11. Kak Mark

2.4K 255 26
                                    

"Adek, pilih ya? Abang, kakak atau Daddy?" Tanya Derby tiba-tiba ketika dirinya bersantai berdua dengan Caca di ruang keluarga.

Caca tampak berpikir sejenak, sebelum menjawab, "kak Mark!"

Derby mengerutkan keningnya. "Mark nggak masuk pilihan!"

"Kenapa? Caca suka kak Mark!"

"Tapi, Mark nggak suka sama kamu!"

"Abang bohong! Kata siapa coba kak Mark nggak suka Caca?"

"Kata Mark! Mark udah punya pacar tau di sekolah!" Ujar Derby mulai mengipas bara.

"Enggak! Pacarnya kak Mark kan cuma Caca! Abang bohong!"

"Kata siapa?"

"Kak Mark sendiri yang bilang tau!"

"Tapi-"

"Nggak tau ah! Abang nggak asik! Caca sebel!" Caca mencebikkan bibirnya, lalu berlalu ke dapur, menemui Tenesya.

"Mommy!"

"Hm?"

"Liat Caca dulu!" Caca menarik ujung dress milik Tenesya.

Tenesya menghela napas, lalu berlutut menghadap Caca. "Kenapa?"

Tanpa berkata apapun lagi, Caca tiba-tiba memeluk Tenesya. Tindakan Caca jelas mengundang kerutan di kening Tenesya. Namun, tanpa bertanya, Tenesya membalas pelukan Caca.

"Abang nakal." Adu Caca setelah beberapa menit tidak ada percakapan diantara keduanya.

"Emang abang ngapain?"

"Masa, Abang bilang, kak Mark nggak suka sama Caca, kak Mark punya pacar! Mommy, ayo ke rumah kak Mark! Caca kangen kak Mark!" Ajak Caca.

"Mommy belum selesai bikin kue, tunggu Daddy aja ya? Daddy pulangnya siang kok. Nanti adek ajak Daddy ke rumah kak Mark!"

Caca melepaskan pelukannya dan menghentakkan kakinya kesal. "Caca mau sekarang!"

"Tunggu Daddy aja, sekarang udah jam sepuluh kan, Daddy pulang jam setengah dua belas!"

"Caca mau sekarang pokoknya! Ayo mommy! Mommy jangan bikin kue terus! Di toko mommy bikin kue, masa di rumah juga bikin kue?"

Tenesya menegakkan tubuhnya dan berkacak pinggang. "Kalo mommy nggak bikin kue, Caca mau nyemil apa? Angin? Batu? Mau?"

Caca menggeleng pelan. "Nggak mau."

"Makanya, tunggu dulu sebentar, sabar dulu adek!" Tegur Tenesya.

Caca melengkungkan bibirnya ke bawah.

"Udah, adek main dulu sana sama Abang."

"Enggak! Caca sebel sama Abang!" Caca melipat kedua tangannya di depan dada dan menggembungkan pipinya.

"Ya udah, main sama kakak."

"Ih enggak! Kakak kan nakal sama Caca!" Sela Caca cepat.

"Terus adek mau ngapain?"

"Caca telpon Daddy ya mommy? Ini kan hari Sabtu, masa Daddy kerja terus, kan kemarin-kemarinnya udah kerja? Boleh ya mommy?"

"Ok!" Tenesya menyerahkan ponsel miliknya kepada Caca.

"Nomornya Daddy yang mana?"

"Yang namanya papa gula." Tampaknya Tenesya terlalu asyik dengan adonan kuenya hingga lupa bahwa Caca belum bisa membaca.

"Caca belum bisa baca mommy!" Protes Caca.

"Sama Abang dulu ya? Tangan mommy masih kotor adek."

Caca pun kembali menuju ruang keluarga menemui Derby yang tampak serius bermain rubik.

SEO FAMILY GS LOKALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang