5. Lonte Berulah

130 11 0
                                    

"Tapi apa? Udah buruan, barang-barang lo udah dikemas" Carina menatap Vaden yang masih kaget dengan kejadian tadi, dada laki-laki itu terlihat naik turun.

"Are you okay? Calm down" Vaden menatap Carina yang datang membawa air putih dan memberikan minuman itu kepada Vaden.

Melva dan 6 laki-laki itu hendak pergi, namun ucapan Carina langsung membuat mereka semua kaget, tapi tidak dengan Melva, perasaan gadis itu campur aduk, antara senang, kaget, dan takut.

"Jangan pulangin ke panti asuhan, i wanna play with my doll" Argus tersenyum miring dan mendorong Melva hingga gadis itu jatuh tersungkur di kaki Carina.

"Lo jadi babu disini, dan ke sekolah seperti biasa" ucap Carina yang dijawab anggukan oleh Melva.

"Lo pada mau balik? Jangan balik dulu, makan dulu, gue sama Vella udah masak banyak tadi tau" Lyndi yang mendengar itupun tak dapat menahan rasa laparnya dan langsung tersenyum manis.

"Mau dong gue laper dari pagi belum makan, gue gak dikasih makan sama Nopal"

"Noval anying nama gue"

"Iya ayang Noval"

"Jijik"

"Udah ah, ayo buruan makan"

Selama makan Carina sama sekali tak ada niatan untuk menyuapi Vaden, gadis itu sedari tadi hanya menyuapi Vella.

"Lo gak makan Den?"

"Kagak? Udah gue isep sari-sari makanannya, udah kenyang gue" Carina langsung tertawa dan mengambil sendok Vaden dan menyuapi laki-laki berwajah tampan itu.

Vella yang sudah selesai makan langsung memberikan piring kepada Melva dan gadis itu mengambil keripik kentang dan sekotak susu.

"Wahhh, mau nonton horor, bang Vaden, nonton yuk"

"Gue sabit pala lo pake cangkul" Carina yang mendengar itu tersenyum dan langsung mendorong masuk sendok itu kedalam mulut Vaden, membuat Vaden terkejut dan memuntahkan makanannya.

"Gila kamu, kalo aku mati gimana?"

"Cari pacar lagi" ucap Carina sambil tersenyum menatap Vernon dan menaik turunkan alisnya, membuat Vernon tertawa puas dan memukul meja.

"Gila anjir, nih cewe nyalinya gede"

"Ahaha, becanda mas"

"Ihihi, bicindi mis, basi" Vaden memakan sesuap dan langsung pergi ke ruang tengah tempat adiknya menonton.

Setelah 45 menit berada disana, ke 6 laki-laki itu pergi dengan Melva.

"Ihhhh, ayang kok disuruh pulang😠-!" Vaden langsung keluar dan menarik tangan Melva.

"Ahahaha, lupa"

"Lo jadi babu disini sampe orang tua Vaden balik" Melva mengangguk dan pergi.

"Baby" Carina datang dan menghampiri kekasihnya itu dan duduk dipangkuannya.

"Kenapa?"

"Mau mam eskrim, beliin ya" Carina mengangguk dan mencium pipi Vaden.

"Mandi gih, aku pergi sama Vella ya?"

Vaden mengangguk dan membiarkan Carina pergi dengan Vella, sedangkan Melva tersenyum penuh arti di dapur.

Di supermarket, Carina dan Vella sibuk memilih eskrim, namun Carina teringat akan bahan masakan dirumah Vaden habis, gadis itu langsung membeli buah, sayur, daging, pasta, dan mie instan, dan tak lupa beberapa bumbu dapur.

"Udah Vel?"

"Udah kak, yok bayar, eh lupa"

Vella berlari dan mengambil shampoo anak-anak, membuat Carina kebingungan.

Perfect coupleWhere stories live. Discover now