14. Raja Ampat

1.7K 217 27
                                    

Satu chapter lagi menuju END...





"Daddy, kameranya mana? Caca mau pinjam." Caca menadahkan tangannya kepada Doni.

"Buat apa?"

"Kan Caca mau bikin video jalan-jalan! Daddy udah tua sih, makanya lupa!" Caca menghentakkan kakinya merasa kesal.

Doni memutar bola matanya kesal. "Nanti aja, belum berangkat juga!"

"Kan, Caca mau bikin video lipat-lipat baju."

"Ngapain? Kan, mommy udah beresin semuanya di koper, tinggal bawa! Adek jangan aneh-aneh! Nanti diomelin mommy lho!"

"Terus, Caca bikin video apa kalo nanti?"

"Ya video perjalanan, menuju raja ampat, gitu!"

"Nanti, Daddy yang video-in Caca ya?"

"Sama kakak aja!"

"Nggak mau! Nggak mau! Sama Daddy aja!"

"Ya udah iya!" Ujar Doni pasrah.

"Terus sekarang ngapain?"

"Ya adek, maunya ngapain?"

"Makan yuk Daddy."

"Adek nggak kenyang? Kan barusan udah makan siang."

"Nyemil maksudnya."

"Enggak! Enggak! Ayo tidur siang aja! Nanti, kalo mommy dateng terus adek belum tidur ntar diomelin mommy, mau?"

Caca menggeleng.

"Ya udah, ayo tidur siang aja!"

"Puk-puk ya?"

"Iya."


***


Malam harinya, keluarga Sebastian memulai perjalanan mereka menuju bandara. Dan selama perjalanan, tangan Caca tidak lepas dari kamera ponsel milik ibunya. Caca menunda keinginannya yang ingin memakai kamera milik ayahnya, karena sang ayah sedang sibuk mengemudi.

"Halo teman-teman, ini Caca, kita mau jalan-jalan nih!" Caca melambaikan tangannya di depan kamera milik ibunya.

"A~YO WASSUP! IT'S ME! DERY MARIO!" Dery secara tiba-tiba menyela salam yang diucapkan Caca. Caca yang merasa mendapat gangguan dari kakaknya pun hanya bisa cemberut.

"Kakak jangan ikut-ikutan!"

"Ih, biarin! Ponselnya juga bukan punya adek, tapi punya mommy!"

"Kalian bisa diem nggak sih? Abang masih ngantuk, mau tidur!" Sahut Derby yang duduk di jok paling belakang.

"Kakak duluan yang rame!"

"Enak aja! Adek duluan tau!"

"Udah, diem!" Derby lalu merebahkan tubuhnya di jok belakang dan kembali memejamkan matanya.

"Kakak jangan deket-deket! Caca mau rekam sendiri!"

"Dasar bocil!"

"Kakak!" Tegur Tenesya yang duduk di depan, samping kemudi.

"Adek pelit mommy!"

"Bikin video bareng-bareng aja, jangan rebutan gitu! Nggak baik!" Saran Doni.

"Dengerin dek!" Ujar Dery.

"Kakak jangan keras-keras suaranya, telinga Caca sakit!"

"Ya udah maaf, ayo mulai lagi! Yang tadi dihapus aja."

"Kakak aja, Caca nggak tau!" Caca menyerahkan ponsel milik ibunya kepada Dery.

Dery menghapus video yang tadi direkam, lalu memulai kembali. "A-Yo! Wassup! It's me! Dery Mario!"

SEO FAMILY GS LOKALWhere stories live. Discover now