Prolog🚩

13.4K 913 26
                                    

Happy Reading 

Guyss ini udah revisi dan ending juga ya...

Tapi aku berharap kalian tetep suport karya-karya aku dengan vote + komen walau udah ending. 😉

• • •

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

• • •









Huh huh huh


Gadis itu terus berlari, menjauhi serigala yang terus mengejarnya sedari tadi, kakinya sudah di penuhi luka, entah itu luka karena ranting, batu, atau beling, ia tidak peduli dengan semua luka itu, yang penting sekarang ini adalah dirinya harus lari menjauhi hewan buas yang mengejarnya itu.

Bruk

Gadis itu terjatuh, kakinya tidak sengaja tersandung sebuah batu dan berakhir terkilir, sialan! Ini hari buruk untuknya, sesudah di culik oleh seseorang yang tak ia kenali, dia di buang ke hutan yang tidak jelas seperti ini, lalu di kejar oleh segerombolan serigala tak tahu diri dan berakhir mengenaskan seperti sekarang.

"Ugh! Apa takdir sedang bercanda?!Memang brengsek orang-orang itu, setidaknya jika ingin membuangku, lebih baik akhiri saja dulu hidupku!! Jangan di biarkan masih hidup seperti ini!" Gerutunya sembari sedikit memaksakan tubuhnya agar berdiri dari posisi terjatuh, ya.. Jika tidak di paksakan untuk berdiri dan berjalan kembali ia akan-

"Demi apapun! Aku masih belum siap mati! AAA!" Ya.. Dirinya di kejar kembali oleh segerombolan serigala itu.

Gadis itu terus menerus merapalkan doa agar tidak di terkam, bahkan sesekali gadis itu mengumpat dengan kata-kata kasar, ah.. Spertinya Tuhan juga bingung mau membatu dia atau tidak.

Selang beberapa menit ia terus di kejar oleh segerombolan serigala itu, dirinya sudah benar-benar lemas, bahkan kini ia ingin sekali terjatuh.

"Owh Tuhan.. Kau memang baik!" Gadis itu berteriak kesenangan karena mendapati sebuah Kastil yang terlihat sudah tua dan menyeramkan.

Tapi!!

Itu semua tidak seberapa! Di banding Kastil yang menyeramkan itu, ia lebih takut bertemu Tuhan sebelum waktunya, ia takut amal baiknya di bumi belum bisa di bawa ke hadapan Tuhan.

Brak!

Gadis itu membanting pintu Kastil dengan kencang setelah dirinya memasuki bangunan tersebut, ia masih setia mencekali gagang pintu dan menetralkan nafasnya sampai pandangannya jatuh ke arah belakang tubuh gadis itu.

Bersih dan rapih.

Kata itu adalah pendeskripsian yang tepat untuk bangunan ini, mungkin di luar terlihat sepi dan seperti tidak ada penghuni, ternyata di dalam sini..

Ya memang menyeramkan dan sepi, bahkan pernak-pernik di rumah ini masih terlihat seperti bangunan yang berada di zaman masehi, lampu? Ada, tapi bukan warna putih seperti di rumahnya, lampu di sini berwarna kuning, itupun hanya beberapa sudut yang di berikan lampu, selebihnya lilin yang menyala. Ugh.. Bagai mana jika sampai salah satu lilin itu jatuh? Kemungkinan besar bangunan ini akan terbakar.

Gadis itu terus melihat sekelilingnya sampai sebuah suara menyadarkan dirinya dari lamunan yang membelenggu dirinya.

"Ssshhhh, kenapa aku mencium darah manusia?"

"Benar, darahnya manis"

"Apa ada yang masuk ke sini?!"

"Mungkin itu paket yang di berikan ayah untuk kita"

Beberapa ucapan itu membuat gadis tadi linglung entah mau bagai mana, jika dia sampai di cap sebagai pencuri bagai mana?!

"Hei! Siapa kau?!"

Suara itu membuat sang gadis terperenjat kaget, bagai mana tidak? Dia sedang berfikir dia harus berbuat apa, tiba-tiba seseorang datang dan menyentak nya, siapa yang tidak terkejut?

Di lihatnya empat sosok manusia(?) yang tengah berdiri di ambang tangga, gadis itu tidak bisa melihat dengan jelas muka orang-orang itu, pencahayaan di kastil ini terlalu redup untuk pengelihatan nya.

"A-aku.."

"Kau- ugh... Darah ini"

Darahnya? Oh ya Tuhan!! Gadis itu baru ingat dia memiliki luka di sekujur tubuhnya, mungkin karena tadi terlalu panik rasa sakit itu tidak terasa, dan sekarang karena mendengar penuturan salah satu orang itu, tiba-tiba sakitnya terasa! Bahkan begitu menyakitkan.

Ia merintih kesakitan bahkan sampai tumbang ke lantai dan mendudukan dirinya, di lihatnya kaki yang sudah tak semulus biasanya, kakinya benar-benar kotor bercampur luka, jadi terlihat menjijikan di mata gadis itu.

"Jino, bawa dia dan obati, aku tahu kau lebih bisa menetralkan nafsu mu"

"Kak Heli! Ada Noa, jangan libatkan aku dengan manusia"

Mendengar penolakan tersebut, sang empu memandang tajam sesorang yang ia titah tadi.

"Sepertinya kau ingin mati hari ini"

"A-ah.. Baiklah.."

Bisa di dengar oleh gadis itu, ke dua orang yang berada di ambang tangga tadi tengah berdebat dan ia mendengar kata... 'Jangan libatkan aku dengan manusia'? Apa mereka bukan manusia? Hahaha! Lelucon macam apa itu? Fikir si gadis.

Sedangkan pria yang di panggil 'Jino' tadi menuruni tangga dan melempar buku yang ada di tangannya hingga di tangkap oleh pria yang memarahinya tadi, Heli? Ah.. Iya, namanya Heli.

Entahlah apa yang di lakukan pria itu hingga tangannya mengeluarkan asap berwarna hijau tua, dan berakhir di lemparkan ke arah gadis tadi hingga gadis itu pingsan di tempat.

"Bawa dia ke kamar mu Jino"

"Hm"

Dan.. Di sinilah, di mulainya kehidupan baru gadis itu, dimana dirinya harus bersangkutan dengan makhluk menyeramkan yang memiliki taring dan kuku tajam. Ya, kehidupannya kini bersangkutan dengan makhluk peminum darah itu yang di kenal sebagai... Vampir.












   The Vampire Castille 
Enhypen

Vote+Komen nya Juseyooo~

Jaan said: Vote nya jangan lupa guys!! Vote = tanda sayang Jaan (๑•ᴗ•๑)♡

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Jaan said: Vote nya jangan lupa guys!! Vote = tanda sayang Jaan (๑•ᴗ•๑)♡

The Vampire Castille | Enhypen [√]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum