14. Gelud Sini Om

55 5 0
                                    

⚠️⚠️ PERHATIAN-! ADA ADEGAN 18+ BOCIL BISA SKIP⚠️⚠️

HAPPY READING 💀💘

Vaden mencari pedagang kaki lima sendirian, tanpa Carina karena seketika tubuh gadis itu panas, mungkin efek ia bermain hujan tadi sehabis kedatangan Aluna.

Laki-laki itu berdecak dan menemukan penjual bubur dan bakso, ia memesan dan tanpa sengaja matanya tertuju pada bocah laki-laki yang sedang menangis ditengah jalan dengan memegang lollipop ditangannya. Vaden segera berlari dan membawa bocah itu ke pinggir jalan berkacak pinggang dan menatap kearah bocah iu

"Heh bocil, masih kecil udah nyari mati" bocah yang berumur 3 tahun itupun langsung menangis dengan keras, orang-orang disana langsung tertuju pada Vaden.

'shit, orang tuanya mana sih?!'

"Ok-ok, tenang, sekarang mana orang tua kamu?" Dengan polosnya bocah itu menginjak-injak tanah, yang langsung membuat Vaden menyesal.

"Athu thabur om dali panti, kakak panti na jaat sih"

"Am om am om, masih muda gue"

"Apacih nih om jeyek?! Gelud cini om!"

"Bocah prik" Vaden meninggalkan bocah itu tapi ucapan bocah itu membuat Vaden membelalak dan menggendong bocah itu.

"Kak, athu dibuang papi athu kak" ucapan itulah yang membuat Vaden terkejut.

Sesampainya dirumah, Carina yang sedari tadi sedang rebahan dan mencari posisi yang menurutnya nyaman pun akhirnya memilih tidur telungkup karna tak kunjung nyaman dengan posisinya.

"Sayang, makan dulu sini"

"Mami"

"Heh, emang lo anak gue?"

"Athu anak pungut yya?"

"Iye"

"Huwaaaa mami"

Carina pun mengubah posisinya menjadi duduk dan melihat bocah itu menangis didekat selimutnya.

"Mas ihhh, jangan kasar gitu, kasian. Sini baby" Carina memangku anak itu dan menyandarkan kepalanya pada dadanya, menghapus air matanya juga.

"Iya maaf, masa dia teriak dijalanan tadi, aku malu deh, untung dia lucu"

"Orang tuanya gak nyariin emang?"

"Dia tadi aku tanyain gitu terus dia malah loncat-loncat, ya aku ngeh dong"

"Emang kenapa sama tanahnya mas?"

"Astaga, orang tuanya udah meninggal sayang"

"Eh, terus ini?"

"Dia gak mau balik lagi ke panti, dia takut sama salah satu kakak pantinya disana"

Carina menatap bocah itu yang sesenggukan dengan memainkan kancing pada baju piyama Carina.

"Baby udah mam?"

"Beyum, athu udah nda mam 2 minggu, cuma di kacih ail putih cama kakak panti na"

"Astaga, ayo mam dulu sini" Vaden menggendong bocah itu karna takut jika bocah itu tertular Carina. Vaden memotong kecil-kecil bakso yang ia beli dan menyuapi anak itu.

"Nama kamu siapa?"

"Athu? Kata na ibu di panti athu nda punya nama"

"Lah, pantesan aku panggil dia 'bocil' gak marah"

"Mami mau kacih athu nama nda?"

"Iya mau, Zefrano Azka Carlion Alexander, gimana?"

"Maacih mami"

Perfect coupleWhere stories live. Discover now