EXTRA PART

7.1K 320 48
                                    

HAI HAI!!

SELAMAT MALAM PARA PEMBACA BAIK 😚

YANG MINTA COMEBACK MANA SUARANYA??

OKE! JANGAN LUPA BINTANG DAN KOMENNYA YAA 🌟🌟🌟

HAPPY READING! 🦋✨

᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃

"Hai, Princess." ucap seorang lelaki yang tengah merentangkan kedua tangannya.

Seorang gadis yang mendapat panggilan kesayangan itupun tersenyum lebar seraya berlari untuk memeluk tubuh yang sangat dirindukannya. "Hai, Kak!! Aku kangen, Kakak.." ucapnya manja.

Kelvin terkekeh seraya mengelus lembut rambut panjang yang terurai indah ini.

Cup.

Kecupan singkat pada pucuk kepala gadis yang sekarang dipeluknya erat. "Do you miss me, hm?" tanyanya ulang.

Sasha mengangguk. "Really miss you, Kak.." jawabnya dengan merapatkan pelukan. Seakan tidak ingin terlepas satu sama lain.

"Tapi.. Kakak kok disini?" tanyanya yang baru tersadar.

Bukannya menjawab, malah lelaki ini sibuk mencium bau semerbak strawberry yang sangat memabukkannya sedari dulu. "Hmmm.." lenguhnya menikmati.

"Hah? Kakak ngomong apa?" tanya Sasha, lantaran tak mendengar apapun.

"Aku suka bau kamu. Enak." jawab Kelvin dengan masih memejamkan matanya.

Sasha mengendurkan tubuhnya membuat Kelvin tak terima. Dirinya kembali menarik sang kekasih untuk kembali dalam dekapannya.

"Don't leave me, Princess." tegas Kelvin memeluk erat tubuh mungil ini. Rasa rindu sudah membuncah di dadanya.

"K-kak.. P-eng-ap.." lirih Sasha yang merasakan tubuhnya didekap terlalu erat.

Sontak Kelvin sedikit mengendurkan pelukannya dan menunduk. "Eh maaf, Princess. Ada yang sakit?" tanyanya khawatir.

Sasha menghembuskan napasnya saat bisa bernafas lega. Kemudian, menggeleng lucu. "Nggak dong. Aku kan udah sembuh hehe." jawabnya sumringah.

Kelvin menyentil hidung yang sedikit mancung ini. "Puji Tuhan, kamu udah nggak ngerasain sakit lagi dan kita bisa bersama - sama disini."

Sasha mengangguk. "Tapi.. Kakak kok bisa ada disini? Bukannya terakhir kakak nangisin aku ya?" ulangnya polos seraya mengerjapkan mata lucu.

Kelvin terkekeh gemas. Dengan sekali tarikan, tubuh mungil itupun kembali didekapnya. "Karena aku mau sama kamu. Kemanapun kamu pergi, aku ikut."

Kening Sasha mengerut. "Tapi.. Kakak kan nggak kenapa - kenapa?" herannya.

Berbeda dengan dirinya yang memang sudah divonis oleh dokter menyebalkan sekaligus menyenangkan itu bahwa penyakitnya sudah mencapai stadium akhir.

"Aku ditembak sama kembaran aku sendiri."

Deg.

Sasha langsung menjauh dari pelukan hangat itu. "KOK BISA?! KAKAK PUNYA KEMBARAN?!" pekiknya terkejut.

Lagi dan lagi. Kelvin menarik gemas tubuh mungil yang selalu saja lepas ke dalam pelukannya. Tangan berurat miliknya itupun mengelus lembut rambut indah milik gadisnya.

"Ssstt. Kamu nggak perlu tahu. Yang terpenting, aku sama kamu sekarang."

"Aku kangen kamu. Aku mau peluk kamu." sambung Kelvin seraya mengeratkan pelukannya.

ARSHAVINA [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang