10. Jum'at Sehat

1.9K 231 34
                                    

"Mommy! Kata Bu guru, disuruh bawa kue ke sekolah hari Jum'at!" Ujar Caca begitu tiba di toko kue milik ibunya setelah pulang sekolah.

"Iya, katanya bakal ada Jumat sehat. Jumlah kue yang dibawa sejumlah murid tiap kelas." Jelas Winda yang juga turun mengantar Caca masuk ke toko kue ibunya.

"Oh iya? Aku belum cek grup sekolah Caca soalnya."

"Iya, makanya aku kesini sekalian mau pesen kue kak, tiga puluh kue pie buah, sama bolu gulung selai nanas. Pie buah buat dibawa Rena dan bolu gulungnya buat Nana." Ujar Winda.

"Ok."

"Caca bawa kue apa mommy?"

"Bomboloni isi nuttela aja!"

"Yang banyak ya mommy? Jangan cuma tiga puluh, nanti Caca makan apa kalo cuma tiga puluh? Kan, soalnya dibagi."

"Iya gemoy...!" Tenesya mencubit kecil kedua pipi Caca.

"Ya udah, aku balik dulu ya kak?"

"Bentar Win, nih!" Tenesya menyerahkan bingkisan berisi kardus kue berukuran sedang.

"Apa ini?"

"Bom!" Tenesya memutar bola matanya malas. "Ya kue lah, iseng-iseng bikin produk baru, namanya four season cake. Ditunggu testimoninya ya?"

"Gratis nih?"

"Buat gantiin uang bensin, lu dibayar pake duit juga kagak mau kan? Ya udah, pake itu aja!"

Winda terkekeh. "Ya udah, makasih kak! Dadah Caca!"

"Hati-hati aunty!" Pesan Caca sambil melambaikan tangannya kepada Winda.

"Mommy, Caca beli ini, boleh?" Caca menunjuk potongan cake berlayer coklat dan selai blueberry di atasnya, yang tertata rapi di etalase kaca berisi berbagai macam jenis kue.

"Yakin cuma itu?"

Caca tertawa kecil. "Mau roti sosis sama donat juga. Tapi, donatnya dua."

"Ya udah, ambil nampan dulu, ini uangnya. Bayar sama aunty." Tenesya menyerahkan selembar uang lima puluh ribu kepada Caca.

Caca menerima uang dari ibunya dengan antusias, lalu beranjak menuju rak berisi nampan untuk mengambil kue. Toko kue ini memang milik Tenesya, tetapi Tenesya tetap tidak membebaskan keluarganya untuk mengambil kue seenaknya. Tenesya tetap meminta agar kue-kue itu dibayar, bukan apa, hanya saja dia tidak mau membuat karyawannya bingung jika jumlah stok dan uang yang diterima tidak balance.

Makanya, walaupun dirinya atau keluarganya yang lain mengambil kue, tetap harus membayar. Dan prosesnya pun sama seperti pelanggan yang lain, ambil nampan, lalu ambil kue yang dimau, selanjutnya membayar.

Setelah selesai dengan pesanan kuenya, Tenesya mengajak Caca untuk duduk di sudut ruangan toko kue miliknya.

"Mommy, jalan-jalannya kapan?" Tanya Caca disela-sela makannya.

Tenesya membersihkan mulut Caca yang belepotan dengan coklat menggunakan tisu yang tersedia di meja. "Adek pelan-pelan makannya! Kita jalan-jalan masih Minggu depan."

"Lama nggak?"

"Sekarang kan masih hari Selasa, jadi, masih lima hari lagi. Hari Senin berangkat." Tenesya menunjukkan kelima jarinya di depan Caca.

"Masih lama ya?"

"Enggak kok! Kenapa?"

"Nggak papa! Kan, Caca udah lama nggak jalan-jalan ke luar negeri."

"Siapa yang mau keluar negeri?" Tenesya mengerutkan keningnya.

"Nggak ke rumah grandma-nya Daddy sama mommy?"

SEO FAMILY GS LOKALWhere stories live. Discover now