21. Hasrat Liar Noa🦇

3.1K 391 10
                                    

Happy Reading 

Happy Reading 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

• • •


"Hm... Aku mencium bau sesuatuu~"

Sial! Alana rasanya ingin menangis kencang, kakinya sudah pegal sekali tapi dirinya tidak sampai juga ke lantai dasar.

Saat bersembunyi bukannya dapat pertolongan, malah musibah baru yang ia dapatkan.

"BUM!"


Duk!


"AAAAAKH! BUNDAAAAA!!!"

"HAHAHAHA YA AMPUN"

Sosok itu tertawa terbahak-bahak saat melihat wajah Alana yang pembawaannya akan menangis kencang, rasanya ia sangat bahagia saat melihat kesengsaraan di hadapannya.

Hiks..

Sosok itu langsung mendiamkan tawanya saat mendengar isakan tangis seseorang.

"Tolong bebaskan aku.. Aku tidak tau aku atau bahkan orang tuaku ada salah apa pada makhluk seperti kalian sehingga bisa membuat aku ada di tempat seperti ini.."

Pria itu tetap memandang Alana, menunggu kelanjutan kata-kata yang akan di keluarkan gadis yang sedang berjongkok di hadapannya.

"Jika kalian mau, bunuh saja aku!! Aku tidak keberatan.. Jangan perlakukan aku seperti hewan, tolong.. Aku juga ingin hidup tenang, atau bahkan pilihannya pun mati, aku ingin mati dengan layak" Ujar Alana yang masih saja menangis.

Noa Avalon Exabriel.. Pria itu memandang datar Alana yang terus saja menangis, membuat telinga pria itu rasanya ingin pecah.

Perlahan.. Noa menundukan tubuhnya agar sejajar dengan Alana, dengan sekali tarikan gadis itu sudah ada di posisi terpangku dengan gaya koala di pangkuan Noa yang kini entah mau membawa kemana gadis yang meronta meminta turun itu.

Alana lelah, ia mau melawan bagaimanapun tidak akan di gubris, yang ada pangkuan Noa malah membuat tubuhnya semakin rapat dengan pria yang tengah memangkunya ini, jadi lagi dan lagi diam adalah pilihan terbaik.

Alana hanya diam menunduk dan Noa terus berjalan dengan dagu yang menenggak di  sertai tatapan menghunus pada siapapun yang berjalan di hadapannya bahkan prajurit sekalipun.

Sampai sesuatu menghentikan pergerakan pria itu yang akan menaiki tangga menuju kamar miliknya.

"Mau kau bawa kemana?"

Saat mendengar suara tersebut Alana semakin di buat takut, kini bukan Noa yang membuat tubuhnya rapat dengan Alana, tapi gadis itu sendiri yang merapatkan tubuhnya dan menyembunyikan wajahnya di leher sangpangeran.

"Tentu ke kamar ku, kau kira aku tidak haus ka?"

Walau Alana tidak melihat siapa yang tengah berbincang dengan Noa, ia sudah yakin seyakin yakinnya kalau itu adalah pangeran mahkota.

Nafas Alana semakin memburu kala sebuah tangan memegang perlahan lengannya dengan lembut.

Sialnya nafas Alana mendirikan hasrat liar Noa yang sedaritadi ia tahan saat memangku gadis itu.

"Hentikan ka Heli... Kau membuatnya takut" Setelah mengatakan hal tersebut Noa langsung menaiki tangga, kini ia tidak peduli dengan status kakak nya calon raja, kewarasan dan hasratnya kini lebih penting.

Sedangkan Heli memandang nanar punggung Noa dan Alana yang terus menerus menyembunyikan wajahnya. Tapi entah mengapa mereka tidak sadar dengan sosok yang sudah mengepalkan tangannya di ujung ruang sana dengan mata yang sudah memerah menyala, pertanda dirinya sudah emosi.

"Sial, aku banyak tertinggal oleh ke enam pangeran"




















  The Vampire Castile 
Enhypen.

Hayoooo siapa tuch? Ada ga ya, pangeran yang kalah cepet sama enam saudaranya yang lain? Coba tebak deh🤔

The Vampire Castille | Enhypen [√]Where stories live. Discover now