.

"Anything for your happiness, Princess."

2 kata di akhiran mampu menggelitik telinganya. "Princess?"

Kelvin mengangguk. "Katanya nggak boleh panggil cantik."

ARSHAVINA [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang