Such a Bad Day!

3.7K 650 101
                                    

"Terlalu pasaran, tidak ada kejelasan ujungnya, titik masalah yang kau tentukan juga terlalu random. Tidak, cari judul lain!" tolak Dosen Kang yang merupakan pembimbing skripsi Jungkook. Sementara anak itu hanya diam dengan kedua tangan meremat kesal. Sudah susah payah ia memikirkan judulnya bahkan sudah ia susun brainstormnya cukup baik. Lalu sekarang ditolak hanya karena si Dosen merasa judulnya terlalu pasaran dan tidak jelas.

"Tapi pak—"

"Coba buka kembali situs web yang aku berikan padamu. Baca lebih teliti, pasti ada sesuatu yang lebih menarik yang bisa kau jadikan bahan penelitianmu."

Pada akhirnya Jungkook hanya mengangguk paham dan beranjak keluar ruangan si Dosen dengan mood dongkol. Pasalnya ini sudah tiga kali judulnya ditolak dengan berbagai macam alasan yang membuat Jungkook sebal. Pria tua itu selalu mendorongnya untuk cepat menyelesaikan skripsinya agar segera lulus, lalu kenapa selalu menolak semua ide judul skripsinya?

Apa sih mau pria tua itu? Menjengkelkan sekali!

"Jungkook!".

Ia menoleh ketika namanya dipanggil, mendapati Jihoon yang berjalan ke arahnya dengan senyuman lebar.

"Ada apa dengan wajahmu?" tanya Jihoon heran. Namun, Jungkook tak menjawab dan hanya berjalan saja diikuti Jihoon.

"Hey, sudah lihat mading belum?"

"Kenapa memangnya?" Jungkook balas menjawab malas.

"Hari ini kan pengumuman lomba artikel yang kau ikuti bulan lalu, lupa?"

Seolah baru ingat, Jungkook langsung bergegas menuju tempat dimana mading biasa terpasang. Terlihat beberapa mahasiswa mengerumuni tempat itu, mungkin untuk melihat pengumuman menang lomba atau hanya sekedar iseng membaca tulisan-tulisan mading.

Jungkook menyerobot dengan mudahnya hingga ia berada di paling depan. Matanya mencari dengan lincah namanya di daftar nama para pemenang. Berikutnya senyuman Jungkook mengembang ketika ia melihat namanya berada di peringkat nomor 1.

"Woah! Kau juara 1? Itu artinya artikel buatanmu yang aka dimuat di majalah bulanan xxx, kan?" Jihoon memekik kaget campur senang.

Belum sempat Jungkook menjawab, terdengar suara decakkan dari sebelahnya. Ia menoleh dan mendapati seorang wanita berambut panjang sepinggang dengan dress ketat membungkus tubuh langsingnya. Mau kuliah atau clubbing, sih?

"Tidak ada yang spesial menjadi peringkat 1," gerutu gadis itu dengan decihan pelan.

"Ucap seseorang yang bahkan namanya tidak berada dilist pemenang. Pffft! Kalau itu aku, aku malu sih," balas Jihoon dengan kekehan sarkasnya. Menatap remeh secara terang-terangan dengan si gadis kuranga ajar itu

Si gadis langsung menoleh ganas, "Apa maksudmu?"

Jihoon menonggak pinggangnya angkuh menghadap si gadis, "Selain kalah saing, kau juga kalah dalam berfikir, ya. Jadi kasihan, deh."

"Mwo? Yak! Kau....blablablabal!"

Perdebatan tak bermutu antara mereka berdua menarik perhatian mahasiswa lainnya yang kebetulan lewat. Bahkan Jungkook yang menjadi inti permasalahan ini hanya ikut-ikutan diam dan menonton, malahan ia sempat membeli cemilan tadi lebih dulu.

"Mereka lagi?"

"Kali ini kenapa lagi, sih?"

"Mereka sering sekali berdebat begini. Apa jangan-jangan jodoh?"

"Kau benar. Sampai pusing aku."

Bisik-bisik mulai terdengar disekitar Jungkook, tapi anak itu hanya diam tidak merespon.

I Hate Those Kind of Things, but I Love You, Sir!Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt