12. friend childhood

67 5 0
                                    

"Kenalin, gue Venus"

'mukanya persis kayak Icha yg di mimpi gue'

"Gue Carina" Vaden menatap kearah Venus lalu pergi seteleh menabrakkan bahunya pada bahu gadis itu, sengaja memang.

"Kok gitu?"

"Udah diem, kita pulang sekarang" Carina hanya mengangguk dan menurut tanpa menolak ajakan laki-lakinya itu.

"Sshh, shit"

"Lo mau sampe kapan sih ngejar dia terus?" Daniel menatap kearah Venus lekat.

"Lo sendiri, mau sampe kapan sih ngejar dia terus?" Ucap Venus lalu pergi meninggalkan Daniel sendirian.

Vaden menatap Carina yang terlelap, Vaden mencium pipi Carina dan meminta agar gadis itu meletakkan kepalanya diatas paha Vaden, namun Carina menolak, Vaden tetap Vaden, ia tak suka ditolak, jadi ia merangkulkan tangannya pada bahu Carina dan menarik pelan tubuh gadis itu.

"Dah diem, tidur" ucap Vaden sambil menutup mata gadisnya.

"Mau mam keju mas, aku pengen keju"

"Yaudah gih beli"

"Gak mau, mas aja yang beliin"

"Yaudah deh, tunggu ya sayang"

"Nda mau"

"Heh" Vaden dengan segera menyuruh gadis itu untuk duduk dan memberikan sekotak susu.

"Papai mas" ucap Carina dengan mengeluarkan kepalanya dan tersenyum pada Vaden.

"Gemes banget sih, masuk, ntar kamu diculik aku repot"

Setelah mencari keberadaan keju, Vaden menemukan keju gang biasa dibeli Carina, pandangan Vaden tertuju pada gadis berambut panjang dengan tanktop dan celana santainya.

"Aluna, Lo Aluna kan?" Gadis yang bernama Aluna itu menoleh dan mengangguk.

"Vaden? Sumpah lo Vaden?! KOK LO JADI CAKEP SIH?!"

"Gue emang dari lahir udah cakep, lo ngapain? Masih sendiri aja neng?"

"Lagi ngemis gue disini, udah tau lagi cari cemilan, ya gitu deh"

"Makanya jangan jadi cewe galak, yaudah sini gue temenin, by the way lo kesini naik apa?"

"Makasih ya hehe jadi ngerepotin, naik taxi"

"Ya ampun kasian amat" Vaden terlalu larut dalam percakapan dengan sahabatnya itu, Carina sudah menunggu selama 1jam namun tak mendapati laki-laki itu berdiri ditempat kasir, akhirnya ia memilih turun menyusul laki-laki itu.

"Eh, Lun ini apaan?" Vaden memiringkan kepalanya, membuat Aluna menutup matanya.

Carina yang melihat merasa kesal dan menghampiri kedua remaja itu.

"LO PIKIR GUE NUNGGU DI MOBIL GAK PANAS? ANJING LO!" Vaden membelalakkan matanya dan menutup mulut gadisnya.

'cowonya lagi percobaan bunuh si cewe kah?'

'lah, si cowonya malah asik ngomong sama cewe lain'

"Aaahhh, lepas njing" Carina menampar pipi Aluna dan mendorong Vaden hingga menabrak dinding.

Carina mengambil tas nya dari dalam mobil dan menghubungi Rega agar laki-laki itu saja yang mengantarkannya pulang.

"Mau kemana sih?"

"Apaan sih, lepas gak? Lo mau gue teriakin maling, biar lo digebuk? Lepas" sekali lagi Carina mendorong tubuh Vaden, bertepatan dengan Rega yang datang.

Perfect coupleWhere stories live. Discover now